Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

membersihkan-telinga.jpg
admin ku
24/May/2025

Pernahkah Anda bertanya-tanya, seberapa sering sebaiknya membersihkan telinga? Di satu sisi, menjaga kebersihan telinga dianggap penting. Namun, terlalu sering membersihkannya justru bisa menimbulkan masalah. Jadi, bagaimana seharusnya kita merawat telinga dengan benar?

 

Kapan dan Seberapa Sering Telinga Perlu Dibersihkan?

Sebenarnya, Anda tetap disarankan untuk merawat kebersihan telinga setiap hari, cukup 1–2 kali dalam sehari. Momen terbaik untuk melakukannya adalah saat mandi atau keramas, ketika air membantu melunakkan kotoran di area luar telinga.

Menurut Mayo Clinic, tidak diperlukan perawatan khusus untuk menjaga kebersihan telinga. Anda cukup menjaga kebersihan rambut dan memastikan bagian luar lubang telinga tetap kering dan bersih dengan handuk yang lembut.

Untuk membersihkan area luar telinga atau daun telinga, Anda bisa menggunakan kain basah atau mencampur baby oil dengan air bersih, lalu usapkan secara perlahan. Namun, penting untuk dipahami bahwa perawatan ini hanya untuk bagian luar telinga saja. Jangan mencoba membersihkan bagian dalam atau bahkan berusaha mengeluarkan kotoran telinga secara paksa.

American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery (AAO–HNS) menegaskan bahwa selama tidak ada gangguan pada telinga, tidak ada alasan untuk mengeluarkan kotoran dari dalamnya.

 

Mengapa Membersihkan Telinga Terlalu Sering Justru Tidak Dianjurkan?

Kotoran telinga, atau serumen, sebenarnya memiliki peran penting bagi kesehatan telinga. Selama tidak berlebihan, kotoran ini tidak perlu dibersihkan secara rutin karena mampu keluar dengan sendirinya.

Bukan hanya tidak berbahaya, serumen justru melindungi telinga dari masuknya debu, serangga kecil, atau benda asing lainnya. Selain itu, zat ini juga membantu menjaga kelembapan di dalam saluran telinga, mencegah kulit terasa kering maupun gatal.

Tak hanya itu, serumen memiliki sifat antibakteri alami yang membantu melindungi saluran telinga dari risiko infeksi. Jadi, alih-alih menjadi “kotoran” yang harus disingkirkan, serumen sebenarnya berfungsi sebagai pelindung alami bagi indera pendengaran Anda.

Merawat kebersihan telinga memang penting, tapi tidak berarti Anda harus membersihkannya secara berlebihan. Fokuslah pada membersihkan bagian luarnya saja secara lembut dan biarkan bagian dalamnya bekerja sesuai fungsinya. Telinga Anda tahu cara melindungi dirinya sendiri — yang perlu Anda lakukan adalah tidak mengganggunya.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-bebas.jpg
admin ku
19/May/2025

Tubuh manusia memerlukan asupan nutrisi yang seimbang agar dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Kebutuhan ini tidak hanya berlaku bagi anak-anak dan orang dewasa, tetapi juga bagi para lansia yang memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga keseimbangan nutrisinya.

Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami berbagai perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh, termasuk kemampuan kognitif dan kondisi mental yang menurun. Perubahan ini juga terjadi pada sistem pencernaan, sehingga penyerapan dan pemanfaatan zat gizi tidak seefisien saat muda. Kondisi inilah yang sering memicu munculnya berbagai masalah gizi di kalangan lansia.

Untuk itu, sangat penting memahami jenis nutrisi yang dibutuhkan lansia, termasuk mempertimbangkan konsumsi susu whey protein sebagai sumber gizi tambahan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh di usia lanjut.

 

Nutrisi, Fondasi Penting bagi Lansia

Asupan nutrisi yang seimbang tetap menjadi kunci utama menjaga kesehatan di segala usia, termasuk pada lansia. Nutrien penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serta air dibutuhkan untuk menunjang fungsi tubuh dan menjaga stamina. Semua nutrisi ini didapatkan melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang membantu menjaga energi, mempertahankan berat badan ideal, serta mencegah berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, osteoporosis, diabetes, serangan jantung, hingga kanker.

Walaupun fungsi tubuh menurun seiring usia, kebutuhan nutrisi tidak serta-merta ikut menurun melainkan berubah. Misalnya, kebutuhan kalori bisa jadi lebih rendah, namun kebutuhan protein justru meningkat untuk menjaga massa otot dan daya tahan tubuh.

 

Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Lansia

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk memastikan kebutuhan nutrisi lansia tetap terpenuhi dengan baik, di antaranya:

 

  • Pilih makanan yang kaya nutrisi namun rendah kalori, seperti buah, sayur, biji-bijian, ikan laut, dan susu rendah lemak.
  • Hindari makanan tinggi kalori namun minim nutrisi, misalnya keripik, permen, minuman manis, makanan olahan, dan alkohol.
  • Utamakan makanan rendah kolesterol serta rendah lemak jenuh dan trans.
  • Pastikan kebutuhan cairan tercukupi, karena rasa haus cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Cairan sangat penting untuk membantu proses pengobatan dan mencegah dehidrasi.
  • Tetap aktif secara fisik agar nafsu makan tetap terjaga dan metabolisme tubuh berjalan optimal.

 

Pedoman Nutrisi Penting untuk Lansia

Agar kebutuhan gizi lansia dapat terpenuhi secara optimal, berikut ini daftar nutrisi yang penting dikonsumsi:

 

  1. Protein

Penelitian oleh kelompok PROT-AGE merekomendasikan agar lansia sehat mengonsumsi 1–1,2 gram protein per kilogram berat badan setiap hari. Protein ini sebaiknya berasal dari sumber berkualitas tinggi seperti whey protein.

Sumber lainnya termasuk ikan, ayam, telur, daging sapi, seafood, serta protein nabati dari kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

 

  1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama dan perlu menyumbang 45–65% dari total kalori harian. Disarankan memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oat, ubi, dan kentang.

Kurangi konsumsi gula sederhana untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

 

  1. Lemak

Kebutuhan lemak idealnya sekitar 20–35% dari total kalori. Lemak sehat bisa didapat dari minyak zaitun, minyak bunga matahari, atau minyak jagung. Hindari konsumsi lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

 

  1. Serat

Untuk mengatasi sembelit yang umum terjadi pada lansia, penting mengonsumsi serat dari buah, sayur, dan biji-bijian secara rutin.

 

  1. Vitamin dan Mineral

Lansia cenderung kekurangan berbagai vitamin seperti A, B1, B2, B6, C, D, dan E, serta mineral penting seperti kalsium dan zat besi. Kalsium penting untuk kesehatan tulang, sementara zat besi mencegah anemia.

 

  1. Air

Kebutuhan cairan tak hanya dari air putih, tetapi juga bisa dipenuhi dari jus, susu, teh, dan buah-buahan. Kebutuhan ini harus disesuaikan dengan aktivitas harian agar tubuh tetap terhidrasi dan metabolisme berjalan lancar.

 

Rekomendasi Pola Makan Sehat untuk Lansia

Mengatur pola makan yang tepat sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas hidup lansia. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Konsumsi makanan bervariasi dengan kandungan gula, lemak jenuh, dan natrium yang rendah.
  • Penuhi kebutuhan protein harian untuk menjaga kekuatan otot.
  • Jadikan buah dan sayuran sebagai bagian penting dalam menu harian.
  • Tambahkan makanan yang mengandung vitamin B12, seperti sarden, pisang, kepiting, dan apel.
  • Batasi konsumsi natrium sesuai anjuran, yaitu tidak lebih dari 2,4 gram per hari.
  • Pastikan konsumsi cairan cukup setiap hari dari berbagai sumber makanan dan minuman.

Panduan nutrisi ini bisa diterapkan dengan mudah dan tanpa biaya tinggi. Tujuannya adalah agar lansia tetap aktif, sehat, dan bebas dari berbagai penyakit. Dengan perhatian dan pemantauan yang tepat, kita dapat membantu lansia menjalani masa tua yang lebih berkualitas. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dan orang tercinta di usia lanjut.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-bebas-1.jpg
admin ku
17/May/2025

Saraf kejepit merupakan kondisi medis yang terjadi ketika saraf mengalami tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tulang rawan. Tekanan tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf dengan gejala utama berupa nyeri tajam, kesemutan, hingga mati rasa, terutama saat melakukan aktivitas fisik.

Rasa nyeri akibat saraf kejepit tidak hanya terbatas pada satu area saja, tetapi dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya. Contohnya adalah pada penderita hernia diskus, ketika bantalan tulang belakang menekan saraf, rasa nyeri bisa merambat hingga ke lengan atau kaki. Hal ini sangat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas seseorang.

 

Apa Saja Penyebab Saraf Kejepit?

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyebab utama saraf kejepit berkaitan dengan kebiasaan tubuh yang memberi tekanan berlebih pada saraf. Contohnya termasuk terlalu lama menyilangkan kaki atau memberi tumpuan pada siku saat duduk. Selain itu, beberapa kondisi medis juga bisa menjadi pemicu, seperti:

  • Hernia diskus, yakni bergesernya bantalan tulang belakang yang menekan saraf di sekitarnya
  • Radang sendi atau rheumatoid arthritis
  • Stenosis spinal, yaitu penyempitan abnormal pada tulang belakang
  • Carpal tunnel syndrome, kondisi di mana saraf di pergelangan tangan tertekan
  • Cedera akibat aktivitas fisik berlebihan atau olahraga
  • Obesitas, yang menyebabkan tekanan ekstra pada saraf tubuh

Jika tekanan ini terjadi secara terus-menerus tanpa penanganan, kerusakan saraf bisa menjadi permanen dan menyulitkan pergerakan bahkan dalam aktivitas sederhana.

 

Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa gejala umum dari saraf kejepit yang bisa muncul secara perlahan namun mengganggu secara signifikan:

  1. Nyeri pada kaki disertai sensasi terbakar

Tekanan saraf pada punggung bagian bawah dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke seluruh kaki dengan rasa panas seperti terbakar.

 

  1. Nyeri menjalar dari leher ke tangan

Tekanan pada tulang belakang leher bisa menyebabkan rasa nyeri yang meluas hingga ke bahu, lengan, dan pergelangan tangan.

 

  1. Kaki terasa lemah

Saraf yang terjepit di bagian kaki akan mengganggu sinyal ke otak untuk menggerakkan otot, sehingga lama-kelamaan kekuatan kaki bisa menurun drastis.

 

  1. Cengkeraman melemah

Ketika saraf leher terganggu, kemampuan otak untuk mengoordinasikan otot tangan juga menurun. Akibatnya, kekuatan cengkeraman bisa melemah, bahkan untuk tugas ringan seperti menulis atau memegang benda kecil.

 

  1. Kebas atau mati rasa

Tekanan pada saraf tertentu dapat menghambat sinyal rasa, membuat bagian tubuh terasa mati rasa atau tidak sensitif terhadap sentuhan dan nyeri.

 

  1. Nyeri seperti tertusuk jarum

Beberapa penderita mengalami sensasi seperti tertusuk jarum atau terbakar, yang dalam dunia medis dikenal sebagai parasthesia. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan komunikasi antara saraf dan otak, terutama pada kasus carpal tunnel syndrome.

 

  1. Kesulitan menahan buang air kecil

Jika tekanan terjadi di saraf punggung bawah, fungsi kontrol terhadap kandung kemih dan usus bisa terganggu, menyebabkan dorongan untuk buang air kecil atau besar menjadi tak tertahankan.

 

  1. Rasa sakit yang berubah-ubah tergantung posisi tubuh

Rasa nyeri akibat saraf kejepit dapat berkurang dalam posisi tertentu dan meningkat dalam posisi lain. Misalnya, posisi berbaring miring bisa memperparah nyeri dibandingkan dengan berbaring lurus atau mencondongkan tubuh ke depan.

 

Penanganan Saraf Kejepit yang Dapat Dilakukan

Saraf kejepit bisa diatasi dengan berbagai cara tergantung pada tingkat keparahan gejala. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan antara lain:

  • Terapi fisik untuk memperkuat otot dan meredakan tekanan pada saraf
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau naproxen (sesuai resep dokter)
  • Mengompres area nyeri dengan air panas atau dingin untuk mengurangi pembengkakan
  • Memberikan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan otot dan saraf
  • Menjalani fisioterapi sesuai anjuran profesional medis
  • Tindakan operasi, apabila terapi konservatif tidak berhasil atau gejala sudah sangat parah

 

Jangan Abaikan Rasa Nyeri yang Berulang

Saraf kejepit sering kali disalahartikan sebagai nyeri otot biasa. Padahal, jika gejala dibiarkan tanpa penanganan, saraf yang tertekan bisa mengalami kerusakan jangka panjang. Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis saraf untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Menunda pengobatan hanya akan memperburuk kondisi dan memperpanjang proses pemulihan. Maka dari itu, kenali gejalanya sejak dini dan lakukan penanganan secara proaktif demi menjaga kualitas hidup Anda.

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-37.jpg
admin ku
14/May/2025

Dalam dunia kesehatan yang terus berkembang, kesadaran akan pentingnya pola makan sehat menjadi semakin vital, khususnya bagi penderita diabetes. Penyakit ini bukan hanya soal kadar gula darah yang tinggi, tetapi juga bagaimana seseorang mampu mengelola gaya hidupnya, terutama dari segi nutrisi, untuk menjaga kualitas hidup tetap optimal.

Penderita diabetes dituntut untuk lebih selektif dalam memilih asupan makanan. Mengonsumsi makanan yang rendah gula dan memiliki indeks glikemik rendah dapat membantu menjaga kestabilan kadar glukosa dalam darah. Selain itu, kandungan serat, protein berkualitas, serta lemak sehat juga menjadi elemen penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang bisa menjadi solusi nutrisi sehat dan aman bagi penderita diabetes:

Sayuran Hijau

Sayuran seperti bayam, kale, brokoli, dan sawi adalah sumber serat alami yang kaya nutrisi namun rendah kalori. Kandungan antioksidan dan vitamin yang tinggi dalam sayuran hijau membantu memperkuat sistem imun dan menstabilkan gula darah. Karena memiliki indeks glikemik rendah, sayuran ini aman dikonsumsi setiap hari.

Buah Beri

Buah-buahan seperti blueberry, strawberry, dan raspberry tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan antioksidan, serat, serta vitamin C. Kandungan gulanya relatif rendah dibandingkan buah lain, menjadikannya pilihan camilan sehat yang tidak memicu lonjakan gula darah.

Ikan Berlemak

Jenis ikan seperti salmon, sarden, dan mackerel kaya akan asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, omega-3 juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, faktor penting dalam pengelolaan diabetes.

Biji-bijian Utuh dan Kacang-kacangan

Kacang almond, kenari, serta biji-bijian seperti quinoa dan chia seed mengandung kombinasi serat, protein, dan lemak sehat. Nutrisi ini membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan.

Gandum Utuh

Produk berbahan dasar gandum utuh seperti oatmeal, roti gandum, dan nasi merah merupakan sumber karbohidrat kompleks yang melepaskan energi secara perlahan. Hal ini penting bagi penderita diabetes karena dapat mencegah lonjakan gula darah secara mendadak.

Daging Tanpa Lemak

Sumber protein hewani yang rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit atau daging sapi tanpa lemak dapat memenuhi kebutuhan protein harian tanpa risiko menambah kadar lemak jenuh. Konsumsi daging ini juga membantu menjaga massa otot tubuh tetap optimal.

Produk Susu Rendah Lemak

Susu rendah lemak, yogurt plain tanpa tambahan gula, serta keju rendah lemak bisa menjadi pilihan baik untuk mencukupi kebutuhan kalsium dan protein. Namun, penting untuk memperhatikan kandungan gula tambahan dalam produk olahan susu.

Memilih makanan yang tepat bukan hanya sekadar rutinitas harian, melainkan strategi jangka panjang dalam menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi diabetes. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi secara rutin dengan ahli gizi atau tenaga medis profesional guna mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Dengan pola makan yang seimbang dan penuh kesadaran, penderita diabetes dapat menjalani hidup dengan lebih baik, aktif, dan produktif tanpa harus merasa terbatas. Apa yang kita konsumsi hari ini akan menentukan kualitas hidup kita di masa mendatang.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-1.png
admin ku
13/May/2025

Darah berperan penting dalam mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Namun, bila darah terpapar racun atau zat berbahaya, kondisi tubuh bisa terganggu. Untuk membantu menjaga kebersihan darah, konsumsi makanan yang mendukung proses detoksifikasi sangat dianjurkan.

Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Tubuh yang sehat berawal dari makanan yang dikonsumsi setiap hari?” Ungkapan ini bukan tanpa alasan. Makanan adalah sumber utama energi dan zat metabolik yang dibutuhkan tubuh. Setelah dicerna, nutrisi dari makanan akan diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui darah.

Namun, bila makanan yang dikonsumsi mengandung banyak lemak jahat atau zat aditif, darah dan organ tubuh bisa tercemar. Ginjal dan hati pun harus bekerja ekstra keras untuk menyaring racun. Kondisi ini bisa menyebabkan sistem imun melemah dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat dan konsumsi air mineral dalam jumlah cukup sangat penting.

Berikut beberapa makanan yang dapat membantu membersihkan darah secara alami:

Jus Lemon

Lemon dikenal efektif membantu membersihkan darah serta saluran pencernaan. Kandungan asam alaminya membantu menyeimbangkan pH tubuh dan mengusir racun. Selain itu, lemon merupakan sumber vitamin C yang tinggi, yang berperan sebagai antioksidan alami untuk melawan radikal bebas.

Teh Hijau

Daun teh hijau mengandung antioksidan dan zat antikarsinogenik yang mendukung fungsi hati dalam proses detoksifikasi. Selain itu, teh hijau juga dikenal mampu meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak berlebih.

Jahe

Rempah yang satu ini telah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional. Menurut pakar kesehatan, Ali Webster, PhD, RD, jahe mengandung gingerol, senyawa aktif yang baik untuk sistem pencernaan. Kandungan antioksidannya yang tinggi juga mendukung kinerja ginjal dalam membuang racun.

Timun

Timun mengandung 96 persen air serta serat larut seperti pektin. Kandungan ini membantu mengatasi dehidrasi dan mendukung pencernaan yang sehat. Timun juga dikenal sebagai pilihan yang menyegarkan, terutama saat cuaca panas.

Kelapa

Kelapa adalah buah serba guna. Minyak kelapa mengandung asam kaprilat yang bersifat antijamur, antibakteri, dan antivirus. Zat ini membantu membersihkan darah dari berbagai partikel berbahaya. Sementara air kelapa dapat digunakan sebagai solusi alami untuk mengatasi dehidrasi dan memulihkan cairan tubuh.

Meski makanan di atas bermanfaat, penting untuk tetap menjaga pola makan yang seimbang dan bergizi. Selain itu, aktivitas fisik secara rutin juga membantu menjaga kelancaran peredaran darah dan mencegah penumpukan plak di arteri.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-30.jpg
admin ku
07/May/2025

Ginjal adalah organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki peran krusial, mulai dari menyaring darah, membuang zat sisa dan racun, hingga menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh. Meski kecil ukurannya, kesehatan ginjal sangat menentukan kualitas hidup seseorang. Sayangnya, gaya hidup modern dan pola makan yang tidak sehat kerap membuat fungsi ginjal menurun tanpa disadari.

Salah satu cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan ginjal adalah dengan lebih cermat memilih makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Beberapa jenis makanan dan minuman ternyata dapat membebani kinerja ginjal, bahkan bisa memicu kerusakan jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang.

 

Minuman dan Makanan Penyebab Sakit Ginjal yang Perlu Dibatasi Asupannya

Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman yang perlu diwaspadai karena berpotensi merusak fungsi ginjal:

Makanan dengan Kandungan Fosfor Tinggi

Fosfor memang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kekuatan tulang, namun dalam jumlah berlebihan, mineral ini justru bisa menjadi ancaman bagi kesehatan ginjal. Ketika tubuh menerima asupan fosfor terlalu banyak, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuangnya. Jika berlangsung terus-menerus, ini dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal, bahkan menyebabkan gangguan pada struktur tulang dan jantung.

Beberapa makanan tinggi fosfor yang perlu dibatasi antara lain daging merah, jeroan, ikan laut, dan produk olahan susu seperti keju dan susu tinggi lemak. Batas aman konsumsi fosfor harian untuk orang dewasa adalah sekitar 1.000 mg.

Makanan dengan Kadar Garam Tinggi

Konsumsi garam berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan beban kerja yang berat bagi ginjal. Natrium yang terkandung dalam garam harus disaring dan dibuang oleh ginjal. Jika asupannya terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan retensi cairan, hipertensi, bahkan mempercepat kerusakan ginjal, terutama pada mereka yang sudah memiliki gangguan fungsi ginjal.

Rekomendasi asupan natrium harian bagi orang dewasa tidak lebih dari 2.000 mg. Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan seperti makanan kaleng, keripik, makanan cepat saji, dan camilan gurih lainnya.

Minuman Bersoda

Minuman bersoda, terutama yang berwarna gelap, mengandung zat tambahan seperti asam fosfat yang dapat memberikan tekanan tambahan pada ginjal. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, asam fosfat dapat menumpuk dan membentuk batu ginjal, serta meningkatkan risiko gagal ginjal.

Minuman ini juga tinggi gula, yang memperburuk risiko kerusakan ginjal secara tidak langsung melalui peningkatan risiko diabetes dan obesitas.

Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu fungsi ginjal dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Alkohol juga bisa memengaruhi hormon yang berperan dalam mengatur fungsi ginjal, serta meningkatkan risiko gagal ginjal akut jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.

Orang dengan masalah ginjal sebaiknya benar-benar menghindari alkohol, sedangkan orang sehat disarankan membatasi konsumsi minuman beralkohol.

Makanan dan Minuman Tinggi Gula

Asupan gula berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan diabetes. Salah satu komplikasi utama diabetes adalah kerusakan ginjal yang dikenal dengan istilah nefropati diabetik, yaitu kondisi ketika bagian penyaring ginjal (nefron) mengalami kerusakan sehingga protein penting seperti albumin ikut terbuang melalui urin.

Untuk menjaga kesehatan ginjal, kurangi konsumsi makanan manis seperti kue, minuman kemasan, permen, dan sereal manis. Pilih makanan rendah gula dan perhatikan label nutrisi saat berbelanja.

Makanan Tinggi Protein

Protein memang esensial untuk tubuh, tapi jika dikonsumsi berlebihan, justru bisa memperberat kerja ginjal. Setiap kali tubuh memetabolisme protein, terbentuklah limbah nitrogen yang harus disaring oleh ginjal. Semakin banyak protein yang dikonsumsi, semakin berat beban ginjal untuk membuang limbah tersebut.

Konsumsi protein yang disarankan untuk orang dewasa rata-rata adalah 55–60 gram per hari. Sumber protein seperti daging, telur, dan produk susu sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah seimbang.

Buah-Buahan dengan Kandungan Kalium Tinggi

Meskipun buah-buahan dikenal sebagai makanan sehat, beberapa jenis buah mengandung kalium tinggi yang bisa menjadi beban tambahan bagi ginjal, terutama jika ginjal sudah tidak berfungsi optimal. Kalium berlebih dalam tubuh bisa memicu gangguan jantung dan melemahkan fungsi ginjal.

Buah-buahan seperti pisang, alpukat, jeruk, dan tomat sebaiknya dibatasi asupannya oleh penderita gangguan ginjal atau dikonsumsi dalam porsi kecil oleh individu sehat.

 

Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Ginjal

Selain menghindari makanan dan minuman yang berisiko merusak ginjal, Anda juga bisa menjaga kesehatan ginjal dengan menjalani pola hidup sehat seperti:

  • Minum air putih minimal 2 liter setiap hari untuk membantu proses detoksifikasi alami.
  • Konsumsi makanan ramah ginjal seperti apel, bluberi, biji-bijian, dan ikan kaya omega-3.
  • Rutin berolahraga untuk menjaga berat badan ideal dan memperlancar peredaran darah.
  • Hindari kebiasaan menahan buang air kecil.
  • Minum obat sesuai resep dokter, jangan sembarangan konsumsi obat bebas.
  • Kurangi makanan olahan dan instan yang tinggi pengawet, garam, dan gula.

Menjaga ginjal tetap sehat bukanlah hal yang sulit, asalkan kita memiliki kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat dan bijak dalam memilih makanan. Jika Anda merasa memiliki keluhan seputar fungsi ginjal, seperti bengkak pada kaki, urin berbusa, atau nyeri di pinggang, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi rumah sakit terdekat seperti Siloam Hospitals yang menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan ginjal secara profesional dan komprehensif. Setiap pasien akan mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi medisnya.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-28.jpg
admin ku
06/May/2025

Tahukah Anda bahwa paru-paru merupakan salah satu organ yang paling mudah terpapar racun dalam tubuh? Setiap tarikan napas, apalagi di lingkungan yang penuh polusi atau bagi perokok aktif, bisa menjadi jalan masuk berbagai zat berbahaya ke dalam sistem pernapasan. Racun-racun ini tak hanya menumpuk, tetapi juga merusak jaringan paru secara perlahan.

Karena itu, menjaga kesehatan paru-paru tidak cukup hanya dengan menghindari asap rokok atau polusi udara. Anda juga perlu memperhatikan apa yang Anda konsumsi setiap hari. Mengapa? Karena makanan memiliki peran penting dalam melindungi dan memperbaiki sel-sel paru yang rusak.

Berikut ini adalah berbagai jenis nutrisi penting yang bisa membantu Anda menjaga paru-paru tetap sehat dan berfungsi optimal:

Karotenoid – Tameng Alami Penangkal Kanker Paru

Karotenoid adalah jenis antioksidan yang berperan penting dalam melawan radikal bebas, senyawa berbahaya penyebab kerusakan sel dan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karotenoid secara rutin dapat menurunkan risiko kanker paru-paru dan bahkan kanker kulit.

Makanan kaya karotenoid meliputi:

  • Wortel
  • Ubi manis
  • Bayam
  • Melon
  • Paprika merah
  • Kacang polong
  • Buah kering
  • Brokoli

Dengan warna-warni yang mencolok dan rasa yang lezat, makanan-makanan ini bukan hanya menyehatkan, tapi juga bisa mempercantik tampilan hidangan Anda.

Mineral – Perisai Tubuh dari Dalam

Mineral merupakan nutrisi esensial yang membantu menjaga sistem imun dan mengurangi inflamasi (peradangan), termasuk pada jaringan paru. Salah satu senyawa ajaib yang terkandung dalam bawang putih adalah allicin, yang mampu membantu mencegah asma, melawan infeksi, serta mengurangi peradangan di saluran pernapasan.

Sumber mineral penting:

  • Sayuran hijau (bayam, kangkung, brokoli)
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Daging sapi dan ayam
  • Telur
  • Ikan laut
  • Bawang putih

Tak hanya itu, mineral seperti seng, selenium, dan magnesium juga memiliki peran penting dalam proses detoksifikasi paru-paru dan regenerasi sel.

Vitamin B & Omega-3 – Gizi Penyelamat Paru yang Terlupakan

Vitamin B, terutama B6 dan B12, memiliki manfaat besar untuk menjaga kekuatan otot pernapasan dan sistem imun. Ikan seperti salmon, tuna, dan makarel juga kaya akan asam lemak Omega-3 yang membantu meredakan peradangan, terutama pada penderita asma.

Sumber vitamin B dan Omega-3 yang direkomendasikan:

  • Salmon
  • Ikan laut lainnya
  • Brokoli
  • Bayam
  • Kacang-kacangan
  • Telur
  • Gandum utuh

Makanan-makanan ini bukan hanya baik untuk paru-paru, tapi juga mendukung kesehatan jantung dan otak. Lengkap, bukan?

Vitamin C – Antioksidan Unggulan Penangkal Zat Berbahaya

Vitamin C sudah lama dikenal sebagai senjata utama dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, manfaatnya ternyata jauh lebih luas. Vitamin C mampu menetralisir racun, melawan radikal bebas, dan menurunkan risiko kanker paru-paru serta kanker lainnya, termasuk tenggorokan dan lambung.

Sumber alami vitamin C:

  • Jeruk
  • Kiwi
  • Jambu biji
  • Paprika kuning
  • Mangga
  • Pepaya
  • Jahe

Banyak dari buah-buahan ini juga mengandung serat tinggi dan air, yang membantu membersihkan sistem tubuh secara keseluruhan.

Vitamin E – Nutrisi Pelindung Khusus bagi Perokok

Vitamin E adalah antioksidan kuat yang banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari. Kandungan tokoferol di dalamnya berperan melindungi sel paru-paru dari oksidasi, terutama akibat paparan asap rokok dan polusi.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin vitamin E dapat membantu menurunkan risiko kanker paru-paru, terutama pada perokok aktif maupun pasif.

Sumber vitamin E terbaik:

  • Minyak bunga matahari
  • Kacang almond dan hazelnut
  • Sayuran hijau seperti bayam dan kale
  • Biji gandum
  • Sereal utuh
  • Daging, unggas, dan telur

 

Langkah Bonus: Gaya Hidup Sehat Pendukung Nutrisi Paru

Tak cukup hanya mengandalkan makanan, Anda juga perlu mengimbangi dengan pola hidup sehat, seperti:

  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok
  • Gunakan masker saat berada di lingkungan berpolusi
  • Rutin berolahraga agar paru-paru tetap kuat
  • Jaga kebersihan rumah dari debu dan jamur
  • Minum air putih yang cukup setiap hari

 

Paru-Paru Sehat Dimulai dari Isi Piring Anda

Paru-paru yang sehat bukan hasil dari keberuntungan, tapi dari kebiasaan baik yang dibentuk setiap hari terutama dari apa yang Anda makan. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, vitamin, dan mineral, Anda sudah selangkah lebih maju dalam menjaga paru-paru tetap bersih, kuat, dan bebas racun.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-26.jpg
admin ku
05/May/2025

Pernah merasa jantung Anda tiba-tiba berdetak cepat dan tidak beraturan? Banyak orang mungkin langsung panik saat mengalaminya. Namun, kondisi ini yang disebut palpitasi sebenarnya sering kali bersifat sementara dan tidak berbahaya. Meski begitu, jika disertai gejala seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, tubuh terasa lemas, atau sampai pingsan, Anda perlu waspada.

Menjaga kesehatan jantung sangat penting. Mengetahui penyebab dan cara mengatasi jantung berdebar bisa membantu Anda merespons kondisi ini dengan lebih tenang dan tepat. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

 

Penyebab Jantung Berdebar

Berbagai faktor bisa menyebabkan jantung berdebar, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab umumnya:

Gaya hidup tidak sehat

Pola hidup yang buruk seperti kurang tidur, konsumsi makanan tak sehat, atau kurang olahraga dapat memicu detak jantung yang tidak normal.

Pengaruh obat atau zat tertentu

Beberapa obat dan zat seperti kafein, alkohol, dan narkotika dapat memengaruhi irama jantung. Penggunaan berlebihan bisa menyebabkan jantung berdebar.

Perubahan hormon

Wanita kerap mengalami palpitasi saat menstruasi, kehamilan, atau menopause akibat perubahan hormon yang memengaruhi sistem kardiovaskular.

Gangguan irama jantung

Kondisi seperti atrial flutter, fibrilasi atrium, takikardia ventrikel, dan supraventrikel bisa menyebabkan jantung berdetak sangat cepat dan tidak teratur.

Masalah jantung

Kelainan pada jantung seperti gangguan katup, gagal jantung, atau penyakit jantung koroner juga bisa menjadi penyebabnya.

Kondisi medis lain

Beberapa masalah kesehatan seperti anemia, dehidrasi, demam tinggi, hipoglikemia, hipertiroidisme, dan tekanan darah rendah dapat membuat jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.

Faktor psikologis

Emosi yang intens seperti stres, kecemasan, atau serangan panik dapat memicu kerja saraf simpatis yang mempercepat denyut jantung.

 

Cara Mengatasi Jantung Berdebar

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda coba untuk meredakan jantung berdebar:

Lakukan relaksasi

Cobalah teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh.

Jaga keseimbangan elektrolit

Konsumsi makanan kaya kalium, magnesium, dan kalsium seperti pisang, alpukat, bayam, dan ikan untuk membantu kerja jantung tetap normal.

Hindari pemicu

Kurangi konsumsi kafein, rokok, dan alkohol. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pemicu spesifik yang harus dihindari.

Pola makan sehat

Perbanyak makan buah, sayur, dan protein rendah lemak untuk mendukung kesehatan jantung secara menyeluruh.

Atasi stres

Coba aktivitas seperti journaling, meditasi, konseling, atau berolahraga ringan untuk membantu mengelola stres.

Minum air yang cukup

Dehidrasi dapat membuat darah lebih kental dan memaksa jantung bekerja lebih keras. Minum air putih secara cukup agar tubuh tetap terhidrasi.

Tidur yang cukup

Kurang tidur bisa membuat tubuh lelah dan memicu palpitasi. Usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam.

Olahraga teratur

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang membantu memperkuat jantung dan menstabilkan iramanya. Cukup 150 menit per minggu untuk hasil yang optimal.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksa ke dokter jika jantung berdebar disertai dengan:

  • Tekanan darah rendah
  • Nyeri dada menjalar ke leher atau lengan kiri
  • Penurunan kesadaran
  • Tangan dan kaki terasa dingin serta pucat

Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi jantung berdebar yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Namun, jika keluhan tak kunjung membaik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Kesehatan jantung adalah hal yang tidak boleh diabaikan.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-24.jpg
admin ku
03/May/2025

Kesehatan mulut lebih dari sekadar senyum yang indah. Ia merupakan cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memainkan peran penting dalam mencegah berbagai penyakit. Menjaga mulut tetap bersih dan bebas dari penyakit tidak hanya membuat Anda tampil lebih percaya diri, tapi juga berkontribusi besar pada kualitas hidup Anda.

 

 Apa Itu Kebersihan Mulut?

Kebersihan mulut adalah serangkaian praktik yang bertujuan untuk menjaga kebersihan mulut dan mencegah penyakit. Ini mencakup rutinitas seperti menyikat gigi, membersihkan sela-sela gigi dengan benang, serta melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pemeriksaan, rontgen, dan pembersihan profesional.

 

Mengapa Kebersihan Mulut Begitu Penting?

Kebersihan mulut tergolong sebagai perawatan pencegahan, yang berarti membantu Anda menghindari berbagai masalah kesehatan sebelum timbul. Dengan menjaga kebersihan mulut secara konsisten, Anda bisa mencegah:

  • Gigi berlubang
  • Penyakit gusi
  • Bau mulut kronis (halitosis)
  • Gigi tanggal atau rusak

Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Kesehatan mulut juga memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh secara umum. Infeksi di mulut, misalnya, dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ lain, meningkatkan risiko penyakit serius seperti:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Infeksi pada lapisan dalam jantung (endokarditis)
  • Radang paru-paru
  • Komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan rendah

Sebaliknya, beberapa kondisi kesehatan juga bisa mempengaruhi kesehatan mulut, seperti:

  • Diabetes
  • Osteoporosis
  • HIV/AIDS
  • Penyakit Alzheimer

Maka dari itu, menjaga kebersihan mulut yang baik sangat penting bagi siapa pun, apalagi bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

 

Tanda-Tanda Kebersihan Mulut yang Buruk

Beberapa gejala bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan mulut, seperti:

  • Gusi mudah berdarah
  • Gigi rusak atau berlubang
  • Bau mulut yang menetap
  • Gigi goyah atau copot
  • Gusi menyusut (resesi)
  • Luka di mulut yang tak kunjung sembuh
  • Sakit gigi yang terus-menerus
  • Rahang bengkak
  • Gingivostomatitis (infeksi mulut akibat bakteri/virus)

Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter gigi.

 

Cara Meningkatkan Kebersihan Mulut

Merawat kebersihan mulut sebenarnya tidak sulit, selama dilakukan secara konsisten. Berikut adalah panduan lengkap untuk menjaga kesehatan mulut Anda:

Menyikat Gigi Dua Kali Sehari

Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluorida. Posisikan sikat dengan sudut 45 derajat ke arah gusi dan bersihkan seluruh permukaan gigi, termasuk bagian belakang.

Menggunakan Benang Gigi Setiap Hari

Benang gigi membantu membersihkan sela-sela yang tak terjangkau oleh sikat. Gunakan benang sepanjang 18 inci, dan bersihkan gigi satu per satu dengan gerakan naik-turun. Jika kesulitan menggunakan benang tradisional, bisa coba sikat interproksimal atau tusuk gigi khusus. Catatan: Benang air bermanfaat, tapi tidak cukup efektif menghilangkan biofilm, jadi tetap gunakan benang gigi biasa.

Menyikat Lidah

Lidah menyimpan banyak bakteri. Bersihkan lidah saat menyikat gigi menggunakan sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah.

Menggunakan Obat Kumur Antibakteri

Obat kumur dapat membantu mengurangi plak dan bakteri. Pilih yang bebas alkohol untuk menghindari mulut kering.

Rutin ke Dokter Gigi

Lakukan pemeriksaan dan pembersihan setidaknya setiap enam bulan, atau lebih sering jika Anda memiliki risiko tinggi terhadap penyakit gusi atau gigi berlubang.

Hindari Rokok dan Produk Tembakau

Merokok merupakan penyebab utama kanker mulut dan penyakit gusi. Menghentikan kebiasaan ini sangat penting bagi kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan. Konsistensi adalah kunci. Diskusikan dengan dokter gigi Anda untuk mendapatkan rutinitas yang sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda.

 

Produk yang Dianjurkan untuk Perawatan Mulut

Saat membeli produk kesehatan mulut, carilah yang memiliki Segel Penerimaan ADA (American Dental Association). Ini menjamin bahwa produk tersebut telah melalui pengujian ilmiah yang ketat. Dokter gigi juga dapat merekomendasikan produk sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

 

Manfaat Jangka Panjang dari Menjaga Kebersihan Mulut

Menjaga kebersihan mulut memberikan berbagai manfaat, seperti:

  • Gigi dan gusi lebih sehat
  • Senyum lebih menarik dan percaya diri
  • Nafas lebih segar
  • Mengurangi kebutuhan perawatan mahal seperti tambalan, mahkota, atau implan
  • Menurunkan risiko penyakit sistemik seperti jantung, stroke, dan diabetes
  • Mengurangi kemungkinan terkena kanker mulut

Lebih dari itu, perawatan pencegahan jauh lebih hemat dibandingkan pengobatan restoratif. Anda tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga menghemat biaya dan waktu di masa depan.

 

Seberapa Sering Harus ke Dokter Gigi?

Menurut rekomendasi dari ADA, sebagian besar orang sebaiknya melakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan. Namun, jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, Anda mungkin perlu lebih sering memeriksakan diri—misalnya setiap tiga hingga empat bulan untuk penderita penyakit gusi.

 

Kapan Harus Menghubungi Dokter Gigi?

Jika Anda belum pernah membersihkan gigi dalam enam bulan terakhir, sekaranglah saatnya membuat janji. Selain itu, segera temui dokter gigi jika mengalami:

  • Sakit gigi
  • Gusi berdarah atau bengkak
  • Gigi goyah
  • Bau mulut terus-menerus
  • Luka di mulut yang tak sembuh

Perawatan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih besar, dan yang terpenting, memperbaiki kualitas hidup Anda.

Kesehatan mulut bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang kesejahteraan menyeluruh. Dengan menerapkan kebersihan mulut yang baik secara konsisten, Anda tidak hanya menjaga senyum tetap indah, tapi juga melindungi tubuh dari berbagai risiko kesehatan jangka panjang. Mulailah dari hari ini karena senyum sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan Anda.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-11.jpg
admin ku
25/Apr/2025

Sebelum gigi permanen, gigi susu adalah gigi pertama anak. Biasanya, pertumbuhan gigi susu berlangsung dalam urutan tertentu. Gigi susu harus dirawat dengan baik karena akan memengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak.

Gigi susu membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik, serta menjaga ruang untuk gigi permanen.
Proses Pertumbuhan Gigi Susu: Pembentukan benih gigi dimulai saat bayi masih dalam kandungan. Pembentukan gigi ini sangat bergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan. Ibu hamil harus mendapatkan asupan kalsium, fosfor, vitamin C, dan vitamin D yang cukup agar gigi anak tumbuh dengan sempurna.

Gigi susu umumnya mulai tumbuh saat bayi berusia antara 6 hingga 12 bulan. Pertumbuhan gigi ini berlangsung secara bertahap dan biasanya sudah lengkap ketika anak mencapai usia 3 tahun. Namun, waktu munculnya gigi susu bisa berbeda-beda pada setiap anak, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ras, etnis, kondisi geografis, serta asupan gizi.

Secara keseluruhan, anak memiliki 20 gigi susu, yang terdiri dari 8 gigi seri (gigi depan), 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Berikut adalah tahapan pertumbuhan gigi susu pada umumnya:

  • Gigi seri tengah rahang bawah: usia 6–10 bulan
  • Gigi seri tengah rahang atas: usia 8–12 bulan
  • Gigi seri samping rahang atas: usia 9–13 bulan
  • Gigi seri samping rahang bawah: usia 10–16 bulan
  • Gigi geraham pertama rahang atas: usia 13–19 bulan
  • Gigi geraham pertama rahang bawah: usia 14–18 bulan
  • Gigi taring rahang atas: usia 16–22 bulan
  • Gigi taring rahang bawah: usia 17–23 bulan
  • Gigi geraham kedua rahang bawah: usia 23–31 bulan
  • Gigi geraham kedua rahang atas: usia 25–33 bulan

Setelah berusia empat tahun, tulang wajah dan rahang akan berkembang, menciptakan ruang untuk gigi permanen atau tetap.

Pada usia enam hingga dua belas tahun, pertumbuhan gigi anak mulai bercampur. Pada usia ini, anak-anak sudah memiliki gigi permanen tetapi juga masih memiliki gigi susu.

Cara Merawat Gigi Susu Anak

Saat gigi susu pertamanya tumbuh, penting untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi anak agar mereka dapat tumbuh dengan baik dan memiliki pertumbuhan gigi permanen yang baik di masa mendatang. Untuk menjaga gigi susu anak, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Menjaga gigi anak tetap bersih, gunakan kain kasa yang sudah dibasahi air atau sikat gigi yang lembut.
  • Jangan biarkan anak tidur sambil minum susu botol (ngedot), karena ini dapat menyebabkan gigi susu berlubang.
  • Sejak gigi pertama tumbuh, memeriksa gigi anak secara berkala ke dokter gigi

Pertumbuhan gigi susu pada anak bisa dimulai pada usia yang berbeda-beda, dan kadang-kadang urutan pertumbuhannya tidak seperti yang disebutkan di atas. Namun, jika gigi susu anak tidak muncul setelah usia satu tahun, urutan pertumbuhannya jauh terlambat dari yang seharusnya, atau gigi susunya tidak tanggal saat dewasa, anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pemeriksaan.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.