Seorang konsultan fetomaternal biasanya melayani berbagai aspek perawatan kesehatan yang terkait dengan kehamilan dan masalah yang mungkin muncul selama proses kehamilan, seperti:

1. Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi: Mereka merawat ibu hamil yang memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.
2. Deteksi dan Pengelolaan Kelainan Janin: Konsultan fetomaternal terlatih dalam mendeteksi dan mengelola kelainan janin, seperti gangguan pertumbuhan janin, kelainan kromosom, atau masalah struktural.
3. Konseling Genetik: Mereka memberikan konseling genetik kepada pasangan yang memiliki risiko tinggi memiliki anak dengan kelainan genetik atau kromosom.
4. Penanganan Komplikasi Selama Persalinan: Jika ada komplikasi yang muncul selama persalinan, seperti perdarahan berat, konsultan fetomaternal dapat memberikan perawatan dan melakukan tindakan medis yang diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
5. Manajemen Kehamilan Ganda: Untuk ibu yang mengandung bayi kembar atau lebih, konsultan fetomaternal memiliki keahlian dalam mengelola kehamilan ganda dan mengantisipasi serta mengatasi masalah yang mungkin timbul.
6. Prosedur Pembedahan Selama Kehamilan: Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan selama kehamilan untuk memperbaiki kondisi yang mengancam kesehatan ibu atau janin. Konsultan fetomaternal dapat melakukan prosedur tersebut.
7. Manajemen Perawatan Setelah Persalinan: Setelah persalinan, konsultan fetomaternal dapat memberikan perawatan pasca-persalinan yang mencakup pemantauan kesehatan ibu dan bayi serta perawatan jika ada komplikasi.

Ultrasonografi (USG) 4D adalah teknologi pencitraan medis yang lebih canggih daripada USG 2D atau 3D. Berikut adalah beberapa fungsi utama USG 4D:

1. Visualisasi Real-Time yang Lebih Baik: USG 4D memungkinkan pencitraan bergerak dalam waktu nyata, sehingga dapat memberikan tampilan yang lebih nyata dan mendekati gambaran sebenarnya dari objek yang diimajinasi, seperti janin dalam kandungan.
2. Pemantauan Kehamilan: Salah satu aplikasi paling umum dari USG 4D adalah untuk memonitor perkembangan janin selama kehamilan. Ini memungkinkan orang tua untuk melihat wajah bayi, gerakan tubuh, atau bahkan jenis kelamin janin, meskipun penggunaan untuk tujuan hiburan seperti ini harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan rekomendasi medis.
3. Deteksi Anomali Janin: USG 4D dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan atau anomali pada janin dengan lebih jelas dibandingkan dengan USG 2D atau 3D. Ini membantu dokter merencanakan perawatan yang diperlukan atau memberikan konseling kepada orang tua tentang kondisi janin.
4. Penyelidikan Organ dan Jaringan Lain: Selain kehamilan, USG 4D juga digunakan dalam bidang medis lainnya, seperti untuk memeriksa organ internal, seperti hati, ginjal, atau kandung kemih, serta dalam pemeriksaan struktur jaringan dan organ lain dalam tubuh manusia.
5. Penggunaan dalam Bedah: USG 4D dapat digunakan selama prosedur bedah untuk membantu dokter memandu jarum atau alat bedah ke area yang tepat dengan akurasi yang lebih besar.
6. Studi Gerakan Otot dan Sendi: USG 4D dapat digunakan untuk mengamati gerakan otot dan sendi dalam waktu nyata, yang berguna dalam diagnosis dan perawatan cedera atau kelainan pada sistem muskuloskeletal.
7. Kedokteran Gigi: Dalam kedokteran gigi, USG 4D digunakan untuk melihat struktur rongga mulut, gigi, dan jaringan sekitarnya.

USG 4D memiliki banyak aplikasi penting dalam dunia kedokteran dan memberikan manfaat signifikan dalam diagnosis, pemantauan, dan perawatan berbagai kondisi medis. Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya harus dilakukan oleh profesional medis yang terlatih dan dalam konteks medis yang sesuai.