Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

artikel-2024-12-06T103054.605.png
admin ku
06/Dec/2024

Tidak disarankan untuk mengonsumsi obat dengan teh karena beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan zat yang ada dalam teh, yang dapat mengurangi efisiensi obat dan menimbulkan efek samping. Sebagian orang mengonsumsi obat dengan teh manis sebagai pengganti air putih untuk mengurangi rasa pahitnya. Namun, beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu, termasuk teh, karena dapat menyebabkan interaksi obat yang tidak diinginkan.

 

Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Teh

Jangan minum teh dengan obat-obatan berikut ini:

Obat yang menurunkan tekanan darah

Meminum nadolol, salah satu obat penurun darah tinggi, dengan teh, terutama teh hijau, tidak disarankan. Ini karena teh dapat mengurangi efisiensi obat dan menghambat penyerapan obat dalam tubuh. Akibatnya, tekanan darah tinggi menjadi tidak terkontrol, serta efek samping seperti kelelahan, nyeri dada, sakit kepala, dan kesulitan bernapas.

Pill kontrasepsi

Karena pil KB mengandung estrogen, teh hitam mengandung kafein, jadi tidak boleh dikonsumsi bersamaan.Mengonsumsi keduanya sekaligus dapat meningkatkan detak jantung, sakit kepala, dan gangguan kecemasan karena tubuh mengurangi kecepatan mengolah kafein.

Obat yang mengurangi depresi dan risiko penyakit jantung

Teh herbal St. John’s Wort adalah salah satu ramuan teh yang digunakan untuk mengatasi depresi. Sayangnya, mengonsumsi teh ini bersamaan dengan obat antidepresan dapat menyebabkan peningkatan kadar serotonin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan efek samping seperti gelisah, menggigil, dan masalah jantung. Jangan mengonsumsi teh bersamaan dengan obat antidepresan, pengecer darah, dan obat untuk penyakit jantung, seperti dixogin.

Hal ini karena kandungan teh dapat menghambat penyerapan obat dalam tubuh, menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik. Obat yang dikonsumsi dengan teh panas juga dapat merusak struktur kimiawinya, membuatnya tidak efektif.

Obat untuk Asma

Tidak disarankan untuk mengonsumsi teh bersamaan dengan obat asma bronkodilator karena keduanya dapat meningkatkan risiko efek samping seperti gugup dan jantung berdetak kencang.

Adenosine

Dalam pemeriksaan kondisi jantung, ada adenosin. Pasien diharapkan untuk menghindari makanan yang mengandung kafein setidaknya satu hari sebelum tes. Ini karena kafein dalam teh dianggap dapat mengurangi efek adenosine.

Obat antibiotik

Antibiotik seperti enoxacin dan ciprofloxacin melambatkan metabolisme kafein, sehingga kafein dikeluarkan dari tubuh lebih lama. Oleh karena itu, efek samping seperti sakit kepala, peningkatan detak jantung, dan serangan cemas dapat meningkat saat mengonsumsi obat teh ini.

Clozapine

Clozapine, yang digunakan untuk mengobati gejala psikosis, dapat meningkatkan risiko efek samping jika dikonsumsi bersamaan dengan teh hitam. Ini karena teh hitam mengandung kafein, yang diduga mengurangi kecepatan tubuh dalam mengolah clozapine.

Ephedrine

Obat ephedrine digunakan untuk mengurangi sesak napas dan hidung tersumbat dengan fungsi bronkodilator dan dekongestan. Karena ephedrine dan kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan fungsi sistem saraf, meminum teh bersamaan dengan keduanya sangat tidak dianjurkan. Efek samping yang berbahaya dapat muncul jika keduanya dikonsumsi bersamaan. Satunya adalah penyakit jantung.

Antikoagulan

Obat antikoagulan adalah obat yang digunakan untuk menghambat pembekuan darah yang digunakan dalam pengobatan penyakit jantung dan stroke. Tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini bersamaan dengan teh karena keduanya dapat memperlambat pembekuan darah, meningkatkan risiko perdarahan dan memar.

 

Untuk menghindari efek samping dan reaksi interaksi obat yang merugikan, pastikan Anda mengonsumsi obat Anda dengan benar. Berikut ini adalah beberapa panduan penggunaan obat yang aman:

  • Pastikan Anda tahu aturan, cara minum, dan efek sampingnya.
  • Jika ada yang tidak jelas, tanyakan langsung kepada apoteker atau dokter yang meresepkan obat Anda.
  • Baca aturan pakai, peringatan, dan kemungkinan efek samping yang tertera pada label obat jika Anda menggunakan obat bebas.
  • Jangan minum obat Anda dengan air putih kecuali dokter memberi tahu Anda untuk menggabungkannya dengan makanan atau minuman lainnya.
  • Hindari mengonsumsi obat bersamaan dengan teh manis, minuman beralkohol, atau produk herbal.

Meskipun teh baik untuk tubuh, jangan minumnya sebagai obat. Jika Anda mengalami efek samping berbahaya atau kondisi Anda memburuk setelah mengonsumsi suplemen teh atau obat apa pun, segera hentikan mengonsumsinya dan temui dokter Anda.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-12-05T151721.575.png
admin ku
05/Dec/2024

Tidak sedikit orang yang terbiasa tidur langsung setelah makan. Jika Anda memiliki kebiasaan ini, sebaiknya hentikan segera. Ini karena kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit.

Tidak ada salahnya kadang-kadang langsung tidur setelah makan. Kantuk terkadang disebabkan oleh hormon yang dilepas selama proses pencernaan. Namun, jika hal ini dibiasakan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

 

Faktor yang Menyebabkan Ngantuk Setelah Makan

Untuk lebih jelasnya, perhatikan hal-hal berikut ini yang dapat menyebabkan Anda mengantuk setelah makan:

Makanan yang dimakan

Makanan yang mengandung banyak asam amino triptofan, seperti ikan, tahu, kedelai, bayam, keju, dan kedelai, adalah beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan Anda mengantuk. Selain itu, makan makanan yang mengandung banyak gula, karbohidrat, dan lemak dapat menyebabkan Anda mengantuk setelah makan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi tersebut dapat membantu tubuh menghasilkan hormon serotonin dan melatonin. Hormon-hormon ini dapat membuat Anda merasa lelah, mendorong Anda untuk tidur setelah makan.

Tidak cukup aliran darah ke otak

Saat lambung mencerna makanan, tubuh mengalirkan lebih banyak darah ke organ-organ tersebut. Akibatnya, aliran darah ke otak mungkin sedikit berkurang, yang menyebabkan rasa kantuk.

Risiko penyakit tertentu

Rasa ingin tidur setelah makan juga dapat menjadi gejala masalah kesehatan. Diabetes, sleep apnea, anemia, hipotoroidisme, dan penyakit celiac adalah beberapa kondisi yang dapat membuat Anda mengantuk tiap kali merasa kenyang.

 

Risiko Tidur Setelah Makan untuk Kesehatan

Jika tidak dibiasakan, tidur langsung setelah makan masih dianggap aman bagi kesehatan. Namun, jika menjadi kebiasaan, ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:

Obesitas

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa individu yang sering tidur setelah makan dapat mengalami kenaikan berat badan yang cukup besar. Ini mungkin karena metabolisme tubuh yang lambat dan kurangnya aktivitas yang diperlukan untuk membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi. Kebiasaan ini dapat menyebabkan obesitas jika terus dilakukan.

Meningkatkan kemungkinan terkena penyakit asam lambung

Tidak baik untuk lambung untuk tidur atau berbaring setelah makan, terutama setelah makan banyak sekaligus. Langsung tidur setelah makan kenyang meningkatkan tekanan di lambung, memungkinkan makanan dan cairan lambung kembali ke kerongkongan

Meningkatkan kemungkinan terkena insomnia

Anda mungkin mengalami gangguan tidur atau insomnia jika Anda terbiasa tidur setelah makan di siang atau sore hari.

 

Bagaimana Menghentikan Tidur Setelah Makan

Setelah makan, Anda dapat mengurangi rasa kantuk dengan cara berikut:

  • Kurangi konsumsi gula, lemak, dan karbohidrat yang berlebihan dan konsumsilah makanan yang seimbang dan bergizi.
  • Makan lebih sering, tetapi kurangi porsi.
  • Perbanyak air putih.
  • Setelah makan, jangan berbaring.
  • Agar tidak mengantuk, rutin berolahraga selama 20–30 menit setiap hari.
  • Tidur 7 hingga 9 jam sehari.
  • Hindari merokok dan minuman beralkohol.

Jika Anda tetap mengantuk dan ingin langsung tidur setelah makan setelah makan, Anda harus melihat dokter untuk menjalani pemeriksaan untuk memastikan bahwa kebiasaan tidur setelah makan yang Anda alami bukan akibat dari penyakit.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-12-04T152323.898.png
admin ku
04/Dec/2024

Dikatakan bahwa minuman berenergi memiliki efek buruk pada kesehatan, salah satunya adalah merusak ginjal. Apakah itu benar atau mitos? Kita akan melihat jawabannya dalam artikel selanjutnya! Minuman berenergi biasanya digunakan untuk mengatasi lelah dan ngantuk karena membantu meningkatkan energi, stamina, performa fisik, konsentrasi, suasana hati, dan mengatasi kelelahan.

Minuman berenergi terutama mengandung kafein, yang berfungsi sebagai perangsang sistem saraf dan membuat tubuh tetap terjaga dan waspada. Minuman berenergi juga mengandung banyak gula, seperti fruktosa, sukrosa, atau pemanis buatan.

Selain itu, minuman berenergi mungkin mengandung sejumlah zat lain, seperti inositol, asam sorbat, vitamin B, glukuronolakton, guarana, L-karnitin, taurin, dan ginseng.

 

Bagaimana Minuman Berenergi Mempengaruhi Ginjal

Minuman berenergi memiliki beberapa efek samping yang dapat memengaruhi berbagai organ tubuh, dengan jantung, saraf, dan otak yang paling sering terkena. Efek samping lain yang jarang terjadi adalah pada saluran cerna dan ginjal. Dampak minuman berenergi pada ginjal adalah sebagai berikut:

Meningkatkan risiko dehidrasi dan frekuensi berkemih

Kafein memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi urine, yang berarti Anda lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi minuman berkafein, termasuk minuman berenergi. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan jumlah garam, atau natrium, yang dikeluarkan dari tubuh Anda dalam urine. Setelah mengonsumsi kafein, tubuh berisiko mengalami dehidrasi karena garam menahan cairan di dalam tubuh.

Menimbulkan kerusakan ginjal

Risiko mengalami penyakit ginjal, seperti gagal ginjal akut atau gagal ginjal kronis, dapat meningkat jika Anda minum minuman berenergi terlalu banyak atau dalam jangka panjang.

Terlalu banyak minuman berenergi mengandung taurin, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu aliran darah ginjal, yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Asupan gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, yang keduanya pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal kronis. Karena itu, ada 12 sendok teh gula, atau sekitar 60 gram, dalam satu kaleng minuman energi.

Ada kenyataan bahwa minuman berenergi berbahaya bagi ginjal. Namun, efek negatif ini biasanya terjadi jika seseorang mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. Batasi konsumsi minuman berenergi menjadi 400 mililiter setiap hari untuk menghindari masalah ginjal. Anda juga harus lebih banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Anda juga harus menghindari minuman berenergi jika Anda menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, atau penyakit jantung.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-12-03T154212.967.png
admin ku
03/Dec/2024

Infeksi bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan tipe pada anak. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman dan dapat menyebabkan keluhan yang dapat mengganggu aktivitas anak.

Meskipun tipes umumnya dapat terjadi pada siapa saja, anak-anak lebih rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh mereka belum kuat melawan bakteri penyebab infeksi. Bakteri penyebab tipes juga lebih mudah menyebar di tempat-tempat yang tidak bersih.

 

Penyebab Penyakit Tipes pada Anak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, infeksi bakteri Salmonella typhi menyebabkan tipes atau demam tifoid, yang dapat ditularkan oleh bayi yang tidak mencuci tangannya setelah menyentuh mainan dan barang-barang di sekitarnya atau setelah menggunakan toilet, dan kemudian menyentuh dan memakan makanan.

Bakteri di tangan Si Kecil dapat masuk ke dalam tubuh melalui perantara makanan yang dikonsumsi oleh bayi karena tindakan ini. Bakteri ini akan tinggal di saluran pencernaan dan menyebabkan tipes.

Si Kecil juga dapat mengalami tipes jika mereka tertular percikan air liur dari orang yang menderita tipes yang bersin atau batuk. Selain itu, mengonsumsi sayuran atau buah-buahan yang belum dicuci, minum susu yang belum dipasteurisasi, dan makan jajan sembarangan juga dapat menyebabkan tipes pada anak.

 

Penyakit Tipes pada Anak dan Gejalanya

Pada anak-anak, gejala tipes biasanya baru muncul dalam waktu satu hingga tiga minggu setelah tertular infeksi, dan gejalanya bisa ringan atau berat, dan bertahan selama empat minggu atau lebih.

Jika anak menderita tipes, gejala berikut dapat muncul:

  • Mengalami demam yang menyebabkan menggigil atau mengigau
  • Melemah
  • Sakit kepala
  • Mengalami mual dan muntah
  • Sembelit atau diare yang buruk
  • Rasa sakit di perut

 

Pencegahan Tipes pada Anak

Bakteri Salmonella typhi penyebab tipes biasanya menyebar di tempat yang kotor dan kebiasaan sehari-hari yang tidak bersih, seperti makan dengan tangan yang kotor. Dengan menggunakan metode pencegahan tipes pada anak, penyebaran bakteri penyebab tipes dapat dihindari.

Ada beberapa cara untuk menghindari tipes pada anak:

  • Cuci sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir sampai bersih.
  • Pastikan jajanan yang akan Anda beli bersih.
  • Rebus air yang akan digunakan sampai mendidih.
  • Saat bepergian, gunakan masker, terutama jika Si Kecil sakit.
  • Secara teratur cuci tangan Anda dengan sabun dan air, terutama setelah mandi dan sebelum makan.
  • Jika tidak ada air untuk mencuci tangan, gunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60%.
  • Batasi mengonsumsi makanan mentah dan pastikan untuk minum susu yang telah dipasteurisasi.

Salah satu cara untuk mencegah tipes pada anak adalah dengan memberi mereka vaksin tifoid. Sesuai saran dokter, vaksinasi dapat diberikan kepada Si Kecil saat berusia dua tahun ke atas baik secara oral maupun melalui suntikan.

Anda juga dapat memberi Si Kecil makanan dan minuman bergizi dan memastikan dia menerima jumlah air putih yang cukup dan tidur yang cukup untuk membantunya tetap sehat.

Setelah Anda mengetahui penyebab dan cara mencegah tipes pada anak, Anda harus mengajarkan Si Kecil untuk selalu menjaga kebersihan, terutama sebelum makan. Anda juga bisa membuat jajanan sehat sendiri di rumah agar Si Kecil tidak jajan sembarangan.

Namun, meskipun Si Kecil telah melakukan tindakan pencegahan seperti di atas, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-12-02T095643.463.png
admin ku
02/Dec/2024

Sejak lama, pasta gigi dianggap dapat mengobati luka bakar karena membuat sensasi dingin saat diterapkan pada luka bakar dan dianggap dapat menyembuhkan luka dengan lebih cepat. Apakah informasi ini tepat?

Kulit yang terkena luka bakar akan menjadi kemerahan, terasa nyeri dan panas, serta melepuh. Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti terkena api, tersenggol knalpot panas, atau terciprat minyak panas. Luka bakar bervariasi dalam tingkat keparahan; beberapa hanya merusak lapisan kulit luar, sementara yang lain mencapai lapisan kulit dalam atau bahkan ke saraf.

 

Fakta-fakta Mengenai Pasta Gigi untuk Pengobatan Luka Bakar

Pasta gigi biasanya membuat mulut terasa segar dan dingin setelah digunakan karena bahan-bahannya, seperti fluorida natrium, baking soda, dan menthol. Orang percaya bahwa rasa dingin dan hangat pasta gigi adalah pengobatan pertama untuk luka bakar di kulit. Namun, kandungannya dapat memperparah luka bakar.

Saat pasta gigi diterapkan pada luka bakar, panas di kulit akan terperangkap, menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan sampai ke lapisan kulit dalam, serta luka bakar yang sembuh lebih lama.

Selain itu, Anda mungkin tidak bersih tangan saat menggunakan pasta gigi, yang dapat menyebabkan infeksi pada luka bakar.Oleh karena itu, pasta gigi untuk luka bakar hanyalah mitos dan tidak boleh digunakan sebagai pertolongan pertama.

 

Metode Pengobatan Luka Bakar yang Baik

Untuk meredakan rasa panas pada luka bakar, kamu bisa menempelkan kain basah atau membersihkannya dengan air mengalir. Setelah itu, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dokter akan memeriksa seberapa parah luka bakar, membersihkannya, dan memberinya salep yang sesuai. Untuk meredakan rasa sakit, dokter dapat meresepkan obat antinyeri. Ikuti dosis dan aturan pakai obat yang ditetapkan dokter Anda.

Selain menggunakan pasta gigi, alternatif lain untuk mengobati luka bakar termasuk mentega, minyak, putih telur, atau lumpur. Jadi, tidak perlu mencobanya.

Lidah buaya dan madu adalah bahan alami yang diketahui dapat mengobati luka bakar. Menurut beberapa penelitian, keduanya memiliki sifat antiperadangan dan antibakteri serta mampu mempercepat aliran darah ke jaringan yang terluka. Madu juga diketahui memiliki zat yang bersifat antibakteri dan antijamur serta dapat meredakan peradangan pada luka bakar, tetapi kedua bahan tersebut hanya dapat digunakan pada luka bakar yang lebih ringan.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-94.png
admin ku
21/Nov/2024

Polip hidung dapat disebabkan oleh banyak hal. Mereka tidak hanya dapat menyebabkan polip muncul, tetapi juga dapat menyebabkan polip kembali muncul setelah operasi atau pengecilan.

Polip hidung terbentuk karena peradangan pada dinding hidung atau sinus. Banyak faktor dapat menyebabkan peradangan, tetapi alergi dan infeksi adalah penyebab paling umum. Kedua faktor ini dapat menyebabkan dinding hidung dan sinus menjadi merah, bengkak, dan iritasi, yang pada gilirannya menyebabkan benjolan yang akhirnya membentuk polip.

Polip adalah jaringan berbentuk tetesan air mata yang tumbuh dari dinding hidung atau sinus dan biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, polip yang besar dapat menyumbat saluran hidung dan menyebabkan masalah pernapasan hingga kehilangan kemampuan untuk mencium.

 

Banyak Faktor Penyebab Polip Hidung

Berikut ini adalah beberapa potensi penyebab polip hidung:

Infeksi sinus kronis

Jika sinus terinfeksi, mereka akan peradangan dan membengkak. Akibatnya, lendir dapat menumpuk di dalam sinus dan memperparah peradangan. Peradangan seperti ini dapat dengan mudah menyebabkan polip hidung.

Asma

Penelitian menunjukkan bahwa penderita asma lebih rentan terhadap radang hidung dan sinus yang lebih parah, yang menyebabkan polip hidung lebih sering muncul pada mereka.

Rhinitis akibat alergi

Peradangan dan penyumbatan di hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap sejumlah alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan, dikenal sebagai demam hay. Alergi dapat menyebabkan peradangan di hidung yang bersifat kronis, yang berarti berlangsung lama atau sering berulang. Akibatnya, peradangan ini meningkatkan kemungkinan munculnya polip hidung.

Cystic fibrosis

Fibrosis kistik, juga dikenal sebagai fibrosis kistik, adalah kondisi genetik yang dapat menyebabkan polip hidung. Pada kondisi ini, lendir di saluran pernapasan yang seharusnya berfungsi sebagai pelembap dan pelindung menjadi lebih kental. Hal ini meningkatkan risiko infeksi dan peradangan jangka panjang pada hidung dan sinus. Oleh karena itu, polip hidung adalah kondisi yang paling umum pada pasien cystic fibrosis.

Polip hidung juga dapat disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh, kekurangan vitamin D, dan sensitivitas terhadap obat anti-inflamasi non-steroid seperti aspirin dan ibuprofen. Faktor-faktor ini bukan satu-satunya penyebab polip hidung.

 

Metode untuk Mencegah Polip Hidung

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari polip hidung, yaitu:

  • Kontrol asma dan alergi dengan baik.
  • Hindari semua hal yang dapat menyebabkan iritasi hidung atau sinus, seperti asap rokok, debu, bahan kimia, dan polusi udara.
  • Untuk melindungi diri dari infeksi bakteri atau virus yang menyebabkan hidung meradang, cuci tangan Anda secara teratur dan menyeluruh.
  • Untuk melembapkan udara di dalam ruangan, gunakan humidifier.
  • Untuk menghilangkan iritan dan alergen dari hidung, semprotkan air garam atau pembersih hidung.

Obat-obatan untuk mengurangi peradangan, seperti semprotan steroid, dapat mengurangi ukuran polip dan meredakan gejala hidung tersumbat karena penyebab polip hidung adalah peradangan.

Seperti yang disebutkan di atas, polip hidung adalah hasil dari kondisi medis yang umum dan mudah diobati. Jika Anda salah satu dari individu yang menderita kondisi seperti di atas, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secara teratur, terutama jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau mencium bau.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-93.png
admin ku
20/Nov/2024

Anda mungkin pernah mengalami mulut asam. Ada banyak alasan untuk hal ini, mulai dari makanan yang Anda konsumsi, efek samping obat yang Anda ambil, hingga kemungkinan gejala penyakit. Dysgeusia adalah gangguan indra pengecapan yang ditunjukkan dengan mulut yang terasa asam. Orang yang mengalami kondisi ini terkadang juga merasakan mulut asam dan sensasi pahit atau asin. Kondisi ini dapat dialami oleh orang dewasa dan anak-anak.

Dysgeusia tidak boleh ditangani secara sembarangan; sebaliknya, kondisi ini harus ditangani sesuai dengan penyebabnya. Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan mulut terasa asam, bacalah ya di bawah ini.

 

Berbagai Alasan Mengapa Mulut Terasa Asam

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa mulut Anda terasa asam:

Efek samping dari obat-obatan

Salah satu efek samping obat adalah mulut asam. Di bawah ini adalah beberapa contoh obatnya:

  • Obat untuk mengatasi infeksi, misalnya antibiotik, antijamur, dan antivirus
  • Obat antidepresan
  • Obat antipsikotik
  • Obat asma
  • Obat untuk hipertensi dan penyakit jantung
  • Obat untuk penyakit saraf
  • Obat untuk asam urat, seperti allopurinol
  • Kemoterapi

Selain itu, ada beberapa jenis suplemen atau obat lain yang dapat menyebabkan mulut asam. Ini termasuk obat demam, suplemen kehamilan yang mengandung kalsium dan zat besi, dan multivitamin yang mengandung kromium, seng, atau tembaga.

Konsultasikan dengan dokter Anda jika mulut Anda menjadi asam setelah mengonsumsi beberapa obat atau suplemen di atas. Ini dilakukan agar dokter dapat menyesuaikan dosis Anda atau mengganti obat yang sedang Anda minum.

Makan makanan tertentu

Jika Anda mengalami mulut asam setelah mengonsumsi makanan tinggi protein seperti daging, telur, susu, dan yoghurt terlalu banyak, cobalah mengurangi porsi tersebut.

Alergi terhadap makanan

Salah satu gejala alergi makanan adalah mulut asam yang disertai dengan rasa gatal dan pembengkakan di bibir, lidah, atau tenggorokan setelah makan makanan tertentu. Oleh karena itu, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Penyakit mulut dan gigi

Selain itu, mulut terasa asam dapat disebabkan oleh beberapa masalah gigi dan mulut, seperti gingivitis, infeksi gigi, atau periodontitis. Untuk menghindari masalah mulut yang dapat menyebabkan rasa asam, Anda harus menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dua kali sehari. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan celah gigi dengan benang gigi setidaknya sekali setiap hari.

Eksposur bahan kimia

Selain itu, paparan bahan kimia terhirup, seperti timah dan merkuri, dapat mengganggu indra pengecap dan menyebabkan mulut asam. Jika Anda tinggal atau bekerja di lingkungan yang rentan terpapar bahan kimia, gunakan masker, pakaian pelindung, dan perlengkapan pelindung saat bekerja.

Hamil

Saat hamil, tubuh seorang wanita mengalami banyak perubahan, termasuk bentuk tubuh, mood, dan kemampuan untuk mengecap. Salah satu gejala kehamilan yang paling umum adalah mulut asam.

Infeksi

Selain itu, mulut asam dapat menjadi indikasi bahwa Anda menderita infeksi. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah flu, infeksi telinga dan tenggorokan, dan sinusitis.

Selain itu, gastroesophageal reflux disease (GERD), kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan mulut terasa asam. Makan dengan porsi kecil tetapi sering untuk meredakannya. Jika perlu, hubungi dokter Anda untuk meresepkan obat yang dapat membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

Mulut asam juga bisa menjadi tanda gangguan pada saraf otak yang mengendalikan kemampuan mengecap rasa. Gangguan ini biasanya terjadi pada penderita demensia.

Karena keluhan mulut terasa asam dapat merupakan gejala penyakit, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalaminya. Ini terutama benar jika gejala ini muncul tanpa alasan yang jelas atau berlangsung lama.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-90.png
admin ku
18/Nov/2024

Dengan jumlah penderita diabetes yang meningkat setiap tahunnya, penting bagi semua orang untuk mengetahui cara mencegah diabetes. WHO juga menyatakan bahwa diabetes adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Diabetes biasanya dibagi menjadi dua jenis: diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diproses.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Selain itu, diabetes juga dapat muncul selama kehamilan atau diabetes gestasional. Penyakit ini, apa pun jenisnya, kemudian dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan banyak komplikasi yang berbahaya jika dibiarkan berkepanjangan.

 

Metode Terbaik untuk Mencegah Diabetes

Diabetes tipe 1 memiliki penyebab yang belum diketahui secara pasti, tetapi diduga dikaitkan dengan penyakit autoimun, kelainan genetik, dan faktor keturunan. Karena penyebabnya belum diketahui, metode untuk mencegahnya juga belum diketahui.

Meskipun demikian, diketahui bahwa genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi insulin adalah penyebab diabetes tipe 2. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena diabetes tipe 1 atau 2, yaitu:

Mengadopsi gaya hidup sehat

Pola makan yang sehat adalah kunci untuk menghindari diabetes. Anda disarankan untuk membatasi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, kalori, dan lemak, seperti makanan olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Jangan makan lebih dari lima puluh gram (4 sendok makan) gula setiap hari. Sebaliknya, lebih banyak makan kacang, biji-bijian, sayuran, dan buah yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Jika Anda suka ngemil, pilih camilan yang lebih sehat, seperti yoghurt tanpa lemak dan gula, kacang-kacangan rebus tanpa garam, dan banyak minum air putih.

Berolahraga secara teratur

Olahraga teratur dapat membantu tubuh menggunakan hormon insulin dengan lebih baik, yang memungkinkan Anda untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan lebih baik. Ini memungkinkan Anda untuk menghindari penyakit diabetes. Setidaknya meluangkan 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Olahraga apa pun yang dilakukan dengan rutin dapat membantu mencegah diabetes.

Menjaga berat badan yang ideal

Dengan menggunakan kalkulator massa tubuh (BMI), Anda dapat menemukan berat badan ideal Anda. Jika nilai BMI Anda lebih tinggi dari batas normal, maka Anda mungkin mengalami obesitas, yang merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena diabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga berat badan Anda tetap ideal.

Mengendalikan stres dengan bijak

Jika stres tidak dikelola dengan baik, tubuh akan melepaskan hormon stres, kortisol, yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Selain itu, ketika Anda berada dalam situasi stres, Anda juga mungkin merasa lebih lapar dan terdorong untuk makan lebih banyak. Oleh karena itu, Anda harus pandai mengelola stres Anda agar Anda tidak melampiaskannya dengan makan berlebihan.

Melakukan pemeriksaan gula darah rutin

Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah ke dokter secara berkala untuk menilai kadar gula darah Anda. Tes gula darah sangat penting untuk memantau kadar gula darah dan mendeteksi diabetes dini. Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan setahun sekali jika Anda sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes. Namun, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan tes gula darah lebih sering jika Anda dianggap berisiko tinggi terkena diabetes, seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, obesitas, atau memiliki diabetes dalam keluarga.

Anda tidak hanya harus melakukan hal-hal di atas, tetapi Anda juga harus menghilangkan kebiasaan yang tidak sehat lainnya. Misalnya, Anda harus berhenti merokok, membatasi porsi minuman beralkohol atau bersoda, dan tidur setidaknya 7 jam setiap hari.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-87-1.png
admin ku
15/Nov/2024

Sulit bagi anak untuk naik berat badan, apakah itu cacingan? Karena cacingan sering disebut sebagai biang kerok anak menjadi gemuk, orang tua mungkin berpikir tentang hal ini. Namun, cacingan tidak hanya menyebabkan anak menjadi gemuk, tetapi juga dapat menyebabkan gejala lain.

Salah satu infeksi parasit yang paling umum dialami oleh anak-anak, terutama anak-anak usia sekolah dan balita, adalah cacingan. Infeksi ini terkadang tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak-anak mereka menderita cacingan.

Cacingan baru biasanya ditemukan pada anak-anak ketika mereka muntah atau BAB dengan cacing dan telur cacing, atau ketika mereka mengalami gejala seperti sering sakit perut. Bagaimana dengan berat badan anak yang susah naik? Apakah mereka menderita cacingan? Jawabannya adalah mungkin. Namun, jika berat badan anak susah naik karena cacingan, Anda harus melihat dokter lagi. Ini karena ada banyak penyebab lain yang dapat menyebabkan masalah berat badan anak.

 

Cacingan Membuat Berat Badan Anak Sulit Naik, Benarkah?

Anak-anak yang menderita cacingan biasanya mengalami sakit perut dan tidak nafsu makan, yang menyebabkan mereka kekurangan asupan nutrisi dan kesulitan menambah berat badan. Selain itu, cacingan yang tidak diobati pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus dan anemia. Inilah mengapa berat badan anak sulit naik saat terkena cacingan.

Namun, cacingan bukan satu-satunya penyebab berat badan anak susah naik. Berikut ini adalah beberapa penyebab lain:

Kurang nutrisi

Salah satu masalah utama yang menyebabkan anak kesulitan menaikkan berat badan dan tinggi badannya adalah ini. Anak-anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup, termasuk berbagai vitamin dan mineral, protein, karbohidrat, dan lemak, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Anak juga akan mengalami kesulitan untuk naik berat badan jika asupan nutrisi mereka berkurang, misalnya karena cacingan atau gangguan pencernaan lainnya. Bahkan kekurangan gizi dapat menyebabkan stunting.

Anak mengalami masalah makan

Anak-anak yang mengalami kesulitan makan atau GTM sebetulnya bukanlah masalah yang serius. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat menyebabkan anak kekurangan asupan gizi, yang pada gilirannya dapat menyulitkan mereka untuk naik berat badan, Bun.

Masalah pencernaan

Selain cacingan, masalah pencernaan, seperti masalah penyerapan nutrisi atau diare yang terus-menerus, adalah faktor lain yang dapat menyebabkan berat badan anak susah naik. Bunda harus mengamati tanda-tanda pencernaan Si Kecil seperti sakit perut, mual, atau muntah untuk mengetahui apakah dia memiliki masalah pencernaan.

Alergi makanan

Salah satu faktor lain yang menyebabkan berat badan anak susah naik adalah intoleransi makanan tertentu, Bun. Intoleransi ini terjadi ketika tubuh anak mengalami kesulitan untuk mencerna makanan tertentu, sehingga nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak terserap dengan baik, yang pada gilirannya dapat menyebabkan anak kekurangan nutrisi dan berat badannya menjadi lebih rendah. Anak-anak dengan intoleransi makanan dapat mengalami gejala berupa kembung, diare, atau sakit perut setelah mengonsumsi makanan yang tidak bisa dicerna dengan baik. Intoleransi laktosa dan penyakit celiac adalah contoh intoleransi makanan.

Infeksi

Infeksi parasit cacingan menghambat pertumbuhan berat badan anak. Namun, selain cacingan, berat badan anak yang sulit naik juga bisa disebabkan oleh infeksi lain, seperti tuberkulosis dan malaria. Infeksi ini biasanya bertahan lama dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak jika tidak diobati.

 

Ciri-Ciri Berat Badan Anak yang Sulit Naik Karena Cacingan

Berat badan anak yang sulit naik yang disebabkan oleh cacingan masih dapat dibedakan dari penyebab lain, Bun. Berikut ini adalah beberapa gejala cacingan pada anak yang penting untuk diperhatikan:

  • Gatal di anus, terutama di malam hari
  • Anus menjadi merah
  • Rasa sakit di perut
  • Kurang keinginan untuk makan
  • Mengalami mual dan muntah
  • Anak gelisah dan sulit tidur

Cacing atau telur cacing yang keluar dari kotoran atau muntahan anak juga bisa menjadi bukti cacingan.

Sebagai kesimpulan, apakah berat badan anak naik dengan susah payah? Jawabannya tidak selalu benar, Bun. Meskipun cacingan mungkin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan berat badan anak sulit naik, ada banyak alasan lain yang dapat menyebabkan masalah ini.

Oleh karena itu, dokter harus memeriksa kondisi anak yang susah naik berat badannya untuk mengetahui penyebabnya. Jika berat badan anak susah naik karena cacingan, Bunda dapat memberikannya obat cacing yang tersedia secara gratis di apotek atau sesuai resep dokter.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-81.png
admin ku
13/Nov/2024

Epilepsi pada anak terjadi ketika anak mengalami kejang berulang tanpa diketahui pemicunya. Ini biasanya terjadi pada anak yang memiliki gangguan perkembangan saraf atau keturunan epilepsi. Namun, epilepsi ada banyak jenisnya dan tidak selalu ditandai dengan kejang. Epilepsi pada anak dapat muncul pada usia berapa saja, mulai dari bayi, usia sekolah, hingga remaja, tergantung pada jenis epilepsi yang dialami anak. Aktivitas listrik yang tidak terkendali di otak anak menyebabkan epilepsi.

Terlepas dari fakta bahwa epilepsi menyebabkan kejang, tidak semua kejang disebabkan oleh epilepsi. Kejang dapat disebabkan oleh apa pun yang mengganggu koneksi normal sel-sel saraf otak, termasuk demam tinggi. Namun, ketika seorang anak mengalami dua atau lebih kejang tanpa penyebab yang diketahui, itu didiagnosis sebagai epilepsi. Anak-anak dengan riwayat epilepsi, trauma otak, infeksi otak, kelainan perkembangan otak sebelum lahir, atau cedera lahir lebih cenderung menderita epilepsi.

 

Beberapa Jenis Epilepsi dan Gejalanya pada Anak

Kejang epilepsi memiliki banyak jenis dengan berbagai gejala. Jenis kejang tergantung pada bagian mana dari otak yang terpengaruh, seberapa banyak bagian yang terpengaruh, dan gejala apa yang muncul selama kejang. Secara umum, kejang epilepsi pada anak terbagi menjadi dua kategori: kejang parsial dan kejang total. Berikut adalah penjelasan dan gejalanya:

Kejadian kejang parsial

Kejang parsial terjadi ketika aliran listrik otak hanya terganggu di satu sisi. Anak biasanya mengalami tanda-tanda awal kejang sebelum episode epilepsi ini, seperti deja vu, ketakutan, tatapan kosong, perubahan pada indra penciuman, penglihatan, dan pendengaran, ketidaknyamanan, atau perubahan suhu. Pada epilepsi, kejang parsial terbagi menjadi dua kategori: kejang parsial sederhana dan kompleks. Inilah perbedaan mereka:

  • Kejang parsial sederhana adalah kejang atau kesemutan yang terjadi hanya pada satu area tubuh, seperti lengan atau kaki. Anak tidak kehilangan kesadaran dan hanya terlihat pucat, sakit, dan berkeringat.
  • Ketika anak mengalami perubahan kesadaran dan berperilaku tidak biasa, seperti menggigit bibir, berteriak, menangis, atau tertawa, ini disebut kejang parsial kompleks.

Kejang total

Ketika kejang total terjadi, kedua sisi otak mengalami gangguan aktivitas listrik. Akibatnya, anak akan kehilangan kesadaran atau pingsan. Berikut adalah beberapa jenis kejang total:

  • Ketika anak kebingungan, bengong, tatapan kosong, tidak bergerak, dan tidak menanggapi percakapan orang dewasa, dia mengalami kejang absent (petit mal). Selain itu, wajah atau mulut mereka mungkin bergerak, atau matanya mungkin berkedip cepat.
  • Kejang atonik adalah ketika anak tiba-tiba jatuh dari posisi berdiri atau menundukkan kepalanya, lemas, dan tidak responsif.
  • Anak-anak mengalami kejang tonik-klonik, yang menyebabkan tegang dan gemetar, gangguan penglihatan dan bicara, sakit kepala parah, atau nyeri otot.
  • Kejang mioklonik adalah jenis kejang di mana otot bergerak cepat.

Anak-anak mungkin mengalami episode epilepsi beberapa kali sehari atau selama beberapa hari berturut-turut. Anak biasanya merasa lelah, sakit kepala, atau bingung tentang apa yang baru mereka alami setelah kejang. Selain itu, ia mungkin tidak ingat apa yang terjadi selama episode kejang.

 

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Anak Epilepsi

Anak rentan mengalami cedera selama episode kejang, terutama saat ia kehilangan kesadaran dan terjatuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pertolongan pertama ketika anak mengalami epilepsi. Ini adalah beberapa tindakan yang harus dilakukan:

  • Jika ada tanda-tanda epilepsi, bawa anak ke tempat yang aman.
  • Jauhkan anak dari permukaan yang rentan jatuh dan benda tajam dan berat lainnya.
  • Untuk menghindari tersedak, letakkan tubuh anak ke salah satu sisi, kiri atau kanan.
  • Selama kejang berlangsung, letakkan sesuatu yang empuk, seperti baju atau jaket, di bawah kepala anak.
  • Jangan mencoba menghentikan tubuh anak yang kejang.
  • Untuk mencegah cedera gigi atau rongga mulut, jangan masukkan apa pun ke dalam mulut anak selama epilepsi berlangsung.
  • Perhatikan setiap perilaku yang tidak biasa yang ditunjukkan anak selama episode epilepsinya, dan catat durasi kejang.

Dokter biasanya memberikan obat antikejang untuk meringankan gejala dan frekuensi kekambuhan epilepsi pada anak. Episode epilepsi biasanya hanya berlangsung beberapa menit.

Dokter juga biasanya menyarankan diet ketogenik untuk sebagian anak dengan epilepsi yang sulit diatasi. Para ahli masih menyelidiki hubungan antara diet ketogenik dan gejala epilepsi pada anak-anak karena pola diet ini melibatkan asupan tinggi lemak dan rendah karbohidrat tetapi tetap cukup protein.

Anak yang mengalami kejang demam tidak menandakan bahwa mereka menderita epilepsi, dan risiko mereka untuk terkena epilepsi pun tidak lebih tinggi daripada anak lain. Perlu dipahami bahwa kejang demam berbeda dengan epilepsi.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.