Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

ASI-Eksklusif-Investasi-Cinta-untuk-Masa-Depan-Buah-Hati.jpg
admin ku
10/Jun/2025

Air Susu Ibu atau ASI merupakan anugerah nutrisi terbaik yang dapat diberikan seorang ibu kepada bayinya. Dalam enam bulan pertama kehidupan, ASI eksklusif menjadi pondasi yang tak tergantikan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI eksklusif bukan sekadar rutinitas harian, melainkan sebuah bentuk cinta dan perhatian yang berdampak besar bagi masa depan si kecil.

 

Peran Penting ASI Eksklusif dalam Enam Bulan Pertama

Selama periode awal kehidupan, yaitu usia 0 hingga 6 bulan, ASI merupakan satu-satunya asupan nutrisi yang dianjurkan bagi bayi. Kandungan alaminya dirancang sempurna untuk memenuhi seluruh kebutuhan tubuh mungil yang sedang tumbuh. Selain itu, ASI memberikan perlindungan alami dari berbagai risiko kesehatan yang bisa mengganggu masa-masa awal tumbuh kembang bayi.

  1. Menjaga Bayi dari Serangan Penyakit

ASI eksklusif memperkuat daya tahan tubuh bayi dengan menyediakan antibodi alami. Dengan pertahanan yang lebih kuat, bayi memiliki peluang lebih kecil untuk terserang penyakit menular, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan pencernaan. Sistem kekebalan bayi yang masih dalam tahap pembentukan sangat terbantu oleh kandungan imunologis dalam ASI, menjadikannya benteng pertahanan yang kuat terhadap berbagai virus dan bakteri.

  1. Menunjang Perkembangan Otak dan Fisik Secara Optimal

Dalam enam bulan awal kehidupannya, perkembangan otak dan fisik bayi sangat pesat. ASI mengandung zat penting seperti DHA dan AA yang berperan besar dalam membentuk jaringan otak serta sistem saraf pusat. Nutrisi dalam ASI dirancang untuk membantu pembentukan sel otak, memperkuat sambungan saraf, serta mendukung pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Semua ini berkontribusi pada kecerdasan dan kesehatan fisik anak di masa mendatang.

  1. Memperkuat Sistem Imun secara Alami

Kekebalan tubuh bayi pada awal kelahirannya masih sangat rentan. ASI membantu memperkuat sistem imun bayi secara alami. Komponen bioaktif dalam ASI seperti laktoferin, lisosim, dan leukosit bekerja untuk melindungi bayi dari berbagai infeksi dan penyakit, menjadikannya lebih tahan terhadap ancaman kesehatan dari lingkungan sekitar.

  1. Mengurangi Risiko Alergi dan Penyakit Kronis

Manfaat lain yang tak kalah penting adalah kemampuannya dalam mengurangi risiko alergi dan penyakit kronis seperti asma, diabetes tipe 1, dan alergi makanan. ASI membantu mengatur respons imun bayi terhadap alergen serta memperkenalkan sistem kekebalan tubuh terhadap paparan zat asing dengan cara yang aman dan bertahap.

 

Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu

Pemberian ASI eksklusif tidak hanya membawa manfaat luar biasa bagi bayi, tetapi juga memberikan sejumlah keuntungan fisik dan emosional bagi ibu. Proses menyusui merupakan pengalaman yang mendalam, menghubungkan ibu dan bayi melalui kehangatan dan kasih sayang yang alami.

  1. Membantu Pemulihan Psikologis Pasca Persalinan

Menyusui dapat membantu ibu melewati masa-masa sulit setelah persalinan. Proses ini memicu pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, sekaligus menenangkan perasaan ibu. ASI eksklusif secara tidak langsung menjadi terapi alami yang meredakan trauma emosional setelah melahirkan.

  1. Menjaga Kesehatan Mental Ibu

Ikatan emosional yang terbentuk melalui menyusui berperan besar dalam mencegah gangguan mental seperti depresi postpartum dan baby blues. Hubungan yang erat dengan bayi serta rasa tanggung jawab yang tumbuh dari proses menyusui memberikan dampak positif terhadap kestabilan emosi dan kesehatan jiwa ibu.

  1. Mengurangi Risiko Kanker Payudara dan Ovarium

Menyusui juga memberikan perlindungan bagi ibu terhadap risiko kanker payudara dan ovarium. Selama masa menyusui, kadar hormon estrogen dalam tubuh menurun, yang secara langsung menurunkan potensi sel kanker berkembang. Dengan menyusui, ibu tidak hanya memberikan yang terbaik bagi anak, tetapi juga menjaga kesehatannya sendiri di masa depan.

 

Memberi yang Terbaik untuk Masa Depan Anak

ASI eksklusif merupakan bentuk kasih sayang yang tak tergantikan. Manfaatnya menyentuh hampir semua aspek kehidupan bayi, mulai dari fisik, kognitif, hingga emosional. Begitu pula bagi ibu, menyusui adalah momen yang memperkuat jalinan batin serta mendukung proses pemulihan tubuh dan jiwa.

Penting bagi setiap ibu untuk memahami bahwa menyusui bukan hanya tugas biologis, tetapi merupakan langkah penuh cinta yang membawa dampak jangka panjang. Dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, ibu telah meletakkan dasar yang kuat untuk masa depan anak, sekaligus menjaga dirinya sendiri.

Maka dari itu, mari rayakan peran ASI sebagai anugerah alam yang memberikan kehidupan dan cinta secara bersamaan. Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi soal memberi masa depan yang sehat, kuat, dan bahagia.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Waspadai-Tanda-Tanda-Bahaya-Selama-Kehamilan-Kenali-Sejak-Dini-untuk-Keselamatan-Ibu-dan-Janin.jpg
admin ku
09/Jun/2025

Kehamilan merupakan masa yang penuh dengan dinamika perubahan baik secara fisik maupun emosional. Tubuh ibu akan mengalami berbagai penyesuaian untuk mendukung pertumbuhan janin di dalam rahim. Di balik keajaiban tersebut, tidak jarang ibu hamil menghadapi sejumlah keluhan yang sebenarnya tergolong normal dan akan menghilang dengan sendirinya seiring waktu. Namun ada pula kondisi kondisi tertentu yang perlu mendapat perhatian lebih karena dapat menjadi indikasi adanya bahaya baik bagi ibu maupun janin. Mengetahui dan memahami tanda tanda bahaya selama kehamilan sangat penting agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang perlu diwaspadai selama masa kehamilan.

 

  1. Kehilangan Nafsu Makan Disertai Muntah Terus Menerus

Rasa mual dan muntah memang sering kali menjadi bagian dari awal kehamilan terutama pada trimester pertama. Akan tetapi jika mual dan muntah terjadi secara berlebihan dan berlangsung terus menerus hingga mengganggu aktivitas harian hal ini tidak boleh diabaikan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan ibu mengalami dehidrasi kekurangan nutrisi bahkan penurunan kesadaran. Apabila tidak ditangani segera dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Oleh karena itu sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami keluhan ini secara intens.

 

  1. Demam Tinggi yang Tidak Kunjung Reda

Demam yang dialami selama kehamilan perlu diwaspadai terutama jika suhu tubuh meningkat drastis dan tidak kunjung turun. Kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya infeksi dalam tubuh yang bisa berisiko bagi kehamilan. Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi serius. Maka dari itu penting bagi ibu hamil untuk segera mendapatkan pemeriksaan medis jika mengalami demam tinggi guna mengetahui penyebabnya dan memperoleh penanganan secepat mungkin.

 

  1. Berkurangnya Gerakan Janin di Dalam Kandungan

Gerakan janin yang aktif menjadi salah satu indikator bahwa janin dalam kondisi sehat. Namun jika ibu merasakan gerakan janin berkurang secara signifikan bahkan tidak ada gerakan sama sekali dalam jangka waktu tertentu hal ini patut diwaspadai. Idealnya janin bergerak sedikitnya sepuluh kali dalam dua jam. Penurunan aktivitas janin bisa menjadi tanda bahwa janin mengalami kekurangan oksigen atau nutrisi. Segera lakukan pemeriksaan jika aktivitas janin terasa tidak seperti biasanya agar kesehatan janin dapat dipantau secara menyeluruh.

 

  1. Pembengkakan Tidak Normal di Beberapa Bagian Tubuh

Sedikit pembengkakan terutama pada kaki dan tangan memang lazim terjadi selama kehamilan karena adanya perubahan sirkulasi darah dan penahanan cairan tubuh. Namun jika pembengkakan terjadi secara berlebihan dan disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala berat nyeri pada ulu hati penglihatan kabur atau bahkan kejang kondisi ini dapat mengarah pada preeklampsia. Preeklampsia merupakan gangguan serius yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin jika tidak segera ditangani. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis jika mengalami gejala gejala tersebut.

 

  1. Pendarahan Selama Masa Kehamilan

Setiap bentuk pendarahan selama kehamilan harus mendapat perhatian khusus. Jika terjadi pada awal kehamilan pendarahan bisa menjadi pertanda adanya keguguran. Sedangkan jika pendarahan terjadi di usia kehamilan yang lebih lanjut bisa menjadi tanda adanya masalah pada plasenta seperti plasenta previa di mana plasenta menutupi jalan lahir. Pendarahan yang hebat atau disertai rasa nyeri harus segera dikonsultasikan dengan tenaga medis untuk menghindari risiko yang lebih besar.

 

  1. Pecahnya Air Ketuban Sebelum Waktunya

Air ketuban yang pecah sebelum waktunya sebelum usia kehamilan cukup bulan atau sebelum kontraksi terjadi adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat. Pecahnya ketuban terlalu dini dapat membuka jalan bagi infeksi yang membahayakan baik ibu maupun janin. Segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami kebocoran atau pecahnya air ketuban agar langkah langkah medis yang diperlukan dapat segera dilakukan.

Menjadi ibu hamil berarti juga menjadi lebih peka terhadap perubahan dalam tubuh. Mengenali berbagai tanda bahaya selama masa kehamilan bukanlah hal yang menakutkan tetapi merupakan bentuk kesiapsiagaan demi menjaga keselamatan diri dan buah hati. Apabila mengalami salah satu atau beberapa dari tanda tanda di atas jangan tunda untuk mencari bantuan medis. Dengan kewaspadaan dan perhatian sejak dini perjalanan kehamilan bisa dilalui dengan lebih aman dan tenang.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel.png
admin ku
05/Mar/2025

Penyakit tipes adalah penyakit yang umum dialami anak-anak, dan gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap dalam waktu beberapa minggu. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala tipes anak mereka agar dapat diobati segera.

Bakteri Salmonella typhi menyebabkan penyakit tipe atau demam tifoid. Bakteri ini biasanya ada di minuman atau makanan yang tidak diolah secara higienis atau kurang matang. Anak-anak lebih rentan terhadap tipes karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna dan masih berkembang. Selain itu, Salmonella paratyphi menyebabkan paratifus, yang memiliki gejala yang lebih ringan daripada tipes.

 

Mengidentifikasi Gejala Tipes pada Anak

Pada anak-anak, gejala tipes dapat muncul sekitar dua hingga tiga minggu setelah tertular bakteri penyebab tipes. Anak-anak dapat mengalami gejala yang ringan hingga cukup berat dan dapat menetap selama empat minggu atau bahkan lebih.

Jika seorang anak menderita tipes, gejala-gejala berikut ini biasanya muncul:

  • Setelah lebih dari tiga hari, demam tidak hilang
  • Rasa sakit di perut
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Masalah pencernaan, seperti diare atau masalah buang air besar
  • Melemah
  • Kehilangan keinginan untuk makan

Gejala tipes pada anak biasanya dapat menghilang setelah 3 atau 4 minggu jika diobati segera. Jika tidak diobati dengan benar, gejala dapat menyebabkan komplikasi, terutama jika terus berlanjut selama lebih dari dua minggu.

Anak-anak yang menderita tipes dapat mengalami komplikasi berikut:

  • Perdarahan yang terjadi di saluran cerna, yaitu lambung dan usus
  • Perlubangan atau perforasi pada usus
  • Syok
  • Hilangnya kesadaran atau koma
  • Bronkitis
  • Sepsis (keracunan darah)
  • Meningitis

Jika anak mengalami gejala tipes, dia harus segera dirawat oleh dokter karena komplikasi ini berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

 

Penanganan Medis Tipes pada Anak

Saat anak menunjukkan gejala tipes, segera bawa dia ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk diperiksa dan diobati dengan benar. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah dan urine, pemeriksaan Widal, dan kultur feses atau darah, untuk mendiagnosis gejala tipes pada anak.

Dokter dapat memberikan pengobatan berikut jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak itu menderita tipes:

Obat

Dokter biasanya memberikan antibiotik dalam bentuk suntikan atau obat minum seperti tablet, kapsul, atau sirop untuk mengobati infeksi bakteri penyebab tipes pada anak. Dokter biasanya memberikan antibiotik untuk tipes selama 1 hingga 2 minggu, tetapi jika ada komplikasi, dokter akan memberikan lebih lama hingga lebih dari 4 minggu. Untuk memastikan bahwa bakteri penyebab tipes telah hilang sepenuhnya, anak-anak harus mematuhi obat antibiotik yang diresepkan meskipun gejala tipes sudah membaik.

Terapi cairan

Dehidrasi dapat terjadi pada anak-anak dengan gejala tipes seperti demam tinggi, diare, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Dokter biasanya memberikan asupan cairan melalui infus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Dalam kasus ini, anak disarankan untuk dirawat di rumah sakit.

 

Bagaimana Menangani Tipes pada Anak di Rumah

Untuk membantu anak sembuh lebih cepat, orang tua harus melakukan banyak hal lain selain beberapa tindakan medis di atas. Pekerjaan yang dapat dilakukan termasuk:

Beri nutrisi secara teratur

Salah satu gejala tipes yang paling umum yang dialami oleh anak adalah penurunan nafsu makan. Meskipun demikian, anak harus diberikan asupan makanan bergizi selama sakit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energinya. Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, anak dapat pulih dengan cepat.

Makanan yang lembut dan kaya nutrisi, seperti bubur, telur matang, sup ayam, ikan, dan buah dan sayuran seperti pisang dan kentang rebus, harus diberikan kepada anak Anda. Jika ia tidak bisa makan dalam porsi yang cukup besar, berikanlah lebih sedikit tetapi sering. Selain itu, pastikan makanan Anda dimasak dengan benar dan matang sepenuhnya. Jika ada gejala diare, diet sebaiknya yang rendah serat dahulu, sampai diare membaik

Pastikan anak mendapatkan cukup tidur

Anak yang menderita tipes harus istirahat total selama seminggu setelah demam dan gejala tipes lainnya hilang. Ini karena istirahat sangat penting untuk pemulihan dan mendukung proses penyembuhannya. Meskipun gejala tipes pada anak sudah hilang, penyakit ini dapat muncul kembali kapan saja. Bahkan, jika anak tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, gejalanya dapat muncul kembali.

Akibatnya, lindungi anak dari penyakit tipes dengan memberi mereka makanan dan minuman yang higienis dan mengajarkan mereka untuk mencuci tangan secara teratur. Jika gejala tipes muncul, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-9.png
admin ku
09/Oct/2024

Untuk menghindari komplikasi yang dapat timbul akibat gula darah tinggi, seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan kerusakan ginjal, penting untuk mengendalikan gula darah agar tetap normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan gula darah berbeda-beda untuk setiap individu, tetapi jika seseorang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya atau memiliki risiko rendah untuk terkena diabetes, pola hidup sehat dapat menjadi metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan gula darah mereka.

Berbeda dengan orang yang menderita diabetes atau rentan terhadap diabetes, seperti orang yang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas, atau sindrom metabolik. Untuk mengendalikan gula darah, tidak hanya menerapkan gaya hidup sehat, tetapi juga mengonsumsi obat-obatan secara bersamaan.

 

Beragam Cara Mengendalikan Gula Darah

Berikut ini adalah beberapa cara mengendalikan gula darah yang dapat diterapkan:

  • Menjalankan pola makan yang seimbang dan bergizi
    Makan makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, tidak hanya membantu Anda memenuhi kebutuhan nutrisi Anda setiap hari, tetapi juga membantu menurunkan kadar gula darah Anda dan menjaganya tetap stabil. Wanita dewasa disarankan mengonsumsi 25 gram serat per hari dan pria dewasa 38 gram per hari. Anda juga disarankan untuk membatasi gula Anda hingga 24 gram per hari, atau sekitar 6 sendok teh.
  • Berolahraga dengan teratur
    Olahraga memainkan peran penting dalam pengendalian gula darah karena hormon insulin yang dilepaskan dari olahraga membawa gula darah ke otot untuk digunakan sebagai energi untuk bergerak. Akibatnya, kadar gula darah turun. Berolahraga secara teratur selama 30 menit atau 150 menit setiap minggu adalah cara untuk mengendalikan gula darah ini. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, konsultasikan dengan dokter Anda tentang durasi dan jenis olahraga yang sesuai.
  • Mengurangi stress
    Karena hormon kortisol, yang diproduksi tubuh saat mengalami stres, dapat memengaruhi kinerja insulin, stres yang berkepanjangan juga dapat berdampak pada peningkatan kadar gula darah. Akibatnya, untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali, Anda disarankan untuk mengelola stres dengan melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca buku, melukis, menonton film, atau mendengarkan musik. Untuk mengurangi stres, Anda juga bisa menggunakan berbagai strategi untuk merelaksasi diri dan mencukupi waktu tidur, seperti tidur 7 hingga 9 jam setiap hari.
  • Stop konsumsi alkohol dan berhenti merokok
    Merokok meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan resistensi insulin, dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi diabetes, termasuk penyakit kardiovaskular. Di sisi lain, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berdampak pada peningkatan gula darah. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, hentikan merokok dan membatasi jumlah alkohol yang Anda minum. Jika Anda mengalami masalah, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran tentang cara yang tepat untuk berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Meminum obat
    Jika metode di atas tidak berhasil menurunkan gula darah, penggunaan obat antidiabetes kadang-kadang diperlukan untuk mengendalikan gula darah Anda. Obat antidiabetes harus digunakan dengan benar dan hanya sesuai resep dokter. Penderita diabetes yang sudah terdiagnosis biasanya diberi obat ini untuk mencegah komplikasi seperti gagal ginjal, kerusakan mata, atau kerusakan saraf pada tangan dan kaki. Jika pengobatan ini tidak berhasil mengontrol gula darah Anda, Anda mungkin membutuhkan suntikan insulin. Beberapa contoh obat penurun gula darah yang dapat digunakan adalah metformin, glibenclamide, linagliptin, sulfonilurea, atau kombinasi dari obat-obatan ini.

Coba berbagai strategi untuk mengontrol gula darah di atas dan jangan lupa untuk melakukan pengecekan gula darah secara teratur, terutama jika Anda memiliki riwayat diabetes. Jangan lupa untuk menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala gula darah tinggi, seperti sakit kepala, sering buang air kecil, atau haus atau lapar.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-09-25T134506.018.png
admin ku
25/Sep/2024

Kejang febril, juga dikenal sebagai kejang demam, adalah demam yang disertai dengan kejang yang biasanya terjadi pada anak-anak. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak usia enam bulan hingga lima tahun. Kejang demam, atau penyakit step, disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak-anak dan kemampuan tubuh mereka untuk beradaptasi.

Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan kejang demam pada anak termasuk riwayat keluarga dengan kejang demam, demam dengan suhu tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan keterlambatan tumbuh kembang. Namun, tidak semua anak rentan terhadap kejang demam. Namun, pastikan anak terkena kejang demam sebelum melakukan tindakan penanganan kejang demam.

 

Gejala kejang demam pada anak

  • Suhu tubuh meningkat drastis hingga mencapai suhu di atas 38° Celcius.
  • Berkeringat terlalu banyak
  • Kaki dan tangan gemetar dan kejang.
  • Bola mata berputar ke atas saat buang air kecil tiba-tiba.
  • Tidak menanggapi komunikasi atau tidak menjawab pertanyaan.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang

 

Tipe kejang demam yang bisa terjadi pada anak-anak

  • Kejang demam sederhana adalah jenis kejang yang hanya terjadi sebentar, biasanya berhenti sendiri dalam waktu kurang dari lima menit, dan tidak berulang dalam 24 jam.
  • Kejang demam kompleks, yaitu ketika kejang berlangsung lebih dari lima belas menit, berulang selama dua puluh empat jam, atau hanya terjadi di satu area tubuh.

Pastikan Anda tidak panik dan tetap tenang saat mempraktikkan anak jika Anda melihat gejala kejang demam muncul.

 

Langkah-langkah untuk menangani kejang demam pada anak

  • Segera singkirkan benda yang berbahaya di sekitar anak dan tempatkan dia di tempat yang datar, luas, dan bebas sehingga dia tidak terbentur atau tertimpa benda apa pun saat kejang.
  • Pastikan anak tidak akan tersedak karena muntahan atau air liur mereka dengan membaringkan posisi miring.
  • Longgarkan pakaian anak, terutama di area leher.
  • Untuk mencegah patah tulang dan membuat anak tidak nyaman, Anda harus menghindari menahan gerakan kejang anak. Catat berapa lama anak mengalami kejang dan terus pantau agar bayi aman selama kejang. Anda dapat merekam kejadian kejang demam jika memungkinkan untuk ditunjukkan kepada dokter jenis kejang demam yang dialami anak.
  • Untuk mencegah anak tersedak, jangan berikan obat atau air ke mulut mereka saat mereka kejang.
  • Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera panggil ambulans atau bawa anak ke ruang gawat darurat. Ini terutama penting jika anak mulai mengalami masalah bernapas, wajah memucat, atau warna wajahnya berubah.

Dalam kebanyakan kasus, kejang demam berlangsung sekitar satu hingga dua menit, dan anak-anak mungkin meringkuk selama beberapa jam sebelum tertidur karena kelelahan. Anda harus membawa anak ke dokter meskipun kejang demam telah berakhir dan Anda telah menanganinya dengan baik. Namun, jika anak Anda sampai harus dilarikan ke rumah sakit, dokter akan memberikan obat kejang yang dapat menghentikan kejang melalui cairan infus. Orang tua harus menerima obat ini ketika mereka berada di rumah, dengan catatan bahwa orang tua telah teredukasi dan anaknya telah mengalami kejang sebelumnya. Dokter baru akan menentukan sumber kejang setelah kejang hilang.

Tidak selalu pemeriksaan dengan EEG, CT scan, atau MRI diperlukan setelah anak didiagnosis menderita kejang demam. Namun, ketika kegagalannya tidak terkait dengan kejang demam dan menjadi lebih kompleks dan berulang, pemeriksaan tambahan diperlukan. Selanjutnya, untuk mencegah anak Anda yang memiliki risiko kejang demam terkena demam, berikut beberapa saran yang dapat Anda ikuti.

  • Jika anak demam:
    • Berikan parasetamol sebagai penurun panas sesuai aturan.
    • Kompres tubuh anak dengan kain dan air.
    • Minumlah lebih banyak cairan saat makan dan minum lebih sering.
    • Jika si Kecil tidak BAK selama lebih dari 6 jam, bawa dia ke IGD segera.
  • Jika si Kecil mengalami kejang di rumah, berikan diazepam melalui dubur sesuai anjuran dokter.
  • Karena sebagian besar kejang demam tidak membutuhkan obat rutin, konsultasikan obat kejang yang perlu disiapkan di rumah dengan dokter anda.
  • Jangan memasukkan benda apapun kedalam mulut anak, saat anak kejang
  • Jika memungkinkan, minta orang lain untuk merekam anak saat kejang, hal ini membantu dokter untuk mengetahui tipe kejang anak, untuk tau tatalakasana/manajemen kejang selanjutnya

Sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis jika anak mengalami kejang atau jika Anda khawatir tentang kesehatannya. Dengan pemahaman yang tepat dan perawatan yang tepat, anak dapat mengelola kondisi kejangnya dan menjalani kehidupan yang sehat.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2024-01-06T104358.445.png
admin ku
06/Jan/2024

Mimisan pada anak umumnya tidak berbahaya sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun pertolongan pertama yang kompeten berdasarkan penyebabnya diperlukan untuk menghentikan pendarahan akibat mimisan pada anak.

Mimisan mungkin terjadi pada semua orang. Namun, mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Sebab, pembuluh darah di lubang hidung anak lebih halus dan mudah pecah.

 

Kenapa Anak bisa Mimisan

Mimisan pada anak bisa terjadi kapan saja, misalnya saat bermain, belajar di sekolah, atau bahkan tidur. Situasi ini bisa muncul akibat udara yang terlalu kering atau iklim yang panas.

Menghembuskan napas terlalu kuat, seperti saat membuang ingus, atau mengupil terlalu dalam juga bisa mengakibatkan mimisan pada anak. Selain itu, ada beberapa kelainan yang dapat menyebabkan mimisan pada anak, antara lain:

  • Cedera atau benturan pada hidung
  • Ada benda yang masuk ke hidung.
  • Kelainan bentuk hidung dan pembuluh darah
  • Infeksi dan Alergi
  • Hemofilia dan penyakit pembekuan darah lainnya
  • Beberapa obat memiliki efek samping.

 

Penanganan Anak Mimisan

Berikut tahapan awal pengobatan mimisan pada anak:

  • Tenangkan anak tersebut sehingga Anda dapat membantunya. Tunjukkan kemampuan Anda untuk tetap tenang dalam menghadapi kesulitan.
  • Tempatkan anak muda itu telentang dengan kepala sedikit menunduk. Minta dia untuk tidak bersandar untuk menghindari darah mengalir dari saluran hidung bagian dalam ke leher, kerongkongan, atau keluar melalui mulut. Anak muda berisiko tersedak, batuk, atau muntah jika hal ini terjadi.
  • Gunakan tisu atau handuk bersih untuk menutupi hidung Anda. Hindari memasukkan tisu atau kain ke dalam hidung Anda.
  • Selama kurang lebih 10 menit, cubit hidung anak dengan lembut. Setelah 10 menit, kendurkan tekanan dan periksa apakah pendarahan telah berhenti.
  • Jika pendarahan belum juga berhenti, ulangi prosedur ini atau gunakan handuk yang dibasahi air dingin untuk menekan batang hidung anak guna menghentikan pendarahan.

Anda juga harus tanggap saat mengevaluasi kondisi anak Anda. Jika anak Anda mengalami salah satu gejala berikut, segera bawa dia ke rumah sakit:

  • Sudah memberikan pertolongan pertama dengan mencubit hidungnya dua kali selama 10 menit, namun pendarahannya belum juga berhenti. Anak tersebut tampak lemah dan pucat, kesulitan bernapas, dan detak jantung atau denyut nadinya cepat.
  • Diperkirakan darah yang keluar terlalu banyak.
  • Karena darah dari hidung sudah mengalir ke tenggorokan dan mulut, anak tersebut batuk hebat atau muntah, atau mungkin tertelan.
  • Daerah lain di tubuh, seperti gusi, juga mengalami pendarahan.
  • Mimisan sering terjadi, minimal dua kali seminggu.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan penaganan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premiere untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premiere di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojokerto, Kec. Gubeng, Surabaya


artikel-80.png
admin ku
26/Oct/2023

Saat hamil, salah satu perawatan normal yang harus dilakukan ibu hamil adalah pemantauan laboratorium kehamilan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin timbul selama atau setelah kehamilan. Temuan tes laboratorium dapat memberikan informasi tentang bahaya kesehatan yang mungkin dialami ibu hamil selama kehamilannya. Hal ini juga membantu dokter dalam merencanakan terapi dan aktivitas yang sesuai untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

 

Jenis Cek Lab Ibu Hamil

Berikut berbagai jenis cek lab kehamilan beserta manfaatnya yang perlu kamu tahu:

  • Tes darah komprehensif
    Tes darah komprehensif dapat membantu menilai jumlah sel darah wanita hamil. Wanita hamil dapat menggunakan tes ini untuk mengetahui apakah jumlah sel darah merah ibunya normal atau rendah secara tidak normal. Jumlah sel darah merah yang rendah mungkin merupakan tanda awal anemia. Tes darah lengkap juga akan mengungkapkan jumlah sel darah putih dan trombosit dalam tubuh. Jika jumlah sel tersebut bertambah, besar kemungkinan sang ibu terinfeksi. Tes ini juga dapat mengidentifikasi jumlah zat besi dan nutrisi lain dalam tubuh, sehingga dokter dapat menilai apakah ibu mengalami kekurangan gizi atau tidak.
  • Kadar gula dalam darah
    Ibu hamil juga harus memantau kadar gula darahnya secara rutin. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes. Beberapa wanita hamil menderita diabetes gestasional. Penyakit ini menyerang sekitar 10-15% ibu hamil. Masalah kesehatan ini dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada janin.
  • Golongan darah
    Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apakah ibu memiliki golongan darah A, B, AB, atau O. Tes golongan darah dilakukan satu kali saja. Mengetahui golongan darah Anda mungkin membantu Anda mendapatkan bantuan cepat jika ibu membutuhkan sumbangan. Misalnya saja jika seorang wanita mengalami pendarahan hebat saat hamil atau melahirkan. Selain itu, golongan darah juga diperiksa antibodi rhesusnya. Tes ini akan mengidentifikasi keberadaan antibodi rhesus yang dapat berdampak pada janin.
  • Skrining untuk infeksi
    Tes darah di awal kehamilan akan menyaring banyak penyakit yang mungkin berdampak pada bayi Anda yang belum lahir. Selama pemeriksaan antenatal awal, para ibu biasanya melakukan tes skrining untuk mengidentifikasi penyakit menular ini.
  • Deteksi kelainan genetik
    Ada beberapa kelainan genetik yang perlu diwaspadai Moms sebelum melahirkan. Oleh karena itu, jika ibu dan pasangan memiliki riwayat masalah genetik dalam keluarga, dokter mungkin merekomendasikan tes genetik selama kehamilan.
  • Skrining untuk Alfa-Fetoprotein (AFP)
    Tes laboratorium prenatal penting lainnya untuk wanita hamil adalah pemeriksaan AFP, yang mengukur protein dalam darah. AFP adalah protein yang ditemukan dalam cairan ketuban yang biasanya dihasilkan oleh hati janin.
  • Analisis hemoglobin
    Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada ibu hamil. Masalah kesehatan ini muncul akibat peningkatan volume darah. Anemia tidak hanya menyebabkan ibu kelelahan, tetapi juga berisiko mengalami pendarahan saat hamil atau melahirkan karena kekurangan zat besi. Jadi, saat ibu hamil diperiksa laboratorium, dia bisa melakukan tes hemoglobin untuk mengetahui anemia.
  • pemeriksaan TORCH
    Pemeriksaan TORCH juga merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium yang disarankan bagi ibu hamil. Tes ini merupakan kumpulan tes darah yang digunakan untuk mendiagnosis toksoplasmosis, rubella, CMV, herpes simplex, dan HIV.
  • Pemeriksaan oleh VDRL (Laboratorium Penelitian Penyakit Kelamin)
    Tes VDRL adalah sejenis tes yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya sifilis di dalam tubuh. Untuk menghindari penularan kondisi ini ke janin, sebaiknya ibu hamil menjalani tes VDRL.
  • Tes Prenatal Non-Invasif (NIPT)
    Tujuan dari tes ini adalah untuk memastikan salinan kromosom pada janin sudah lengkap. Dokter akan menyelidiki dan menentukan kemungkinan terjadinya sindrom Down berdasarkan jumlah kromosom janin dengan mengumpulkan sampel darah.
  • Tes urin atau sering disebut dengan urinalisis
    Tes urine pada ibu hamil dapat digunakan untuk menilai masalah kesehatan dan perkembangan penyakit selain untuk menentukan kehamilan. Dokter atau ahli medis dapat menggunakan urinalisis untuk mendeteksi timbulnya diabetes, infeksi ginjal, atau indikasi penyakit hati. Itulah penjelasan mengenai pemeriksaan darah saat hamil; pastikan wanita tersebut melakukan semua pemeriksaan yang dianjurkan oleh dokter ya. Ketahui juga kapan waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan.
  • Pengujian BTA (Bakteri Tahan Asam)
    Pemeriksaan BTA dilakukan untuk mendeteksi apakah ibu mengidap TBC atau tidak. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk mendiagnosis dan mencegah penyakit paling serius pada ibu, tetapi juga untuk melindungi janin dalam kehamilan.
  • Tes darah malaria
    Pemeriksaan semacam ini terutama dilakukan pada ibu-ibu yang tinggal di daerah rawan malaria. Sebaliknya, ibu hamil yang tidak tinggal di daerah endemis sebaiknya menjalani tes darah malaria jika ada tanda-tandanya.

Desain-tanpa-judul-2023-02-14T143150.893.png
3dpotr876
13/Feb/2023

Selama tahun pertama usia bayi, orang tua akan banyak belajar tentang cara si kecil berkomunikasi. Dengan memahami perbedaan tangisan bayi, orang tua akan memahami saat bayi sakit atau sehat.

Penyakit pada bayi yang sering terjadi

Seringkali, tangisan menjadi indikasi bayi merasa tidak nyaman atau sakit. Berikut adalah beberapa penyakit umum pada bayi yang sering dihadapi selama tahun pertama kelahirannya.

1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Penyakit pada bayi GERD ditandai dengan bayi rewel

Penyakit pada bayi ini terjadi saat asam lambung naik ke esofagus sehingga menimbulkan rasa sakit, panas pada dada, mual, muntah, dan erosi gigi atau kerusakan gigi karena asam lambung tersebut. Penyebabnya adalah katup antara esofagus dan otot perut bayi belum tumbuh sempurna.

Buah hati akan lebih rewel, menangis terus menerus, dan kolik. Gejala lain termasuk muntah atau meludah dan gerakan mengangkat kaki ke atas atau melengkungkan punggungnya. Terkadang, suara bayi terdengar serak atau berserdawa.

Kolik pada GERD ini seharusnya sudah reda saat memasuki usia 3 bulan. Namun, jika kolik masih terjadi meski sudah melampaui usia 3 bulan, bawa si kecil ke dokter untuk mendapat diagnosis lebih lanjut

2. Pilek

Infeksi virus dituding sebagai penyebab utama pilek sebagai penyakit pada bayi yang membuat selaput hidung dan saluran pernapasan memproduksi lendir.

Bayi akan mengalami demam sebagai salah satu gejalanya. Kadang sulit bernapas, batuk, napas tersengal-sengal, dan pola makan atau tidur terganggu. Bayi juga mengalami bersin atau kadang nafsu makan menurun.

3. RSV

Penyakit pada bayi RSV dapat menyebabkan radang paru-paru

RSV, atau Respiratory Syncytial Virus, adalah virus yang menyerang saluran pernapasan bayi di tahun pertama kelahirannya dan bisa berpotensi sangat serius. Penyakit pada bayi ini lebih berisiko menjangkiti bayi prematur.

Penyakit bayi ini adalah penyebab utama rawat inap gangguan pernapasan anak-anak di bawah usia 1 tahun.

Gejala RSV antara lain pilek, demam, batuk, dan sesak napas. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu. Jika virus menginfeksi saluran bronkus, maka dapat menyebabkan penyakit bronkitis dan radang paru-paru.

4. Sulit buang air besar

Setelah bayi mengonsumsi makanan padat, penyakit bayi yang umum terjadi adalah sulit buang air besar. Feses yang keras akan terasa sakit saat ingin dikeluarkan. Akibatnya, bayi jadi enggan toilet training.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kesulitan buang air besar ini dapat disebabkan karena nyeri karena tinja yang keras, kurang asupan cairan, dan trauma, misalnya di toilet ada kecoa yang membuat mereka takut. Jika bayi tidak BAB, maka tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus,

Untuk memeriksa apakah bayi mengalami kesulitan buang air besar, perhatikan frekuensi BAB dan tekstur fesesnya.

5. Diare

Diare umum ditemukan sebagai penyakit pada bayi

Penyakit pada bayi yang satu ini memang umum menyerang. Bayi yang terkena diare akan sering buang air besar dan teksturnya sangat encer tanpa ampas.

Penyebab diare dipicu oleh virus, tetapi bisa juga bakteri, alergi, atau obat-obatan tertentu. Bahaya yang mengintai penyakit bayi ini adalah dehidrasi. Sebab, bayi akan kehilangan banyak cairan tubuh.

Waspadai gejala-gejala dehidrasi pada bayi akibat diare sebagai berikut:

  • Lemas
  • Rewel
  • Mata cekung
  • Ubun-ubun cekung
  • Buang air kecil sedikit
  • Elastisitas kulit menurun

Surabaya-Skin-Centre-Klinik-Spesialis-Kulit-Pusat-Laser-SSC-SSCSurabaya-Klinik-Kecantikan.png
admin ku
31/Mar/2022

Kompres dingin adalah trik klasik untuk meredakan demam yang diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Namun tahukah Anda ternyata cara ini salah dan malah bisa membahayakan tubuh?

Demam adalah respon alami tubuh untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Seseorang dikatakan sakit demam ketika suhu tubuhnya lebih tinggi dari 37º Celsius, badannya menggigil atau berkeringat, dan merasa lemas, sakit kepala, hingga nyeri di sekujur tubuhnya.

Cara favorit orang-orang untuk meredakan demam adalah dengan merendam kain ke dalam wadah air berisi es batu dan menempelkannya di dahi. Suhu dingin dianggap dapat menyerap panas tubuh sehingga demam akan cepat turun.

Padahal, dokter dan pakar kesehatan di seluruh dunia tidak pernah menganjurkan kita untuk kompres dingin ketika sedang demam. Demam adalah cara tubuh untuk menjaga suhunya tetap normal. Namun, rangsangan suhu dingin dari kompres tersebut justru dianggap sebagai ancaman oleh sistem imun Anda sehingga tubuh akan semakin meningkatkan suhunya. Akibatnya, demam malah tidak kunjung turun — malah mungkin bisa makin parah.

Itu sebabnya hindari pakai kompres dingin atau berendam air dingin ketika demam. Kompres dingin lebih tepat untuk mengatasi peradangan atau pembengkakan, misalnya kaki yang keseleo atau kepala benjol terbentur pintu.

Cara Mengatasi Demam pada Anak

Ingat, tidak semua demam perlu diobati. Dalam kebanyakan kasus, demam harus diobati hanya jika itu menyebabkan ketidaknyamanan anak. Berikut cara meredakan gejala demam yang bisa dilakukan selain memberikan kompres:

Kompres dengan suhu yang tepat

Air yang diperlukan untuk mengompres anak demam yakni air yang memiliki suhu tidak melebihi suhu tubuh anak. Dengan demikian, suhu air yang paling baik untuk mengompres anak demam biasa adalah 27-34 derajat Celsius. Sementara, apabila anak mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 39 derajal Celsius, akan lebih baik jika dikompres dengan air hangat yang lebih panas mencapai 34-37 derajat Celcius.

Obat

Jika anak rewel atau tidak nyaman, ibu bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi dokter. Namun, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak karena ini berhubungan dengan sindrom Reye. Pastikan memberikan obat demam dengan dosis yang sudah mendapat persetujuan dari dokter.

Tindakan untuk Membuat Anak Nyaman

Pakaikan anak dengan pakaian yang ringan dan tutupi dengan seprai atau selimut tipis. Memakaikan anak pakaian atau selimut tebal malah dapat mencegah panas tubuh keluar dan dapat menyebabkan suhu terus naik. Pastikan juga kamar tidur anak memiliki suhu yang nyaman — tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Berikan Makanan dan Minuman

Tawarkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi karena demam membuat anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Air, sup, es loli, dan buah adalah pilihan yang baik. Hindari minuman yang mengandung kafein, termasuk cola dan teh, karena dapat memperburuk dehidrasi dengan memperbanyak buang air kecil. Secara umum, biarkan anak-anak makan apa yang mereka inginkan dalam jumlah yang wajar, tetapi jangan memaksanya jika mereka tidak menyukainya.

Istirahat 

Pastikan anak cukup istirahat, tetapi jangan biarkan ia hanya tidur seharian. Hal yang terpenting adalah tetap membuat anak tenang selama demam.


Desain-tanpa-judul-14.png
admin ku
30/Mar/2022

Banyak orang tua yang berpikir anak-anak belum stabil secara mental dan emosional. Bila melakukan kesalahan pola asuh, tak akan memengaruhi kesehatan mentalnya. Ternyata, kesehatan mental anak sama pentingnya dengan orang dewasa, lo. Bahkan, bisa berkaitan dengan kemampuan bersosialisasinya ketika dewasa nanti.

Kesehatan mental menjadi isu serius di kalangan anak remaja. Isu stres, depresi, dan bipolar makin sering terdengar datang dari anak remaja tersebut. Bahkan, tak jarang beberapa remaja menjadi rentan bunuh diri karena orang tua tidak mengenali kesehatan mental tersebut sejak awal.

Itu sebabnya, Anda sebagai orang tua perlu mengenali persoalan kesehatan mental sejak anak masih usia balita. Anda pun harus memperhatikan pola asuh dan memberikan kasih sayang supaya anak bertumbuh dengan mentalitas baik.

Tips Mengajarkan Anak untuk Menjaga Kesehatan Mental

Meskipun bukan definisi yang sempurna, namun dari definisi tersebut dapat diketahui poin-poin penting yang membantu orangtua dalam mengajarkan anak tentang menjaga kesehatan mental. Berikut tips-tipsnya:

1.Ajari Anak Cara Mengelola Emosi

Ketika masih bayi, anak memberitahu orangtua bila ia sedang tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional dengan menangis. Jadi, ketika bayi menangis, orangtua akan mencoba menghibur anak dengan memeluknya, memberi makan, menenangkannya, dan lain-lain.

Namun, seiring bertambahnya usia, orangtua perlu membiarkan anak untuk menyadari akan perasaan emosional yang membuatnya tidak nyaman dan belajar bagaimana cara menghibur dan membantu diri mereka sendiri. Inilah yang dinamakan dengan regulasi emosional.

Dengan demikian, anak dapat mengenali gangguan emosional yang ia miliki dan dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya sendiri tanpa harus mengecewakan orang lain. Regulasi emosional adalah kunci untuk kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang.

2.Memecahkan Masalah dan Beradaptasi dengan Lingkungan

Orang yang sehat secara mental tahu bahwa ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, termasuk memahami kapan harus meminta bantuan dari orang lain atau orang yang ahli.

Nah, cara mengajarkan anak tentang menjaga kesehatan mental adalah mendorong anak untuk memecahkan masalah mereka sendiri yang sesuai dengan usianya. Misalnya, anak usia 2 tahun bisa mencari mainan favoritnya yang hilang dengan bantuan ibu, atau anak usia 7 tahun dapat belajar menentukan untuk membeli buku yang ia butuhkan.

Seiring berjalannya waktu, anak dapat belajar bahwa ia mampu memecahkan masalahnya sendiri, dan tumbuh menjadi orang yang terampil memecahkan masalah dengan mengatasi tantangan yang semakin sulit. Si Kecil juga tahu kapan ia membutuhkan ibu sebagai orang yang dapat membantunya.

3.Ajarkan Anak Cara Mengembangkan dan Menjaga Hubungan yang Penuh Kasih, Hormat, dan Bahagia

Ibu sebenarnya tanpa sadar sudah mengajarkan pelajaran ini sejak ibu pertama kali bertemu dengan Si Kecil, alias saat anak dilahirkan. Ibu mencintai dan melindungi anak agar tetap aman. Saat anak bertumbuh, mereka pun dapat berinteraksi dan mengembangkan hubungan penuh kasih dengan keluarga, teman-teman yang terus meluas, serta orang lain di komunitas mereka.

Selain itu, orangtua juga perlu memberi contoh bagaimana bernegosiasi ketika ada perbedaan pendapat di antara orang dewasa dalam sebuah hubungan. Lalu, ibu juga bisa mengajarkan anak-anak bagaimana cara mengatasi konflik ketika mereka memperebutkan mainan yang sama misalnya. Dengan memberikan contoh dan pengajaran, ibu mengajarkan anak bagaimana cara memperlakukan orang lain ketika ada perbedaan pendapat sebelum pertengkaran merusak hubungan yang penting.

4.Memenuhi Kebutuhan Psikologis untuk Keamanan, Kekuatan, Kesenangan, Kebebasan dan Cinta Setiap Hari

Tiap orang dilahirkan dengan instruksi genetik untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka akan keamanan, cinta, kekuasaan, kesenangan dan kebebasan. Meskipun anak dilahirkan dan didorong untuk memenuhi kebutuhan ini, tapi mereka tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut secara bertanggung jawab dan terhormat.Jadi, tugas orangtua adalah mengajarkan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka dengan cara yang tidak menghalangi orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.