Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Sistem Ekskresi Ginjal yang Perlu Anda Ketahui
Berbagai gangguan sistem ekskresi ginjal dapat mengganggu beberapa fungsi ginjal dan seiring berjalannya waktu berdampak pada kesehatan. Dengan mengetahuinya sejak dini, Anda dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Salah satu sistem ekskresi tubuh, ginjal, mengeluarkan zat sisa dari tubuh dalam bentuk urine. Pada dasarnya, proses ini diperlukan tubuh untuk menjaga zat kimia dalam tubuh tetap stabil, tetapi ada kemungkinan bahwa proses ini terganggu, terutama ketika ginjal mengalami masalah atau kondisi medis tertentu.
Biasanya, orang yang mengalami masalah dengan sistem ekskresi ginjal akan mengalami beberapa keluhan, seperti rasa sakit saat buang air kecil, peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil, atau perubahan warna urine kecoklatan seperti teh.
Macam-macam Gangguan Sistem Ekskresi Ginjal
Berbagai macam faktor dapat menyebabkan alat ekskresi manusia, termasuk ginjal, bermasalah. Berikut ini adalah beberapa gangguan sistem ekskresi ginjal yang dapat memengaruhi fungsi ginjal:
- Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah ketika salah satu atau kedua ginjal tidak berfungsi secara normal. Akibatnya, zat sisa dan cairan menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan kematian. Gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK) adalah dua tahap gangguan sistem ekskresi ginjal satu. Beberapa penderitanya mungkin tidak mengalami gejala penyakit gagal ginjal pada tahap awal, tetapi gejala penyakit gagal ginjal biasanya meningkat saat fungsi ginjal menurun. Seringkali, gejala penyakit ginjal stadium awal termasuk rasa lelah, urine berbusa, dan warna urine kemerahan seperti teh. Ketika fungsi ginjal menurun secara signifikan, beberapa gejala yang dapat muncul adalah sesak napas, kehilangan nafsu makan, penurunan jumlah urine, keram otot, pembengkakan di pergelangan kaki, dan kejang. - Infeksi pada ginjal
Komplikasi infeksi saluran kemih (ISK) yang dikenal sebagai infeksi ginjal adalah pielonefritis, di mana bakteri E. coli masuk ke ginjal dari anus atau saat membersihkan area setelah buang air besar. Wanita memiliki risiko ISK lebih tinggi dari pria karena saluran uretra lebih pendek. Bakteri biasanya mencapai ginjal dalam beberapa jam, dan gejala gangguan sistem ekskresi ginjal ini biasanya muncul. Demam, rasa sakit di perut atau punggung bawah, darah atau nanah dalam urine, dan urine yang berbau busuk adalah gejala penyakit ini. - Batu ginjal
Batu ginjal adalah masalah lain yang mengganggu sistem ekskresi ginjal. Kondisi ini terjadi karena sisa tubuh mengendap di dalam ginjal dan membentuk kristal atau batu kecil. Beberapa hal dapat menyebabkan batu ginjal, seperti kurang minum air putih, mengonsumsi obat, atau menderita penyakit tertentu. Jika batu ginjal masih sangat kecil atau belum menyumbat saluran kemih, penderitanya biasanya tidak akan mengalami gejala karena batu ginjal. Namun, jika batu ginjal berukuran besar dan menyebabkan sumbatan, tentu saja akan menyebabkan nyeri. Penderita batu ginjal tidak hanya mengalami nyeri, mereka juga mungkin mengalami gejala seperti mual, muntah, demam, urine berbau busuk, berwarna kemerahan atau lebih gelap, dan sering buang air kecil. - Radang ginjal
Infeksi bakteri atau gangguan autoimun yang dapat memengaruhi fungsi ginjal seringkali menyebabkan radang ginjal atau nefritis. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian dalam ginjal seperti glomerulus, tubulus, atau jaringan interstitial renal. Jika radang ginjal sudah lama terjadi, gangguan sistem ekskresi ginjal ini akan menyebabkan bercak darah di urine, mual, lesu, tidak nafsu makan, dan penurunan frekuensi buang air kecil.
Perawatan Sistem Ekskresi Ginjal
Mengubah gaya hidup menjadi lebih baik adalah metode efektif untuk merawat ginjal agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai masalah yang berkaitan dengan sistem ekskresi ginjal:
- Mengurangi jumlah makanan olahan dan meningkatkan jumlah sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang dikonsumsi.
- Batasi jumlah garam yang Anda makan dan gunakan.
- Konsumsi setidaknya 4–6 gelas air putih untuk menghindari dehidrasi.
- Untuk menghindari masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, berolahraga secara teratur selama setidaknya 30 menit setiap hari.
- Jangan minum alkohol.
- Tidak merokok.
- Hindari menggunakan obat herbal atau obat medis yang dijual secara bebas tanpa pengawasan dokter.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:
- 0315921101
- 085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285