Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

artikel-11.jpg
admin ku
25/Apr/2025

Sebelum gigi permanen, gigi susu adalah gigi pertama anak. Biasanya, pertumbuhan gigi susu berlangsung dalam urutan tertentu. Gigi susu harus dirawat dengan baik karena akan memengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak.

Gigi susu membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik, serta menjaga ruang untuk gigi permanen.
Proses Pertumbuhan Gigi Susu: Pembentukan benih gigi dimulai saat bayi masih dalam kandungan. Pembentukan gigi ini sangat bergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan. Ibu hamil harus mendapatkan asupan kalsium, fosfor, vitamin C, dan vitamin D yang cukup agar gigi anak tumbuh dengan sempurna.

Gigi susu umumnya mulai tumbuh saat bayi berusia antara 6 hingga 12 bulan. Pertumbuhan gigi ini berlangsung secara bertahap dan biasanya sudah lengkap ketika anak mencapai usia 3 tahun. Namun, waktu munculnya gigi susu bisa berbeda-beda pada setiap anak, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ras, etnis, kondisi geografis, serta asupan gizi.

Secara keseluruhan, anak memiliki 20 gigi susu, yang terdiri dari 8 gigi seri (gigi depan), 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Berikut adalah tahapan pertumbuhan gigi susu pada umumnya:

  • Gigi seri tengah rahang bawah: usia 6–10 bulan
  • Gigi seri tengah rahang atas: usia 8–12 bulan
  • Gigi seri samping rahang atas: usia 9–13 bulan
  • Gigi seri samping rahang bawah: usia 10–16 bulan
  • Gigi geraham pertama rahang atas: usia 13–19 bulan
  • Gigi geraham pertama rahang bawah: usia 14–18 bulan
  • Gigi taring rahang atas: usia 16–22 bulan
  • Gigi taring rahang bawah: usia 17–23 bulan
  • Gigi geraham kedua rahang bawah: usia 23–31 bulan
  • Gigi geraham kedua rahang atas: usia 25–33 bulan

Setelah berusia empat tahun, tulang wajah dan rahang akan berkembang, menciptakan ruang untuk gigi permanen atau tetap.

Pada usia enam hingga dua belas tahun, pertumbuhan gigi anak mulai bercampur. Pada usia ini, anak-anak sudah memiliki gigi permanen tetapi juga masih memiliki gigi susu.

Cara Merawat Gigi Susu Anak

Saat gigi susu pertamanya tumbuh, penting untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi anak agar mereka dapat tumbuh dengan baik dan memiliki pertumbuhan gigi permanen yang baik di masa mendatang. Untuk menjaga gigi susu anak, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Menjaga gigi anak tetap bersih, gunakan kain kasa yang sudah dibasahi air atau sikat gigi yang lembut.
  • Jangan biarkan anak tidur sambil minum susu botol (ngedot), karena ini dapat menyebabkan gigi susu berlubang.
  • Sejak gigi pertama tumbuh, memeriksa gigi anak secara berkala ke dokter gigi

Pertumbuhan gigi susu pada anak bisa dimulai pada usia yang berbeda-beda, dan kadang-kadang urutan pertumbuhannya tidak seperti yang disebutkan di atas. Namun, jika gigi susu anak tidak muncul setelah usia satu tahun, urutan pertumbuhannya jauh terlambat dari yang seharusnya, atau gigi susunya tidak tanggal saat dewasa, anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pemeriksaan.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-21.jpg
admin ku
24/Apr/2025

Hidung adalah gerbang utama sistem pernapasan. Setiap udara yang kita hirup akan melewati organ ini lebih dulu, disaring dari debu dan kuman, dilembapkan, lalu disalurkan ke paru-paru. Tak hanya itu, hidung juga mendukung indra penciuman yang membantu kita mengenali aroma di sekitar. Karena fungsinya yang begitu vital, gangguan sedikit saja pada hidung bisa langsung berdampak pada kenyamanan bernapas dan kualitas hidup.

Namun, tak banyak yang benar-benar menyadari pentingnya menjaga kesehatan hidung. Banyak penyakit hidung sering diabaikan hingga menjadi kronis atau memicu komplikasi. Beberapa kondisi mungkin hanya menimbulkan gejala ringan, tetapi sebagian lain bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika tidak ditangani dengan tepat.

 

Ketahui Beragam Penyakit Hidung

Agar tidak terlambat dalam melakukan penanganan, berikut adalah lima penyakit hidung yang umum terjadi dan perlu diwaspadai:

Mimisan (Epistaksis)

Mimisan adalah salah satu masalah hidung yang paling sering dialami oleh banyak orang. Terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam rongga hidung pecah dan menyebabkan keluarnya darah dari lubang hidung.

Meski terlihat menakutkan, mimisan umumnya bukan kondisi serius. Hal ini disebabkan oleh betapa tipis dan rapuhnya pembuluh darah di bagian depan hidung. Paparan udara yang terlalu kering, kebiasaan mengupil, cedera ringan, alergi, atau infeksi bisa memicu pecahnya pembuluh tersebut.

Mimisan sering terjadi pada dua kelompok usia: anak-anak (usia 2–10 tahun) karena aktivitas mereka yang tinggi, dan orang lanjut usia (50–80 tahun) karena dinding pembuluh darah yang menipis.

Namun, jika mimisan terjadi secara berulang atau darah sulit berhenti, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah serius seperti gangguan pembekuan darah atau kelainan struktural pada hidung.

Rhinitis (Peradangan Mukosa Hidung)

Rhinitis merupakan peradangan pada lapisan dalam hidung yang bisa membuat seseorang bersin-bersin, hidung tersumbat, berair, atau terasa gatal. Terdapat dua jenis utama rhinitis:

Rhinitis alergi: Umumnya disebabkan oleh alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau jamur. Kondisi ini merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat asing.

Rhinitis nonalergi: Tidak berkaitan dengan sistem kekebalan, tetapi lebih karena paparan zat iritan seperti asap rokok, parfum menyengat, perubahan suhu mendadak, makanan pedas, atau stres.

Rhinitis sering dianggap sepele, namun jika dibiarkan, bisa berdampak pada kualitas tidur, produktivitas, bahkan meningkatkan risiko infeksi sinus berulang.

Polip Hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak yang tidak bersifat kanker, biasanya muncul di rongga hidung atau sinus. Polip tidak menimbulkan rasa sakit dan sering kali tumbuh tanpa gejala pada tahap awal.

Namun, jika polip membesar atau jumlahnya bertambah, gejala mulai terasa: hidung tersumbat kronis, sulit bernapas melalui hidung, hilangnya indra penciuman, dan infeksi sinus yang berulang.

Faktor risiko polip meliputi asma, rhinitis alergi, sinusitis kronis, dan sensitivitas terhadap aspirin. Penanganannya bisa dengan obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid, dan dalam kasus berat, diperlukan tindakan operasi.

Deviasi Septum (Penyimpangan Sekat Hidung)

Septum adalah dinding tipis yang memisahkan kedua lubang hidung. Dalam kondisi normal, septum seharusnya berada di tengah dan membagi rongga hidung secara seimbang. Namun, pada sebagian orang, septum bisa miring ke salah satu sisi. Inilah yang disebut deviasi septum.

Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir (bawaan) atau akibat cedera hidung, misalnya benturan saat berolahraga atau kecelakaan. Deviasi yang ringan mungkin tidak menimbulkan gejala, tapi jika cukup parah, bisa menyebabkan:

  • Hidung tersumbat terus-menerus di salah satu sisi
  • Kesulitan bernapas, terutama saat tidur
  • Sering mimisan
  • Sakit kepala atau nyeri wajah

Untuk deviasi ringan, terapi biasanya berupa obat untuk melegakan saluran napas. Namun, pada kasus berat, tindakan bedah koreksi (septoplasti) mungkin diperlukan.

Patah Tulang Hidung

Cedera pada hidung akibat benturan keras—baik karena olahraga, kecelakaan, atau perkelahian—bisa menyebabkan patah tulang hidung. Gejala yang muncul antara lain nyeri tajam, bengkak, bentuk hidung yang berubah, memar di sekitar mata, hingga sulit bernapas.

Jika patahnya ringan dan tidak menyebabkan perubahan struktur, biasanya cukup ditangani dengan kompres dingin, istirahat, dan obat anti nyeri. Namun, jika tulang bergeser atau disertai gejala berat seperti sesak napas atau perdarahan yang tak kunjung berhenti, intervensi medis segera sangat diperlukan.

 

Jangan Abaikan Gejala Hidung, Segera Periksa Bila Mengganggu

Apa pun jenis gangguan atau penyakit yang menyerang hidung, jangan pernah menganggapnya sepele. Terutama jika gejalanya mulai mengganggu kualitas tidur, aktivitas sehari-hari, atau bahkan pernapasan.

Hidung adalah organ kecil dengan peran besar. Menjaga kesehatannya adalah langkah awal untuk bernapas lebih lega, mencium lebih jelas, dan menjalani hidup dengan lebih nyaman. Jika kamu mengalami gejala yang tidak biasa atau berulang, konsultasikan segera dengan dokter THT untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-19.jpg
admin ku
23/Apr/2025

Istilah “kram usus” mengacu pada kontraksi spontan otot usus kecil dan besar. Sebenarnya, kram usus adalah gejala yang menunjukkan potensi masalah yang menyerang sistem pencernaan Anda. Ini lebih sering dikaitkan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), dan terkadang terjadi sebagai reaksi terhadap makanan tertentu yang Anda makan.

 

Seberapa umumkah kram usus itu?

Salah satu gejala gangguan pencernaan adalah kram usus. Anda harus mengetahui penyakit yang menyebabkan kram terlebih dahulu dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkannya. Munculnya rasa kram seperti tegang pada perut secara tiba-tiba adalah tanda kram usus utamanya. Sakitnya sangat parah di area perut bagian bawah dan kiri.

Perlu diingat kembali bahwa kram usus seringkali merupakan gejala masalah pencernaan.

Oleh karena itu, gejala yang ditunjukkan oleh setiap individu dapat berbeda dan disertai dengan gejala lain yang berbeda, tergantung pada penyakit utama yang disebabkan olehnya.

Berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan kram usus disebutkan di bawah ini:

  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)—kumpulan gejala yang mempengaruhi fungsi kerja usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh masalah dalam sistem kerja usus besar. Kram usus yang menyebabkan penderitanya ingin buang air besar adalah salah satu gejala awalnya.
  • Kolitis ulseratif: Ini adalah jenis sindrom usus yang lebih khusus dari IBS. Ketika dinding usus besar peradangan, hal itu mengganggu pencernaan makanan. Ini disebut kolitis ulseratif.
  • Penyakit Crohn: Penyakit Crohn juga menyebabkan peradangan pada lapisan pencernaan, biasanya pada usus kecil atau usus besar.
  • Intoleransi makanan: kram yang Anda alami dapat disebabkan oleh alergi makanan tertentu seperti gluten, produk susu, atau kafein. Orang dengan intoleransi makanan tidak memiliki enzim yang dapat mencerna makanan tertentu, yang menyebabkan kram usus.
  • Nyeri gas: Gas terperangkap atau tidak bergerak dengan baik di dalam sistem pencernaan Anda dapat menyebabkan nyeri gas atau peningkatan gas. Ini dapat terjadi karena makan makanan yang lebih cenderung menghasilkan gas. Kram perut adalah salah satu gejalanya.
  • Stres: Stres juga dapat menyebabkan kram. Ini karena ketika Anda mengalami stres, kelenjar adrenal melepaskan hormon kortisol ke dalam darah, yang memicu reaksi fight-or-flight, di mana tubuh menunjukkan reaksi fisiologis terhadap apa yang dianggap berbahaya.
  • Reaksi inilah yang kemudian menyebabkan masalah fisik seperti kram perut, sembelit, mual, dll.

 

Perawatan kram usus rumahan

Karena kram bisa kembali sesekali, Anda harus lebih memperhatikan apa yang Anda lakukan setiap hari. Anda dapat melakukan beberapa perubahan untuk membantu penyembuhan dan mencegahnya kambuh lagi.

Makan makanan sehat

Kram kadang-kadang bersamaan dengan sembelit, jadi perbanyak makan makanan yang mengandung serat. Serat dapat menambah massa kotoran Anda serta meningkatkan konsistensi buang air besar Anda. Mengurangi makanan yang menyebabkan iritasi usus, seperti makanan berlemak, akan membantu meredakan kejang usus besar dan mencegah kontraksi usus di kemudian hari.

Mengendalikan tingkat stres

Seperti yang disebutkan sebelumnya, stres juga dapat menyebabkan kram usus. Kontrol tingkat stres Anda dengan melakukan teknik seperti meditasi atau pernapasan. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog jika masalah yang dihadapi mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lebih aktif bergerak

Perbanyak waktu yang dihabiskan untuk bergerak, seperti berolahraga atau menyelesaikan tugas rumah. Kebiasaan ini dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Berhenti merokok dan minum alkohol

Sistem pencernaan Anda terpengaruh oleh merokok dan minum terlalu banyak alkohol. Mengurangi atau berhenti dari kebiasaan ini dapat membantu Anda menghindari kejang usus di kemudian hari.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-10.jpg
admin ku
22/Apr/2025

Sistem pernapasan manusia memainkan peran penting dalam memberi asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh; oksigen dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi, membentuk sistem kekebalan tubuh, dan menjaga keseimbangan pH tubuh. Namun, masalah dengan sistem pernapasan juga dapat menyebabkan proses bernapas menjadi terganggu dan tidak maksimal.

Penyakit pada sistem pernapasan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Tanpa asupan oksigen yang cukup, tubuh tidak dapat bergerak sepenuhnya dan menjadi lebih mudah lelah.

Bagaimana Penyakit Bisa Menyebabkan Penyakit Pada Sistem Pernapasan?

Beberapa hal dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti:

  • Kebersihan udara
  • Reaksi alergi
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus
  • Infeksi jamur
  • Faktor keturunan

Apa Saja Gejala Penyakit pada Sistem Pernapasan?

Saat mengalami sakit pada saluran pernapasan, ada beberapa gejala yang biasanya timbul. Namun gejala yang dirasakan mungkin akan berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari jenis dan penyebab penyakitnya. Ada beberapa karakteristik yang biasa dirasakan, seperti:

  • Sesak napas
  • Batuk bisa berdahak ataupun kering
  • Bersin-bersin
  • Demam
  • Mengeluarkan suara saat bernapas (mengi)
  • Mudah merasa lelah
  • Nyeri dada

 

Apa Saja Jenis Penyakit Pernapasan?

Sesak napas, batuk, bisa berdahak atau kering, bersin-bersin, demam, mudah lelah, nyeri dada
Berikut adalah beberapa jenis penyakit pernapasan yang paling umum:

Asma

Siapa yang tidak tahu asma? Salah satu penyakit saluran pernapasan yang paling umum dialami orang adalah asma, yang menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas atau sesak napas karena saluran udara saluran pernapasan tersumbat.

Bronkitis

Bronkitis adalah masalah pernapasan yang terjadi di saluran bronkus, atau percabangan saluran napas yang menghubungkan tenggorokan dan paru-paru. Ini dapat menyebabkan batuk berdahak, sesak napas, sakit tenggorokan, dan demam.

Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan yang terjadi di dalam paru-paru, tepatnya di alveoli. Peradangan ini menyebabkan alveoli terisi cairan, yang menyebabkan batuk-batuk baik berdahak maupun kering, sesak napas, nyeri dada, dan demam.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan saluran napas sehingga aliran udara terganggu dan pajanan zat berbahaya di saluran napas selama waktu yang lama. Kondisi ini juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat mengarah pada penyakit pernapasan lainnya seperti bronkitis dan pneumonia. Gejala utamanya adalah sesak napas dan mudah lelah, dan kondisi ini dapat menjadi lebih parah setiap tahunnya.

Tuberkulosis paru (TBC)

Tuberkulosis paru, juga dikenal sebagai TBC, adalah penyakit pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Banyak orang terkena penyakit ini dan dapat menyebar melalui droplet batuk atau bersin. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk berdarah, dan sesak napas.

Fibrosis Paru

Fibrosis paru adalah kondisi di mana jaringan paru mengalami kerusakan permanen karena luka parut yang meningkat karena infeksi paru atau luka yang disebabkan oleh faktor lain. Kondisi ini dapat menyebabkan paru tidak dapat bekerja dengan baik, menyebabkan gejala sesak napas dan kelelahan.

Kanker Paru

Kanker paru sangat umum dalam kasus kanker di Indonesia dan di seluruh dunia. Jika tidak ditangani dengan segera, kanker paru-paru dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, batuk, dan kelelahan.

 

Apakah Penyakit yang Mempengaruhi Sistem Pernapasan Berbahaya?

Beberapa penyakit pada sistem pernapasan biasanya dapat ditangani dengan obat dan beristirahat, tetapi penyakit saluran pernapasan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan benar. Penyakit pernapasan harus segera ditangani dengan tindakan medis jika sudah mencapai tahap serius.

Semua orang dapat terkena penyakit saluran pernapasan, tetapi anak-anak lebih rentan terinfeksi terutama karena kebiasaan mengemut tangan dan benda asing, yang meningkatkan risiko tertular bakteri, virus, dan jamur.

 

Bagaimana Penyakit Saluran Pernapasan dapat Diobati?

Meskipun penyakit saluran pernapasan biasanya sembuh dalam 1-2 minggu, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mempercepat penyembuhannya, yaitu:

  • Perbanyak minum air putih
  • Menjaga kebersihan ruangan
  • Perbanyak istirahat
  • Hindari makanan manis, pedas, produk susu, dan makanan cepat saji
  • Hindari paparan asap rokok dan polusi udara

 

Kapan Anda Harus Temui Dokter?

Hindari polusi udara dan asap rokok, jaga kebersihan ruangan, minum lebih banyak air putih, dan istirahat lebih banyak. Hindari makanan manis, pedas, produk susu, dan makanan cepat saji.  Temui dokter segera untuk pemeriksaan tambahan jika gejala Anda tidak kunjung hilang atau menjadi lebih parah.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-5.jpg
admin ku
15/Apr/2025

Patah tulang selangka adalah cedera umum yang dapat terjadi, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Jatuh, cedera olahraga, dan trauma kecelakaan lalu lintas adalah beberapa penyebab umum patah tulang selangka.  Selama proses kelahiran, bayi kadang-kadang juga dapat mematahkan tulang selangkanya.

Jika seseorang mengalami patah tulang selangka, mereka harus segera mendapatkan pengobatan. Namun, menggunakan kompres es, minum obat penghilang rasa sakit, dan melakukan latihan fisik dapat membuat kondisi ini lebih baik.  Selain itu, patah tulang mungkin memerlukan pembedahan untuk menyembuhkan.  Caranya adalah dengan menanamkan pelat pada tulang selama proses penyembuhan.

Patah tulang di antara tulang dada dan tulang belikat dapat sembuh dalam waktu sekitar enam hingga delapan minggu pada orang dewasa dan tiga hingga enam minggu pada anak-anak. Selain itu, patah tulang di antara tulang dada dan tulang belikat dapat terjadi dalam waktu sekitar dua hingga lima persen dari semua patah tulang.

 

Gejala Patah Tulang Selangka

Tulang leher yang retak atau patah akan sangat menyakitkan. Selain itu, gejala lainnya yang dapat terjadi akibat patah tulang selangka adalah:

  • Pembengkakan di sekitar luka
  • Memar kulit
  • Berdarah jika tulang telah merusak jaringan dan kulit, yang merupakan kejadian yang sangat jarang.
  • Jika saraf lengan terluka, Anda mungkin mengalami mati rasa atau rasa jarum atau pin.

Selain itu, bahu Anda mungkin merosot ke bawah dan ke depan, menempatkannya di bawah lengan Anda. Ini terjadi karena tulang selangka yang patah tidak lagi memberikan dukungan.  Ketika tulang selangka Anda patah, Anda mungkin mendengar suara gertakan atau gerinda.  Dalam situasi yang lebih parah, salah satu ujung tulang mungkin menembus kulit.

Mayoritas patah tulang selangka tidak mengalami komplikasi saat sembuh. Komplikasi yang dapat terjadi setelah patah tulang selangka termasuk:

  • Saraf atau cedera pembuluh darah: Ujung tulang selangka yang patah dapat melukai saraf dan pembuluh darah terdekat.  Cari bantuan medis segera jika Anda merasakan kedinginan atau mati rasa di lengan atau tangan yang mengalami patah.
  • Penyembuhan yang lambat atau tertunda: Penyembuhan tulang selangka yang rusak parah dapat tertunda atau lambat.  Selama proses penyembuhan, penyatuan tulang yang buruk dapat menyebabkan tulang menjadi lebih pendek, menyebabkan tulang berbeda di setiap sisi.
  • Benjolan di tulang: Proses penyembuhan tulang dapat menyebabkan benjolan di tulang.  Karena mereka dekat dengan kulit, benjolan ini mudah dilihat.  Banyak benjolan akan hilang seiring waktu, tetapi beberapa mungkin tetap ada.
  • Osteoartritis: Fraktur pada persendian yang menghubungkan tulang selangka dengan tulang belikat atau tulang dada dapat meningkatkan risiko terkena radang sendi pada persendian tersebut.

 

Mengobati Patah Tulang Selangka

Sebagian besar patah tulang selangka sembuh secara alami dengan menopang lengan dan menyatukan tulang-tulang dalam posisi normal. Setelah sinar-X menunjukkan bahwa tulang selangka patah, gendong biasanya digunakan di rumah sakit.

Anda akan diberi obat untuk mengurangi rasa sakit.  Selain itu, pembedahan dengan anestesi umum hanya diperlukan dalam kasus cedera yang sangat parah, seperti ketika tulang menembus kulit atau ketika tulang tidak dapat berbaris atau tumpang tindih dengan baik.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-12.jpg
admin ku
14/Apr/2025

Banyak orang lebih mengetahui vitamin E sebagai vitamin yang membantu menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Tak hanya itu, vitamin E juga penting untuk mempertahankan fungsi dan perkembangan tubuh, menguatkan sistem kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan mata.

Biasanya vitamin E dapat Anda konsumsi melalui makanan seperti kacang almond, biji bunga matahari, dan alpukat, atau Anda juga bisa mengambil suplemen. Meskipun makanan penuh dengan manfaat, konsumsi berlebihan tetap berbahaya bagi kesehatan, termasuk vitamin E.

Kelebihan vitamin E lebih sering terjadi karena konsumsi suplemen vitamin E yang berlebihan daripada makanan yang mengandung banyak vitamin E. Dosis yang disarankan untuk mengonsumsi vitamin E adalah 400 hingga 800 UI (Unit Internasional) atau 15 mg setiap hari. Jika Anda mengonsumsi lebih dari dosis ini, Anda dapat mengalami kelebihan vitamin E, yang dapat menyebabkan efek samping yang buruk.  Oleh karena itu, jangan mengambil suplemen vitamin E lebih dari dosis yang direkomendasikan. Kelebihan vitamin E dapat menyebabkan efek negatif berikut:

Meningkatkan Kemungkinan Osteoporosis

Terlalu banyak vitamin E dapat menyebabkan penyakit pada tulang yang disebut osteoporosis. Kadar vitamin E yang tinggi meningkatkan efek alfa-tokoferol, yang menyebabkan kekuatan tulang menjadi menurun dan menyebabkan tulang keropos.

Pembengkakan

Mengambil suplemen vitamin E terlalu banyak malah bisa menyebabkan pembengkakan.  Biasanya terjadi di wajah, lidah, dan bibir.  Tidak mau, bukan?  Karena itu, hanya ambil jumlah suplemen yang tepat.

Mengganggu Sistematika Sistem Imun Tubuh

Orang yang mengonsumsi suplemen vitamin E terlalu banyak dapat mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh karena hal ini.

Peningkatan Kemungkinan Stroke

Menurut beberapa penelitian, konsumsi vitamin E dalam dosis tinggi setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga 22 persen. Dosis vitamin E yang lebih tinggi juga diduga dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik, atau pendarahan ke otak.

Menyebabkan Beberapa Penyakit

Efek samping vitamin E yang berlebihan dapat terkena diare, sakit kepala, tubuh yang lemah, masalah penglihatan, perut kembung, dan mual.

Peningkatan Risiko Kanker Prostat

Memang benar bahwa vitamin E menurunkan risiko kanker, tetapi sebuah penelitian menemukan bahwa individu yang mengonsumsi vitamin E dalam dosis tinggi berisiko lebih besar hingga 17% terkena kanker prostat dibandingkan dengan individu yang tidak mengonsumsinya.

Kematian

Kelebihan vitamin E dapat menyebabkan pendarahan, yang dapat menyebabkan kematian, yang merupakan efek paling fatal.

Karena tubuh tidak bisa mencerna vitamin E dengan baik dalam beberapa kasus, orang yang belum pernah mengonsumsi suplemen vitamin sebelumnya dapat mengalami efek samping berupa penyakit saat mengonsumsi vitamin E dalam jumlah besar.  Ada baiknya memilih suplemen vitamin E dengan dosis terendah, yaitu 400 UI, karena dari makanan sehat seseorang dapat mengonsumsi sekitar 120 UI vitamin E setiap hari.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


ARTIKEL.jpg
admin ku
12/Apr/2025

Glomerulonefritis, salah satu dari banyak jenis penyakit ginjal yang dapat terjadi pada bagian ginjal yang dikenal sebagai glomerulus, yang bertanggung jawab untuk menyaring dan membuang cairan dan kadar elektrolit berlebihan dalam darah.

Kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan darah dan protein keluar dari tubuh melalui urine.  Glomerulonefritis dibagi menjadi akut dan kronis berdasarkan tingkat keparahannya.  Untuk mengetahui lebih lanjut, lanjutkan membaca diskusi di bawah ini!

Gejala Glomerulonefritis: Orang yang menderita glomerulonefritis mungkin mengalami gejala-jala berikut:

  • Urine berbusa karena kelebihan protein, sehingga berwarna merah muda atau seperti kecoklatan.
  • hipertensi dan kolesterol tinggi
  • retention cairan yang ditandai dengan pembengkakan di wajah, tangan, kaki, dan perut.
  • kelelahan yang disebabkan oleh anemia atau gagal ginjal
  • obesitas
  • Ginjal menghasilkan cacing.
  • Sangat sering mimisan
  • Sering buang air kecil saat tidur.

 

Apa yang Menyebabkannya?

Tubuh biasanya mengalami glomerulonefritis akut sebagai tanggapan terhadap infeksi.  Sebagian besar glomerulonefritis kronis tidak memiliki penyebab yang diketahui dan tidak menimbulkan gejala, sehingga dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.  Namun, perkembangan glomerulonefritis kronis yang ditemukan sejak awal dapat dicegah. Terlepas dari situasi di mana penyebabnya tidak selalu diketahui, beberapa hal diduga bertanggung jawab atas kondisi ini, di antaranya:

  • Rasa sakit di tenggorokan
  • Lupus eritematosus sistemik (LES), atau lupus
  • Sindrom Goodpasture
  • Ketika protein abnormal menumpuk dalam jaringan dan organ, ini disebutamiloidosis.
  • Peradangan pembuluh darah disebabkan oleh granulomatosis wegener.
  • Poliarteritis nodosa adalah kondisi di mana sel menyerang arteri.

 

Pengobatan yang Bisa Dijalani

Glomerulonefritis akut yang disebabkan oleh infeksi biasanya tidak perlu pengobatan yang khusus. Pemberian antibiotik membuat kondisinya cepat pulih. Sementara itu, dalam kasus kronis, pasien memerlukan pengobatan yang berfokus untuk menangani penyebab gejala untuk mencegah kerusakan pada ginjal.

Pengobatan dapat berbeda tiap pasien, bergantung pada hal yang memicu kondisi tersebut. Pengobatan tersebut mungkin melibatkan:

  • Pengelolaan diabetes dan hipertensi yang tepat dengan obat-obatan, modifikasi gaya hidup, dan olahraga teratur.
  • Jika pasien mengalami obesitas, maka penurunan berat badan dan operasi bariatrik akan dibutuhkan.
  • Pengobatan anemia dengan suplemen zat besi dan modifikasi diet.
  • Pengobatan hiperlipidemia dengan statin dan modifikasi gaya hidup.
  • Penekanan sistem kekebalan tubuh jika kondisinya disebabkan oleh kelainan autoimun.
  • Penggunaan diuretik untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan sodium dan air.

Fungsi ginjal umumnya dapat dipertahankan, jika pasien yang mendapat diagnosis dan pengobatan segera. Jika pengobatan terlambat, gagal ginjal mungkin terjadi. Kondisi ini mewajibkan pengidap untuk melakukan cuci darah seumur hidup atau transplantasi ginjal.

 

Apakah Penyakit Ini Bisa Dicegah?

Glomerulonefritis sebenarnya sulit untuk dicegah karena penyebabnya seringkali tidak diketahui.  Namun, menjaga kebersihan yang baik, melakukan hubungan seks aman, dan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang yang disuntik dapat membantu mencegah infeksi virus seperti HIV dan hepatitis. Mengontrol tekanan darah sangat penting untuk glomerulonefritis kronis karena ini dapat memperlambat kerusakan ginjal.  Dokter mungkin memberi tahu Anda untuk mengurangi asupan protein.  Ahli diet ginjal, atau ahli diet yang terlatih dapat membantu pasien dengan penyakit ginjal, karena akan sangat membantu dalam mengatur program diet.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-1.jpg
admin ku
10/Apr/2025

Salah satu penyakit yang paling umum di negara tropis, seperti Indonesia, adalah malaria, yang disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Pengidap penyakit ini biasanya mengalami gejala seperti demam tinggi dan meriang. Sangat penting untuk segera mengobati malaria karena penyakit ini dapat fatal. Parasit bersel tunggal dari genus plasmodium adalah penyebab malaria. Meskipun ada lima spesies Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit ini pada manusia, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax adalah yang paling umum.

Parasit dapat menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini hanya ditularkan oleh nyamuk Anopheles, yang menyebarkan infeksi melalui darah yang mereka hisap dari orang yang telah terinfeksi sebelumnya.

Ketika orang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk, parasit malaria mikroskopis masuk ke dalam darah mereka. Sekitar satu minggu kemudian, ketika nyamuk menghisap darah orang berikutnya, parasit ini dimasukkan ke dalam air liur nyamuk dan diberikan kepada orang yang ia gigit.

Parasit masuk ke tubuh manusia dan masuk ke hati, di mana beberapa jenis parasit dapat tinggal selama satu tahun.

Parasit berkembang biak dan menginfeksi sel darah merah saat mereka meninggalkan hati. Ini adalah saat orang biasanya mengalami gejala malaria, karena parasit malaria ada dalam sel darah merah orang yang terinfeksi. Selain itu, penyakit ini juga dapat menular melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau penggunaan jarum suntik yang tercemar dengan darah.

Selama persalinan, ibu dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya. Dokter juga menyebut penyakit ini “bawaan”. Malaria, bagaimanapun, tidak bisa menular seperti flu atau pilek, dan tidak dapat ditularkan secara seksual.

Selain itu, tidak mungkin menularkan malaria melalui kontak langsung dengan orang yang menderita penyakit tersebut, seperti duduk di dekat mereka.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-29.png
admin ku
07/Apr/2025

Rokok elektrik atau vaping sering dianggap lebih aman daripada rokok tembakau. Sayangnya, banyak perokok beralih ke vape karena percaya bahwa jenis rokok ini lebih sehat. Vape awalnya dianggap lebih aman daripada rokok tembakau karena tidak mengandung tar dan karbon monoksida. Namun, faktanya adalah bahwa vape juga mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, formaldehida, diasetil, dan bahkan logam berat seperti timah dan nikel, yang semuanya dapat membahayakan kesehatan Anda.

Bahaya vaping lebih besar daripada merokok rokok biasa karena berbagai kandungannya.

 

Beragam Bahaya Vaping

Untuk vaping, berikut adalah beberapa risiko yang harus Anda perhatikan:

Membuat ketagihan

Vape, seperti rokok tembakau, mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin dalam vape dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin dalam jumlah besar. Oleh karena itu, vape dan rokok konvensional bukanlah pilihan yang baik untuk berhenti merokok karena keduanya berisiko tinggi menyebabkan kecanduan merokok yang membahayakan kesehatan Anda.

Membahayakan paru-paru

Rokok elektrik juga dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung paru-paru untuk melindunginya. Jadi, merokok tidak berarti lebih buruk daripada merokok. Selain itu, vaping dapat menyebabkan penyakit bronkiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn, karena kandungan diasetilnya. Rokok elektrik yang mengandung vitamin E asetat dapat menyebabkan iritasi paru-paru.

Mengganggu jantung

Vape tidak hanya berdampak buruk pada paru-paru tetapi juga dapat mengganggu fungsi jantung. Disebabkan fakta bahwa zat ini diserap melalui aliran darah dan memiliki kemampuan untuk mendorong kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenal, yang juga dikenal sebagai epinefrin, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

Mengganggu janin

Penggunaan vape, baik secara aktif maupun pasif, dapat berbahaya bagi janin yang sedang hamil karena paparan nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya yang dihasilkan oleh vape dapat mengganggu pertumbuhan janin. Pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menyebabkan gangguan tidur, perkembangan otak, dan gangguan daya ingat.

Meningkatkan kemungkinan terkena kanker

Bahaya vaping, seperti rokok tembakau, juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa merek vaping mengandung formaldehida, yang dapat menyebabkan kanker.

Salah satu risiko vaping lainnya adalah jika cairan nikotin yang digunakan untuk mengisi rokok elektrik terkena kulit atau jika anak-anak tak sengaja menelan cairan itu. Ini bisa menyebabkan keracunan atau kematian. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko ini, selalu pastikan untuk membuang alat vaping dengan benar.

Setelah mengetahui berbagai bahaya vaping di atas, akan lebih baik jika Anda menghindari penggunaan rokok konvensional maupun vaping. Selain itu, jika Anda perokok dan mengalami masalah kesehatan atau ingin berhenti merokok, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Selain itu, Anda dapat berkonsultasi melalui chat secara praktis dan cepat.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


artikel-2025-03-27T094128.378.png
admin ku
27/Mar/2025

Minuman bersoda sering dianggap sebagai cara untuk melepaskan dahaga saat cuaca panas. Namun, kandungannya dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan berbagai masalah kesehatan lainnya jika dikonsumsi terlalu banyak.

Air berkarbonasi, pemanis, pewarna, dan pengawet adalah bahan-bahan yang biasanya ada di minuman bersoda. Bahkan, dalam jumlah kecil, beberapa jenis minuman bersoda juga mengandung kafein dan alkohol. Sangat penting untuk membatasi jumlah minuman bersoda ini karena berbagai kandungannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seiring waktu.

 

Banyak Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Alkohol

Konsumsi minuman bersoda berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:

Serangan jantung dan stroke

Mengonsumsi minuman bersoda dengan banyak gula setiap hari meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, menurut penelitian. Ini disebabkan oleh fakta bahwa konsumsi minuman bersoda dikaitkan dengan peningkatan kolesterol, resistensi insulin, dan peradangan.

Obesitas

Minuman bersoda dapat menyebabkan obesitas karena mengandung banyak gula, yang menyebabkan penumpukan lemak.

Diabetes

Minuman bersoda dapat meningkatkan kadar gula dalam darah jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Minuman bersoda yang tinggi kalori dan gula dapat meningkatkan risiko diabetes dan masalah kesehatan terkait lainnya. Mengonsumsi minuman berkarbonasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi insulin.

Osteoporosis

Menurut beberapa penelitian, minuman bersoda yang mengandung kafein dapat menyebabkan kurangnya penyerapan kalsium oleh tulang. Konsumsi berlebihan dan terlalu sering dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Gangguan pada fungsi otak

Minuman bersoda biasanya mengandung pemanis buatan, seperti fenilalanin, yang menyebabkan kerusakan otak, keterbelakangan mental, kejang, dan masalah kesehatan lainnya. Seseorang biasanya menerima tes darah untuk mengetahui apakah mereka memiliki gangguan tersebut. Minuman yang mengandung aspartam dapat meningkatkan jumlah fenilalanin dalam otak secara signifikan.

Oleh karena itu, orang-orang dengan kondisi medis berikut harus menghindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan, termasuk minuman bersoda:

  • Karena fenilalanin dapat memperparah serangan cemas dan masalah tidur
  • Konsumsi obat antipsikotik atau levodopa
  • Dyskinesia tardive, gangguan gerakan otot

Kerusakan gigi

Minuman bersoda biasanya mengandung gula tinggi, seperti glukosa dan fruktosa, yang keduanya berpotensi meningkatkan risiko munculnya gigi berlubang. Selain itu, minuman bersoda mengandung asam, yang dapat merusak enamel gigi. Menyikat gigi Anda secara teratur dan menggunakan sedotan saat Anda mengonsumsi minuman bersoda dapat membantu Anda mengurangi risiko ini.

Sekarang ada minuman bersoda rendah gula yang dapat Anda beli untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan. Namun, Anda harus membatasi jumlah minuman Anda. Soda diet memiliki kalori lebih sedikit daripada minuman bersoda biasa, tetapi tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari, terutama saat Anda sedang berpuasa. Sebaliknya, Anda lebih baik minum air mineral, teh tanpa gula, atau susu rendah lemak daripada minuman bersoda.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

  • 0315921101
  • 085233664118

Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.