Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

istockphoto-1263435295-170667a.jpg
admin ku
05/Nov/2021

Berenang memang menjadi salah satu olahraga yang paling banyak digemari,Selain menyenangkan, rutin berenang juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. kini balita pun banyak yang sudah mahir dalam olahraga air ini.Mengajarkan berenang sejak dini juga bisa membantu perkembangan motorik pada anak. Pasalnya saat bayi, otak memiliki kecenderungan meniru dan menyerap semua hal seperti informasi dan stimulasi yang diberikan.

lantas, umur berapakah yang tepat untuk bayi berenang?

Pada dasarnya tidak ada batasan umur yang jelas kapan bayi boleh mulai diajak berenang, Bahkan Bayi sebenarnya sudah bisa berenang sejak ia lahir. Meski begitu, Menurut beberapa ahli kunjungan pertama ke kolam renang bisa dimulai saat bayi berusia 4-5 bulan. Dengan catatan kolam renang tersebut aman, memiliki ventilasi yang baik dan suhu airnya paling tidak 29 derajat C, atau lebih baik 30-31 derajat C.

Buatlah suasana yang nyaman agar bayi tidak merasa panik dan takut.Durasi berenang juga harus diperhatikan dengan akurat.Jangan sampai anak berendam di dalam air lebih dari 10 menit dan bisa ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

Mengenalkan bayi pada air dapat dilakukan dengan berbagai cara.Orang tua bisa memulainya dengan gerakan lembut.Berayun ke sisi kanan dan kiri, atau atas dan bawah.Menjaga keamanan bayi saat mulai berenang juga aspek yang sangat penting.Pegangi dan terus awasi bayi sepanjang waktu.

 


istockphoto-967700086-170667a.jpg
admin ku
03/Nov/2021

Bedak tabur bayi biasanya terbuat dari bubuk talcum atau tepung jagung.Pemakaian bedak tabur dapat menjaga kulit bayi tetap kering,halus,dan wangi. Orang tua juga biasanya memakai bedak bayi untuk mencegah risiko biang keringat dan  ruam popok  di sekitar bokong dan area kelamin bayi. 

Risiko Pemakaian Bedak Bayi

-Iritasi Kulit

Bayi yang masih dalam masa perkembangan mempunyai kulit yang masih sensitif.Kondisi kulit yang masih rentan dan sensitif ditambah pemakaian bedak bayi berisiko mengakibatkan iritasi kulit.Penggunaan bedak yang tak diiringi dengan usaha menjaga kebersihan dengan baik akan menyebabkan atau memperparah ruam popok.

-Gangguan Pernapasan 

Partikel bedak yang kecil dengan tekstur yang sangat halus bisa dengan mudah mengepul pada udara dan mudah terhirup oleh bayi.Partikel yang terhirup dapat memicu iritasi di saluran pernapasan bayi serta menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk, sesak napas,hingga problem pernapasan yang cukup serius

-Kanker

Bedak tabur yang berasal dari bubuk talcum dinilai bisa memicu risiko kanker,sebab bedak tabur talcum umumnya mengandung zat berbahaya bernama asbes, yaitu zat karsinogenik yang mengakibatkan pertumbuhan sel kanker. Saat zat asbes ini terhirup dalam jangka waktu lama,bayi akan beresiko terkena kanker paru-paru.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih memperbolehkan penggunaannya dengan beberapa syarat berikut:

  • Pilih bedak yang terbuat dari bahan talkum.
  • Tuang bedak pada telapak tangan Anda, kemudian usapkan tipis dan merata sebelum menggunakannya pada bayi Anda.
  • Utamakan bagian lipatan tubuh bayi yang sudah kering.
  • Hindari penggunaan bedak bayi pada sekitar wajah karena berisiko terhirup.
  • Hindari penggunaan bedak dengan kapas atau puff powder karena menyebabkan partikel bedak beterbangan dan berisiko terhirup.
  • Bedak cair dapat menjadi pilihan.

carlo-navarro-WCbCRXk7nmU-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
29/Oct/2021

Ruam merupakan bentuk dari adaptasi kulit bayi dengan lingkungannya yang baru. Anak yang baru lahir dan di bawah 1 tahun cenderung sering mengalami munculnya ruam merah pada kulit bayi ,hal tersebut dikarenakan perlindungan kulit bayi belum sempurna sebelum berusia 1 tahun.

Menurut Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), Dr. Srie Prihianti, SP.KK, struktur ikatan kulit bayi masih belum kuat dan cenderung berongga. Hal ini membuat kulit bayi menjadi 40-60% lebih sensitif dibanding kulit orang dewasa.Gejala ruam biasanya ditandai dengan timbulnya rasa gatal, kemerahan, bentol, mengelupas, bersisik, atau iritasi yang terjadi pada kulit.

 Cara Mengatasi Ruam Pada Kulit Bayi 

  • Pilihlah pakaian bayi yang yang berbahan katun karena lembut dan tidak menimbulkan alergi. 
  • Rajinlah Membersihkan kasur dan tempat tidur bayi dari serangga atau kuman penyebab ruam kulit
  • Patikan Popok yang digunakan cocok degan anak dan tidak terlalu ketat
  •  mengganti popok sesering mungkin untuk memastikan area tersebut bersih dan tidak dalam keadaan lembab 
  • Gunakan pembersih ringan untuk membersihkan area yang mengalami ruam.
  • Hindari makanan yang memicu timbulnya alergi.
  • Krim, salep, dan bedak adalah produk-produk yang bertujuan untuk menenangkan kulit bayi yang sakit atau menciptakan penghalang pelindung untuk kulit yang teriritasi.

Meskipun ruam kulit pada bayi adalah kondisi yang normal dan tidak berbahaya, akan lebih baik ibu waspada dan memeriksakan anak ke dokter jika ruam bertambah parah atau tidak merespons pengobatan dalam 2 atau 3 hari.

Terutama bila bayi sampai mengalami ruam kulit disertai demam atau mengalami pergerakan yang lambat. Jika ibu melihat ada benjolan kuning, berisi cairan (pustula) dan daerah kerak berwarna madu. Ini mungkin infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.

Sedangkan gejala infeksi ragi, biasanya menunjukkan tanda-tanda ruam merah bengkak dengan sisik dan lesi putih, jerawat merah kecil di luar area popok, serta kemerahan di lipatan kulit bayi. Terkadang perubahan sederhana justru membawa kesembuhan pada ruam kulit bayi.


istockphoto-1165272654-170667a.jpg
admin ku
27/Oct/2021

Kejang demam atau bisa disebut step biasanya dipicu oleh demam tinggi yang dialami oleh anak,bukan kelainan di otak.. Namun, tidak menutup kemungkinan juga anak akan mengalami kejang sekalipun demamnya tidak terlalu tinggi. Beberapa hal yang dapat membuat anak menderita penyakit step, yakni: Infeksi, baik infeksi virus maupun bakteri.

Gejala Kejang Demam

Kejang demam ditandai oleh terjadinya kejang saat demam. Gejala kejang demam adalah hentakan pada tungkai dan lengan yang berulang (kelojotan), mata mendelik ke atas, dan anak kehilangan kesadaran.

Kejang demam biasanya terjadi kurang dari 2 menit. Namun pada beberapa kasus, kejang demam dapat terjadi hingga 15 menit. Anak yang mengalami kejang demam akan langsung sadar setelah kejang reda, walaupun tampak bingung atau lelah. Biasanya kejang juga tidak berulang dalam kurun waktu 24 jam. Kejang demam seperti ini disebut kejang demam sederhana.

Berikut Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan saat Anak Mengalami Step:

  • Letakkan anak di tempat yang aman,jauhkan dari benda-benda tajam
  • Longgarkan Pakaian terutama di sekitar leher. Jika memungkinkan, lepaskan pakaian dari pinggang ke atas.
  • memasukkan apapun ke dalam mulut anak.
  • Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
  • Posisikan anak miring atau tengkurap. Ini juga penting dilakukan jika lidah tampak menghalangi pernapasan.

Kondisi Kejang Demam yang Membutuhkan Penanganan Darurat

  • Kejang selama lebih dari 5 menit.
  • Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.
  • Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.
  • Kejang berulang dalam waktu 24 jam.

Baca Juga : List Digital Marketing Tools Dasar Yang Harus Kalian Ketahui!

 


troy-t-CwR42s9tSuQ-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
22/Oct/2021

Penyebab Anak Terlambat Bicara 

  • Kelainan pada rongga mulut atau kelinan pada lidah.Dalam kondisi yang disebut ankyloglossia (pengikat lidah) ini, lidah anak terhubung ke dasar mulut.Kondisi ini dapat mempersulit pembuatan suara tertentu, terutama: D L R S T Z th. 
  • Gangguan Pendengaran.
  • Kurangnya stimulasi.Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan bicara dan bahasa.
  • Gangguan spektrum autisme
  • Disabilitas intelektual

Cara Mengatasinya

1. Terapi wicara-bahasa Pengobatan lini pertama adalah terapi wicara-bahasa.

Jika bicara adalah satu-satunya keterlambatan perkembangan, ini mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan.Dengan intervensi dini, anak Anda mungkin memiliki kemampuan bicara yang normal pada saat mereka masuk sekolah. Terapi wicara-bahasa juga bisa efektif sebagai bagian dari keseluruhan rencana perawatan jika ada diagnosis lain. Terapis wicara-bahasa akan bekerja secara langsung dengan anak Anda, serta menginstruksikan Anda tentang cara membantunya.

2. Mengobati kondisi yang mendasarinya

Saat keterlambatan bicara terkait dengan kondisi yang mendasari, atau terjadi dengan gangguan yang hidup berdampingan, penting juga untuk mengatasi masalah tersebut.Seperti gangguan pendengaran,masalah pada mulut dan lidah.

Cara mendorong anak dalam berbicara yang dapat dilakukan oleh orang tua:

  • Ajak Si Kecil sering berbicara atau bercerita.Hal ini bisa membantu Si Kecil memahami objek tertentu melalui perkataan Bunda. Terapkanlah hal ini pada kegiatan lainnya, seperti saat mandi, memberikan makan, atau mengganti popok.
  • Belajar sambil bermain.Bermain adalah cara paling ampuh untuk mengajak Si Kecil berinteraksi sambil memberikan pelajaran agar lebih tanggap atas apa yang Anda ucapkan.
  • Nyanyikan lagu sederhana yang mudah diulang.
  • Ajak Sikecil Bersosialisasi dengan lingkungan di luar rumah.
  • Puji perkembangannya.Selalu beri pujian, senyuman, dan pelukan tiap kali Si Kecil mengeluarkan suara atau kosakata baru yang baik. Pada umumnya, bayi belajar berbicara dari reaksi orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga : Ini Alasannya Mengapa Membuat Mailing List Itu Penting!


admin ku
21/Oct/2021

1.Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik

Menyiasati sajian makanan juga bisa menjadi jalan tempuh sebagai cara mengatasi anak yang susah makan. Namun tetap perhatikan porsi makan anak sesuai dengan usianya.Seperti membuatnya lebih warna-warni ,membentuk nasi menjadi berbentuk wajah, kemudian menggunakan sayur dan lauk sebagai pemanisnya.Berkreasilah dengan cara Anda sendiri untuk menemukan variasi tampilan yang menarik di piring makan anak.

2. Buat waktu makan yang teratur

Buatlah jadwal makan yang tetap, yaitu 3 kali waktu makan utama dan 2 kali makan camilan setiap hari,berikan waktu Si Kecil makan selama 30 menit.Ini juga sekaligus mengajarkan anak tentang rutinitas. Dengan begitu, anak tahu apa yang harus dilakukannya pada waktu-waktu tertentu.

3.Buat waktu makan senyaman mungkin

Cara lain yang mungkin bisa mengatasi anak susah makan adalah dengan mengundang beberapa temannya ke rumah untuk makan bersama.Biasanya, saat makan bersama teman, anak menjadi lebih bersemangat.Jauhkan anak dari televisi, hewan peliharaan, dan mainan saat makan agar ia lebih berkonsentrasi. Biarkan anak mengambil makanannya sendiri dengan tangannya jika ingin. Ini memberikannya kesempatan untuk belajar berbagai tekstur makanan.Anak juga akan merasa lebih nyaman untuk makan sendiri dan ini merupakan suatu pembelajaran tanggung jawab pada anak.

4.Perkenalkan makanan baru secara perlahan

Kadang kala, kondisi anak susah makan dikarenakan ia belum terlalu terbiasa dengan makanan yang Anda sajikan.Perkenalkan makanan baru dengan bertahap. Perkenalkan sedikit demi sedikit dahulu baru kemudian dilanjutkan ke porsi yang agak banyak setelah anak mulai terbiasa.

5.sabar

Ingatlah bahwa ternyata 30 persen anak-anak melalui fase tidak menginginkan makanan apapun. Banyak alasan seperti gigi tumbuh, perut tidak enak, hingga tidak suka dengan menu yang dihidangkan.

Baca Juga: Manfaat Virtual Account untuk Bisnis Toko Online Anda

 


caleb-woods-VZILDYoqn_U-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
19/Oct/2021

Perilaku membentak anak hampir tak bisa lepas dari kehidupan orang tua.Walaupun marah adalah hal yang manusiawi, namun sebaiknya kita sebagai orang tua sedapat mungkin menahan diri untuk tidak melakukannya kepada anak.Terlebih jika luapan itu dikeluarkan dalam bentuk kata-kata kasar, omelan hingga membentak Si Kecil.

Menurut penelitian National Institutes of Health, berteriak atau membentak anak dapat membuat anak-anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Berteriak atau membentak anak adalah bentuk meluapkan emosi. Hal ini membuat takut anak-anak dan membuat mereka merasa tidak aman.

Dampak Buruk dari Perilaku Membentak Anak

dampak membentak anak:

  • Anak akan takut untuk mencoba hal yang baru
  • Anak akan mempunya pribadi yang tidak percaya diri
  • Memiliki sifat pemarah dan egois
  • Menjadi pribadi yang tertutup
  • Memiliki sifat yang keras kepalamdan suka membantah

Cara Menghindari Perilaku Membentak:

  • Kenali emosi dan perasaan.Agar terhindar dari bahaya membentak anak, pahamilah apa yang membuat Anda lepas kendali dan terbawa emosi. Misalnya, ketika merasa lelah sepulang kerja atau situasi lainnya di mana Anda menjadi lebih sensitif.
  • Ingat bahwa kepribadia anak adalah hasil dari didikan dan bimbingan orang tua,bahkan jika itu berbentuk bentakan.
  • Tarik napas dalam dalam

Baca Juga :4 Hal Harus Diperhatikan Pada Motor Setiap Bulan


hui-sang-FKwGPzwaGqc-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
18/Oct/2021

MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman bergizi seimbang yang diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran tertentu guna memenuhi kebutuhan gizi bayi. MPASI juga makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga namun tidak serta merta menggatikan peran ASI.Untuk mengolah MPASI pun tidak boleh sembarangan, karena pengolahannya berbeda dengan makanan orang dewasa.

Tanda-Tanda Bayi Siap Makan 

Bunda harus tau, MPASI wajib diberikan kepada bayi di atas usia enam bulan ya. Memasuki usia ini, anak membutuhkan nutrisi tambahan agar pertumbuhannya lebih optimal.Selain itu umumnya bayi menunjukkan beberapa tanda seperti duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat menegakkan kepala. Si kecil menunjukkan 

Hal yang Harus Diperhatikan saat Memulai Pemberian MPASI

1. Tepat waktu

ESPGHAN (Asosiasi Dokter Anak Khusus Nutrisi dan Pencernaan di Eropa) merekomendasikan pemberian MPASI paling cepat pada usia 12 minggu, dan tidak lebih lambat dari usia 26 minggu (6 bulan). Pemberian MPASI terlalu dini berisiko menyebabkan infeksi saluran cerna, alergi, dan obesitas. Sedangkan jika terlalu lambat akan menyebabkan kekurangan asupan gizi hingga stunting. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter anak untuk menilai apakah Si Kecil sudah boleh mulai diberikan makanan pendamping ASI.

2. Cukup (adequate)

Menu MPASI yang diberikan disarankan mengandung kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama jumlah energi, protein, zat besi, dan zinc. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semuanya. Oleh karena itu, berikan MPASI yang bervariasi dan mencukupi sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Menu seperti ini dikenal dengan menu lengkap. Kenalkan buah dan sayur dalam jumlah kecil dengan memerhatikan asupan dan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak pada MPASI. Berikanlah MPASI dari bahan makanan yang biasa keluarga makan. Contohnya ikan kembung, yang ternyata memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda dari ikan salmon. Dan bahkan, kandungan zat besi dan DHA ikan kembung lebih tinggi dibanding ikan salmon yang cukup favorit menjadi menu MPASI.

3. Aman dan higienis (safe)

Perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan peralatan MPASI selama proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Pisahkan talenan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang. Cucilah tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si Kecil.

Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, simpan MPASI di kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius (kulkas bawah). Simpan daging dan ikan dalam plastik, dan letakkan terpisah dari makanan yang telah dimasak. Makanan yang disimpan dalam suhu ruang (5-60 derajat Celcius), hanya dapat bertahan selama 2 jam.

MPASI yang matang dapat disimpan di lemari es (dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius), untuk pemberian makan selama sehari setelah disimpan dalam wadah tertutup. Lama penyimpanan tergantung dari jenis bahan makanan yang digunakan. MPASI yang disimpan beku dapat dihangatkan dengan direndam air bersama plastik pembungkus makanan, dan pastikan mengganti air setiap 30 menit. MPASI dapat juga dihangatkan menggunakan microvawe, namun perlu diperhatikan bahwa panas yang dihasilkan tidak tersebar merata. Perlu diingat, makanan beku yang telah dihangatkan tidak baik untuk dibekukan kembali.

4. Diberikan dengan cara yang tepat (properly fed)

Pemberian MPASI diberikan dengan cara yang responsif (responsive feeding), artinya pemberian MPASI ini harus konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil. Walaupun diberikan dengan cara yang responsif, pemberian MPASI tetap perlu jadwal yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya, dengan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.

Dalam memberikan MPASI, ciptakan suasana makan yang menyenangkan (tidak ada paksaan), serta tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik). Tawarkan selalu jenis makanan yang baru. Terkadang butuh pengenalan 10-15 kali agar makanan dapat diterima dan dimakan oleh Si Kecil. Sajikan jenis makanan baru bersama dengan makanan yang disukai Si Kecil.

Baca Juga: Modal Usaha: Pengertian,Jenis,Hingga Cara Mendapatkannya


zachary-kadolph-Hl_o1K6OPsA-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
16/Oct/2021

Tantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan.

Seorang psikolog perkembangan anak, Belden, tantrum adalah hal yang normal terjadi pada setiap anak sebagai bagian dari proses perkembangannya.Namun, orangtua perlu mengetahui tanda tantrum pada anak yang sudah melebihi batas. Berikut tandanya:

  • Memiliki frekuensi mengamuk yang sering.
  • Mengamuk dalam waktu yang lama.
  • Saat mengamuk, melakukan kontak fisik dengan orang lain.
  • Marah sampai melukai diri sendiri.

Tanda di atas bisa menjadi risiko gangguan emosional pada anak. Oleh sebab itu, jika sudah dirasa berlebihan Anda bisa berkonsultasi pada dokter.

Penyebab Tantrum pada Anak

1.Lingkungan

Tantrum bisa saja disebabkan karena anak merasa kewalahan oleh sesuatu. Jadi, bila Si Kecil sering tantrum ketika berada di lingkungan tertentu, berhentilah sejenak dan perhatikan hal apa di lingkungan tersebut yang menyebabkan anak mengamuk. Apakah mungkin karena tempat tersebut terlalu banyak orang? Atau lingkungan tersebut terlalu berisik? Terlalu sempit? Terlalu banyak warna? Atau apakah anak mengamuk karena terlalu sering disentuh orang lain?

2.Ketakutan

Kemungkinan lain penyebab tantrum pada anak adalah ketakutan. Bila kamu takut laba-laba, coba bayangkan bagaimana perasaanmu bila suatu hari nanti bertemu dengan laba-laba? Tentunya kamu akan merasa takut yang luar biasa bukan? Bila penyebab tantrum pada anak kamu adalah rasa takut, pikirkanlah cara bagaimana kamu dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan rasa ketakutannya saat melihat bahaya.

3.Orang Tertentu

Tantrum pada anak kadang-kadang juga dapat dipicu oleh orang tertentu. Misalnya, Si Kecil mungkin baru saja bertengkar dengan saudaranya. Pada kebanyakan kasus, anak-anak yang tantrum karena hal ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa campur tangan orangtua. Namun, bila amarahnya tidak kunjung membaik dan malah memburuk, segeralah lakukan sesuatu untuk menenangkan anak.

4.Waktu Tertentu

Perhatikan juga apakah tantrum anak terjadi pada waktu-waktu tertentu? Bila iya, kemungkinan anak bergumul dengan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang terjadi pada waktu itu. Misalnya, Si Kecil tantrum setiap kali ayah atau ibu akan pergi meninggalkan rumah untuk bekerja. Bila demikian, cobalah memberi pengertian pada anak mengenai hal itu dan berilah waktu perpisahan yang sedikit lebih lama bagi anak.

5.Kata-Kata Tertentu

Coba pikirkan apakah ada kalimat yang ayah atau ibu ucapkan yang menjadi pemicu tantrum pada anak? Misalnya, ayah atau ibu mungkin melarang Si Kecil melakukan sesuatu dengan menakut-nakutinya atau mengancamnya, sehingga membuat anak mengalami tantrum. Bila kata-kata ayah atau ibu yang menjadi penyebab tantrum anak, cobalah untuk memikirkan kalimat atau cara mendisiplinkan anak yang lebih baik.

6.Ke-Plin-Plan-an Orangtua

Menjadi orangtua memang sangat menyibukkan dan melelahkan, sehingga wajar saja bila orangtua mudah kehilangan konsistensi alias menjadi plin-plan. Jadi, ketika ayah atau ibu mengatakan pada anak bahwa ia boleh bermain sekarang juga, lalu tiba-tiba berubah pikiran dan mengatakan pada anak bahwa ia baru boleh main setelah makan malam, hal ini bisa membuat anak marah dan akhirnya mengalami tantrum.

Baca Juga : Pentingnya marketing dalam bisnis!


mi-pham-ZcA4ai3bRSk-unsplash-1200x800.jpg
admin ku
14/Oct/2021

1. Orangtua selalu menganggap anak sebagai anak-anak

Tentu secara usia sebagai orangtua kamu lebih dewasa dibandingkan anak-anakmu. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa terus menganggapnya sebagai anak kemarin sore. Dia akan terus tumbuh dan menjadi remaja hingga dewasa.Memperlakukan dia seperti anak-anak terus hanya akan membuatnya tidak diakui. Kalau sudah begitu, mana bisa anakmu merasa nyaman untuk terbuka sama kamu?

2.Malas dan acuh terhadap cerita anak

Giliran anaknya lebih aktif dalam berkomunikasi, kamu sebagai orang tua jangan sampai malah menunjukan respon yang malas atau acuh saat mendengarkannya bercerita ya. Seaktif apapun anak, jika sering kamu cuekin saat ia sedang bercerita, jangan heran kalau anakmu tidak akan lagi mau bercerita.Jangan pula kecewa kalau kamu selalu jadi orang paling akhir yang mengetahui tentang masalah apapun tentang anakmu.

Baca Juga: Peran Orang Tua dalam Stimulasi Anak

3. Menyepelekan pendapat anak meskipun masukannya ada benarnya

Merasa superior hanya karena posisimu sebagai orang yang lebih dewasa, itu sih salah besar. Jika demikian kamu akan terus meremehkan pendapatnya. Padahal bisa saja apa yang dia sampaikan ada benarnya juga. Terus disepelekan oleh orangtuanya sendiri seperti itu, jangan heran kalau anakmu jadi semakin tertutup dan takut berpendapat. Lebih lanjut, efeknya bisa membuat kepribadian dia menjadi tidak percaya diri, lho. Fatal juga kan!

4. Kurangnya Afeksi Kepada Anak

Afeksi adalah keterkaitan emisi atau perasaan pada anggota keluarga, baik secara negatif maupun positif. Afeksi terbaik yang harus ditunjukkan adalah afeksi positif. Afeksi jenis ini berisi hubungan yang hangat, memiliki kasih sayang dan sensitivitas. Orangtua dapat menjaganya dengan melakukan skinship pada anak. Walaupun kebanyakan anak usia puber mulai tidak nyaman dengan hal ini, tapi memberikan sedikit pelukan dan ciuman akan membuat sang anak memahami bahwa dirinya sangat berarti. Berikan juga pujian bagi anak seusai ia berpendapat atau berkarya sehingga ia lebih termotivasi untuk meningkatkan performa kerjanya.

5.Negative thinking

Anak bercerita, bukan untuk mendapat penghakiman atau vonis bersalah darimu. Ia kerap sudah menyadari betul jika bersalah. Justru anak berbagi cerita dengan harapan ia akan mendapat keberanian saat mengakui kesalahan, dan mendapat ‘suntikan’ motivasi dari orang tuanya agar hatinya bisa merasa jauh lebih baik.

Baca Juga: Tips Sukses Digital Marketing




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.