Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

Desain-tanpa-judul-18.png
admin ku
17/Mar/2022

Untuk mengetahui apakah bayi memiliki gangguan pendengaran atau tidak, sebaiknya lakukan tes pendengaran sejak bayi lahir. Bahkan, orangtua dianjurkan untuk melakukan tes tersebut sebelum membawa pulang bayi dari rumah sakit.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah indera pendengaran bayi berfungsi dengan normal atau mengalami gangguan. Bila ditemukan adanya gangguan pendengaran pada bayi, maka dokter dapat segera mengambil tindakan penanganan.

Tes pendengaran pada bayi tidak menyakitkan kok, justru sebagian bayi akan tertidur saat pemeriksaan berlangsung. Tes ini juga hanya membutuhkan waktu lima sampai sepuluh menit. Berikut dua jenis tes pendengaran yang biasanya dilakukan pada bayi baru lahir:

1. Tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR)

Tes ini dilakukan dengan cara memasang earphone kecil pada kedua telinga bayi. Kemudian, perawat juga akan menaruh sensor yang sudah terhubung dengan jaringan komputer di kulit kepala bayi. Sensor ini akan mengukur aktivitas gelombang otak pada bayi dari respon yang ditunjukkannya ketika bunyi klik dikirim melalui earphone kecil tadi.

2. Tes Otoacoustic Emissions (OAE)

Tes pendengaran ini dilakukan untuk mengukur gelombang suara di telinga bayi bagian dalam. Prosedur tes ini hampir mirip dengan tes AABR, yaitu dengan meletakkan perangkat kecil di telinga bayi untuk menghasilkan bunyi klik yang lembut, kemudian respon telinga bayi terhadap bunyi tersebut akan direkam.

Gejala Gangguan Pendengaran pada Bayi

Selain dengan melakukan tes pendengaran, ibu juga dianjurkan untuk mengamati perkembangan bayi dari bulan ke bulan. Waspadai bila ada tanda-tanda gangguan pendengaran berikut pada bayi:

  • Tidak kaget saat mendengar suara nyaring.
  • Pada bayi di bawah 4 bulan, ia tidak menoleh ke arah sumber suara.
  • Menyadari kehadiran seseorang bila pengidap melihatnya, tapi pengidap tidak acuh saat dipanggil namanya.
  • Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat berusia satu tahun.
  • Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara.
  • Sering menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya.
  • Sering berbicara dengan lantang atau menyetel volume TV keras-keras.
  • Memerhatikan orang lain untuk meniru sesuatu yang diperintahkan, karena ia tidak bisa mendengar sesuatu yang diinstruksikan

Desain-tanpa-judul-19.png
admin ku
14/Mar/2022

Sama seperti orang dewasa, anak-anak bisa saja berkata kasar, mengumpat, melontarkan kata kotor, ataupun makian. Umumnya, anak berusia di bawah 5 tahun yang berkata kasar belum paham apa makna di balik umpatan yang ia ucapkan. Ia bisa berucap seperti itu karena meniru orang yang pernah berkata kasar di sekitarnya atau bisa juga karena menurutnya kata-kata tersebut terdengar lucu.

Namun, anak-anak berusia di atas 5 tahun atau usia sekolah yang mengumpat biasanya sudah mengerti arti dari kata-kata yang ia ucapkan. Bila tidak mengerti pun, setidaknya mereka mengerti bahwa kata-kata tersebut tidak pantas dilontarkan.Meski begitu, ia tetap bisa menggunakan kata tersebut sebagai ekspresi kekesalannya akan sesuatu atau untuk mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya.

Alasannya Anak Berbicara Kasar

  • Ingin menunjukkan keberanian 
  • Ingin mendapat perhatian orangtua.
  • Ingin masuk menjadi bagian dalam suatu pergaulan.
  • Ingin terlihat keren pada jalur yang salah.
  • Sebagai upaya membantah dan memberontak terhadap aturan dari orang tua

Cara Mengatasi Anak Suka Berkata Kasar

Perilaku anak berkata kasar tidak bisa diabaikan. Meski begitu, jangan terburu-buru untuk berteriak dan memarahinya, ya. Respons yang orang tua berikan berperan sangat penting dalam mengatasi perilaku ini.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam menangani anak yang suka berkata kasar:

1. Tetap tenang 

Sangat penting untuk tetap tenang. Reaksi berlebihan dan tertawa dapat memperparah kebiasaan ini terutama jika penyebab bersumpah adalah untuk menarik perhatian. Jelaskan kepada anak bahwa berkata kasar itu tidak pantas dan tidak dapat diterima.

2. Berikan contoh yang baik

Karena anak mudah sekali meniru orang, orang tua harus menjadi contoh yang baik untuknya. Hindari berkata kasar, mencaci, atau menyumpah dengan nada marah di depan mereka. Bila tidak sengaja dilakukan, cepatlah mengoreksinya dan minta maaf pada anak. Selanjutnya, berjanjilah untuk tidak melakukannya lagi.

3.Bangun rasa empati anak

Saat anak berkata kasar cobalah ajak ia untuk memikirkan perasaan orang lain. Misalnya dengan bertanya “Kira-kira apa yang kamu rasakan jika seseorang berkata kasar padamu? Tentu kamu merasa sakit hati, kan? Begitulah yang dirasakan orang lain karena perkataanmu itu.”

4. Batasi penggunaan gadget

Selain dari lingkungan, kata-kata kasar dan kotor yang anak ucapkan juga bisa berasal dari gadgetlho. Tidak sedikit acara TV atau video di media sosial yang kontennya tidak mendidik dan mengandung kata-kata kasar.Selain itu, terlalu sering menggunakan gadget juga bisa mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik anak.

5.Memberi Konsekuensi

Konsekuensi dapat dilakukan dengan memberikan hukuman saat anak berbicara kasar. Beberapa jenis konsekuensi yang dapat diberikan, seperti mengurungnya di kamar atau melarangnya bermain gadget. Ingat, ibu tidak boleh terpancing emosi saat memberikan konsekuensi, agar tidak mengarah pada kekerasan.

6. Jangan ragu memuji dan memberi penghargaan

Pujilah usahanya ketika ia berhasil menjauhi kata kasar dan bisa berbicara dengan santun, agar ia merasa dihargai dan diperhatikan. Misalnya, jika ia bercerita bahwa temannya berkata kasar, tapi ia menahan diri dan tidak mengikutinya, katakan bahwa ia hebat dan anda bangga padanya.


Desain-tanpa-judul-20.png
admin ku
10/Mar/2022

Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai khususnya di negara berkembang. Anemia menjadi salah satu masalah gizi yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia, khususnya balita dan sebagian besar disebabkan karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan sehari-hari.

Penyebab anemia diartikan sebagai kondisi yang muncul karena rendahnya sel darah merah, kadar hemoglobin, dan hematokrit di bawah normal. Anemia sendiri bukanlah penyakit, tetapi lebih mengarah pada gangguan fungsi tubuh.

Terjadinya anemia kebanyakan disebabkan karena kurangnya zat besi yang terdapat dalam tubuh. Umumnya yang mengidap anemia yaitu bayi maupun anak-anak. Gejala anemia pada anak umumnya terjadi akibat kekurangan zat besi saat ibu masih hamil dan proses tumbuh kembang anak yang tidak disertai dengan kecukupan makanan yang mengandung zat besi maupun pemberian susu formula yang tidak mengandung cukup zat besi.

Penyebab Kekurangan Zat Besi pada Anak

  1. Mengalami gangguan penyerapan makanan yang terjadi dalam usus (malabsorpsi)
  2. Mengalami perdarahan saluran cerna
  3. Pertumbuhan anak yang terlalu cepat
  4. Sering mengalami infeksi
  5. Berat badan yang berlebih
  6. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Perlu diketahui jika serat dikonsumsi terlalu banyak cenderung menghambat penyerapan zat besi.
  7. Memiliki alergi susu sapi

Apa Saja Gejala Anemia pada Anak

Seringnya gejala anemia pada anak di tahap awal tidak menunjukkan apapun. Makanya tidak jarang kasus anemia pada anak baru diketahui saat sudah ada komplikasi akibat anemia. Namun, di bawah ini terdapat gejala anemia pada anak yang bisa terlihat:7

  • Gejala anemia anak yang pertama yaitu jantung yang sering berdebar-debar.
  • Kulit dan mata anak jadi kekuningan atau pucat.
  • Jadi kurang aktif saat berkegiatan.
  • Sering mengalami infeksi dan luka tidak kunjung sembuh.
  • Tumbuh kembang melambat
  • Sering mengalami nyeri di tulang atau bagian tubuh tertentu
  • Mudah mengalami infeksi.
  • Suka sakit kepala
  • Tubuh jadi lemas atau lelah.
  • Anak jadi sulit fokus atau berkonsentrasi
  • Terakhir, gejala anemia pada anak yaitu sering mengalami sesak napas.

Cara Mengatasi Anemia pada Anak

Selain mengetahui penyebab dan gejala anemia pada anak, lalu bagaimana ya cara mengatasinya?  pastikan anda memberikan makanan yang mengandung zat besi dan vitamin setiap hari agar membantu tubuh menghasilkan sel darah merah dan hemoglobin yang cukup. anda bisa memberikan makanan kaya zat besi seperti sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan, kuning telur, tahu, tempe, daging, ayam, dan ikan.Agar membuat penyerapan zat besi menjadi optimal, perlu juga dibarengi dengan konsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti brokoli, jeruk, stroberi, paprika.


Desain-tanpa-judul-21.png
admin ku
07/Mar/2022

Mood swing merupakan hal yang wajar terjadi dan umumnya hanya berlangsung selama beberapa saat. Mood swing pada anak dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya karena ia kelelahan, stres, atau ketika ia sedang merasa cemas. Mood swing pada anak karena hal tersebut akan menghilang sendiri ketika penyebab stres pada anak teratasi.

Namun, selain karena faktor yang telah disebutkan di atas, terkadang mood swing pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya kekurangan asupan nutrisi, perubahan hormon dalam masa pertumbuhan, atau gangguan mental tertentu, seperti depresi atau gangguan bipolar pada anak

Cara Mengatasi Mood Swing pada Anak

Tentu saat menghadapi anak yang mengalami mood swing, orang tua tidak perlu panik dan frustrasi, apalagi sampai bertindak kasar. Di bawah ini ada kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk membantu anak mengatasi mood swing dan mengendalikan emosinya.

1. Temukan pemicu mood swing

Ketika anak mengalami mood swing, dekatilah ia di saat tenang, kemudian jalin komunikasi dengan hangat sambil menanyakan masalah apa yang sedang terjadi hingga membuat dirinya risau atau emosi.

Jika ia tidak mau menjawab, jangan dipaksakan terus bertanya. Berikan kesempatan baginya untuk menenangkan diri.Ketika ia sudah merasa tenang, barulah tanyakan kembali terkait pemicu mood swing yang dialaminya. Dengan begitu anda bisa membantu mencari solusiya.

2. Alihkan dengan aktivitas Positif

Daripada membiarkan buah hati terus berkeluh kesah atau emosi saat mood swing, cobalah alihkan perhatiannya dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas yang menarik minatnya. Misalnya, mengajak jalan-jalan, membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik favoritnya.

3.Dukung gaya hidup sehat pada keluarga

Manfaat paling utama dari hidup sehat adalah dapat banyak membantu meningkatkan suasana hati setiap orang, termasuk remaja. anda bisa menciptakan keluarga yang lebih bahagia dengan mendukung kebiasaan sehat di rumah, seperti:

  • Jadilah panutan yang baik dan pilih perilaku yang sesuai.
  • Dorong kebiasaan makan yang sehat.
  • Pastikan setiap anggota keluarga mendapat istirahat yang cukup.

4.Sesekali berikan anak ruang untuk sendiri

Ada saat-saat dalam hidup ketika anak membutuhkan sedikit ruang untuk menenangkan dan mengubah suasana hatinya sendiri.Jika anak perlu menangis atau mondar-mandir di dalam ruangan, beri ia privasi untuk melakukannya. Tawarkan kenyamanan dan beri tahu anak bahwa anda ada di sana jika mereka perlu berbicara.

5. Ajarkan keterampilan mengatasi emosi

Mood swing pada anak tetap tidak boleh diabaikan, apalagi sampai anak emosi berlebihan. Oleh karena itu, orang tua juga perlu mendidik dan mengajarkan ia cara mengendalikan emosi, misalnya melalui relaksasi, meditasi, atau latihan pernapasan.


Desain-tanpa-judul-22.png
admin ku
04/Mar/2022

Impulsif adalah perilaku yang cenderung merusak dan tidak terkontrol akibat tindakan yang dilakukannya tanpa pernah berpikir adanya konsekuensi yang mungkin didapatkan.Biasanya tindakan tersebut adalah bentuk respon emosional mengenai kejadian yang pernah dialami sebelumnya.Meskipun anak menyadari tindakan yang dilakukannya, tetapi ia akan tidak bisa mengontrol dirinya sehingga ia akan mengulangi hal tersebut terus menerus.

Perilaku impulsif yang sering terjadi pada anak yang baru sekolah yaitu seperti anak yang mengerjakan tugas tanpa memperhatikan petunjuk terlebih dahulu, hasil dari tugas itu pun pasti akan salah.

Tanda-tanda anak berperilaku impulsif

Ada beberapa tanda anak mempunyai sifat impulsif, yaitu:

  • Melukai diri sendiri ketika marah, sedih, atau kecewa
  • Emosi yang berlebihan
  • Kurang berusaha, anak akan malas dan mudah cepat menyerah jika diberi tugas atau tanggung jawab.
  • Merusak barang milik pribadi atau orang lain ketika marah
  • Sensasi mencari kesenangan, anak hanya akan terus bersenang-senang meskipun yang dilakukannya salah.
  • Selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu entah itu salah atau benar.

Penyebab perilaku impulsif

Sebenarnya apa yang menyebabkan anak mempunyai sifat yang keras dan tidak bisa ditahan ini? Mereka juga tidak berpikir sebelum melakukan sesuatu dan akan kesulitan untuk mengontrol respon. Berikut penyebab sifat impulsif pada anak.

1. Saraf yang belum berkembang sempurna

Penyebab pertama bisa disebabkan oleh saraf impuls pada anak yang masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga jika dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah mempunyai saraf impuls yang matang, anak akan lebih berani mengambil tindakan tanpa perlu berpikir konsekuensi.

2. Attention Deficit Hyperactivity Disorder

ADHD adalah jenis gangguan mental pada anak yang menyebabkan ia susah memusatkan perhatian dan cenderung hiperaktif.Anak yang mengidap gangguan ADHD seringkali memiliki sifat impulsif. Anak akan menjadi tidak sabaran ketika menunggu giliran dan cenderung suka memotong pembicaraan orang lain.Keseimbangan yang terjadi pada otak yang mengakibatkan perilaku impulsif pada anak ADHD.

3. Tidak dapat mengekspresikan diri dengan baik

Sifat impulsif anak sering terjadi pada anak yang usianya masih kecil, karena ia cenderung belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Ia tidak akan paham apa yang ia rasakan itu sebenarnya perasaan apa, entah senang, sedih, stress, atau frustasi.

4. Stres dan frustrasi

Alasan lain yang bisa menyebabkan anak berperilaku impulsif adalah karena adanya tekanan yang dirasakan. Ketika ia sedang mengalami masalah entah di lingkungan keluarga atau sekolah, bisa saja ia melampiaskan kekesalannya dengan perbuatan impulsif.

5.Adanya Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan salah satu penyebab anak impulsif yang sering terjadi. Studi menunjukkan bahwa anak-anak atau remaja yang memiliki anggota keluarga yang sedang berjuang dengan penyakit seperti gangguan mood atau gangguan mental lainnya cenderung lebih rentan untuk mengembangkan gejala gangguan kontrol impuls. 


Desain-tanpa-judul-23.png
admin ku
22/Feb/2022

Meluangkan waktu bersama anak menjadi salah satu momen yang bisa membangun kesan baik untuk memori anak maupun orangtua.Quality time yang baik bersama keluarga juga akan membuat anak tumbuh serta berkembang menjadi anak yang lebih bahagia, percaya diri, mengesankan dan cerdas.berikut beberapa ide aktivitas seru untuk  meningkatkan quality time bersama anak.

 

1. Makan bersama

Makan bersama baik itu sarapan, makan siang atau makan malam akan menjadi aktivitas yang sangat mengesankan. Ini juga akan menjadi kebiasaan yang baik buat anak di mana ia bisa memiliki kebiasaan makan di waktu tepat. Di meja makan, orangtua dan anak bisa saling bercerita satu sama lain, saling bercanda dan menikmati kebersamaan yang ada secara sempurna.

2. Berbagi tugas

Saat mengerjakan tugas rumah tangga, mintalah anak-anak Anda untuk bergabung dan membantu Anda. Anda bisa mengajak mereka , merapikan garasi, membantu Anda di dapur, atau mengatur meja makan.

Dengan begini, Anda akan memiliki kesempatan untuk berbicara dengan anak-anak Anda. Selain itu, menyempatkan waktu untuk melakukan tugas rumah tangga bersama juga akan mengajarkan kepada anak tentang keterampilan hidup yang berharga bagi kehidupan mereka.

3.Membaca Buku Bersama

Sejak anak berusia dini, biasakan untuknya membaca buku. Agar anak tidak bosan, usahakan memberikan buku dengan banyak gambar, banyak warna dan banyak permainan di dalamnya. Sekedar membaca buku bersama anak membantu orangtua dan anak semakin dekat satu sama lain

4.Memasak

Salah satu aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama si Kecil adalah memasak. anda bisa memulai dengan mengajaknya ke supermarket atau pasar tradisional. Tanyakan ia ingin menu makan siang apa hari ini. Ajak si Kecil memilih berbagai macam bahan dan kemudian memasak bersama. 

5.Menonton Bersama

Ajak si kecil untuk memilih sendiri DVD kartun, animasi, atau film bertema keluarga yang disukainya. Luangkan waktu di akhir pekan untuk movie marathon, dan dampingi saat menonton.Dengan menonton tayangan-tayangan edukatif memberi manfaat untuk anak melatih daya tangkap anak, menanamkan nilai-nilai pada anak melalui movie dan melatih kreativitas anak.

6.Hiking

Aktivitas ini sangat menyenangkan dilakukan sebagai quality time bersama keluarga. Berjalan menyusuri hutan membuat anak-anak belajar untuk mencintai lingkungan, tidak membuang sampah di sungai, tidak mencoret pepohonan, dan tindakan tidak bertanggung jawab lainnya. Ajarkan mereka tentang tip sederhana bertahan di hutan. 


Desain-tanpa-judul-24.png
admin ku
07/Feb/2022

Kecerdasan anak harus diasah sejak awal. Mengasah kecerdasan anak dapat dilakukan dengan menyediakan mainan anak yang edukatif.Ada banyak pilihan permainan edukasi yang bisa dimainkan bersama anak balita. Dengan bermain permainan yang edukatif, orang tua dapat mengajarkan anak dengan cara yang menyenangkan. Permainan edukatif juga dapat meningkatkan kecerdasan, imajinasi, dan keterampilannya.
Mainan anak yang edukatif ada banyak sekali jenisnya, mulai dari yang sederhana dan bisa dimainkan sendiri hingga yang dimainkan bersama anak-anak lainnya.Berikut beberapa rekomendasi permainan edukasi untuk anak.

1. Mainan Balok

Mainan edukasi yang terbuat dari kayu ini terdiri dari berbagai macam bentuk seperti kubus, persegi panjang, balok, segitiga, lingkaran dan lainnya.Mainan ini bisa disusun menjadi beragam bentuk bangunn seperti rumah-rumahan, gedung tinggi atau bentuk lainnya sesuai imajinasi dan kreatifitas anak. Mainan balok ini akan melatih saraf motorik halus pada anak sekaligus kreatifitas berpikirnya.

2. Kertas Lipat atau Origami

Dengan origami orang tua dapat mengajarkan membuat berbagai macam bentuk seperti bunga, binatang, dan sebagainya. Dengan bermain origami dapat merangsang kreatifitas dan keterampilan serta mengendalikan emosi anak.

3.Puzzle kubus

Permainan ini membuat si Kecil harus mencari cara untuk memecahkan kubus.Ini akan membantu mengembangkan memori, koordinasi tangan-mata, dan juga mengasah kemampuan analitis dan pemecahan masalah. Puzzle kubus ini dapat diberikan untuk anak-anak berusia tiga tahun ke atas

4.Rock-a-Stack

Permainan ini akan membantu anak belajar memilah dan menumpuk. Terlebih lagi, anak akan aktif bergerak.Untuk memulainya, warna cerah dan manik-manik yang berputar dapat merangsang perkembangan visual pada anak-anak, sementara menempatkan cincin di tiang memperkuat koordinasi tangan-mata. Mainan ini juga membantu anak-anak belajar membedakan warna.

5.Mainan Jenga

Jenga adalah mainan anak berupa blok-blok kayu berbentuk persegi panjang yang disusun seperti menara. Cara mainnya, blok harus diambil dan dipindahkan tanpa membuat menara kayu roboh. Permainan jenga akan menguji mental anak sekaligus mengajarinya agar berpikir strategis. 

6.Permainan Alphabet

Jenis permainan ini terdiri dari 25 huruf alphabet dengan warna-warni beragam yang sangat cocok digunakan untuk mengenalkan anak dengan abjad. Seiring dengan berjalannya waktu, permainan ini juga akan membantu anak mengeja beberapa huruf hingga akhirnya bisa menyusun kata dengan baik.

7.Permainan Angka

Sama halnya dengan mainan alphabet, mainan anak edukatif yang satu ini juga dapat digunakan untuk mengenalkan anak dengan angka. Di mana selanjutnya, permainan angka ini dapat mengasah kecerdasan berpikir anak dalam belajar menghitung dan menggunakan permainan angka tersebut. Sehingga diharapkan kedepannya anak memiliki kecakapan dalam matematika.


Desain-tanpa-judul-25.png
admin ku
28/Jan/2022

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The British Journal of Developmental Psychology menemukan bahwa ibu lebih sering menggunakan kata-kata emosional dan topik pembahasan yang melibatkan perasaan saat berbicara dengan anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.

Penulis Ana Aznar dan Harriet Tenenbaum menemukan bahwa ibu cenderung menggunakan lebih banyak bahasa yang sarat perasaan kepada anak perempuan dibandingkan anak laki-lakinya, dan tanpa sadar telah sering menunjukkan stereotip gender pada anak-anak mereka.

Peneliti menguji pemahaman emosional antara anak-anak perempuan dan laki-laki yang berusia 4 tahun dari Spanyol dan menemukan bahwa anak-anak perempuan lebih paham konteks emosional dibandingkan anak laki-laki. Ternyata hal ini tidak lepas dari kebiasaan orangtua mereka yang memberikan perbedaan cara bicara pada anak perempuan dan laki-laki.

Harriet Tenenbaum mengatakan, “Kebanyakan orang tua mengatakan mereka ingin anak laki-laki mereka menjadi lebih ekspresif, tetapi tidak tahu bahwa mereka sendiri yang sebenarnya membentuk anak laki-laki jadi kurang ekspresif terhadap perasaannya.”

Padahal membicarakan perasaan kepada anak laki-laki, seperti layaknya pada anak perempuan, tidak akan membuat anak laki-laki kehilangan sisi maskulinnya. Justru ketika ibu secara merata mengajarkan sisi emosional pada anak perempuan maupun laki-laki, mereka akan tumbuh menjadi sosok yang seimbang secara logika dan perasaan.


3dpotret1.jpg
admin ku
26/Jan/2022

Menginjak masa pubertas, anak remaja pasti mengalami perubahan sosial dan emosional menuju kedewasaan.Sebagai orang tua, kamu memiliki peran besar dalam membantu dan mendampingi anak mengembangkan emosi dan keterampilan sosial mereka. Jaga agar hubungan tetap kuat dan sehat, sebab sangat penting untuk untuk mendukungnya melewati masa-masa penuh perubahan ini.

Selain itu, menghindarkan mereka agar tidak mudah terjerumus karena lingkungannya dan menjaga batasannya.

Lantas, bagaimana cara mendukung mendukung perkembangan sosial dan emosional anak remaja?

1. Jadilah panutan

Sebagaimana dilansir dari Raising Children Network (Australia), orang tua bisa menjadi panutan untuk hubungan positif dengan teman, anak, pasangan, dan kolega.Anak remaja akan belajar dari melihat hubungan yang memiliki rasa hormat, empati, dan cara-cara positif untuk menyelesaikan konflik.

Orang tua juga dapat menjadi panutan cara-cara positif dalam menghadapi emosi, suasana hati, dan konflik yang sulit.Misalnya, manajemen amarah dengan mengatakan, ‘Saya lelah dan kesal. Saya merasa tidak bisa bicara sekarang tanpa merasa kesal. Bisakah kita membicarakannya besok pagi?’.

2. Kenali teman anak 

Mengenal teman anak dan membuat mereka diterima di rumah akan membantu orang tua mengikuti hubungan sosial anaknya.Sesekali orang tua bisa memperhatikannya, dan saat mereka pulang tanyakan kepada anak remaja bagaimana temannya tersebut memberikan pengaruh atau kegiatan apa saja yang dilakukan bersama.

3. Dengarkan perasaan anak

Mendengarkan secara aktif dapat menjadi cara yang ampuh untuk memperkuat hubungan orang tua dan anak.Untuk mendengarkan secara aktif, orang tua perlu meluangkan waktu agar fokus pada topik pembicaraan.Hargai perasaan dan pendapat anak dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka, meskipun itu tidak sama denganmu.

4. Saling terbuka tentang perasaan

Memberi tahu anak bagaimana perasaan orang tua ketika mereka berperilaku dengan cara tertentu membantu anak belajar membaca dan merespons emosi.Cara ini sebagai contoh yang positif dan konstruktif untuk berhubungan dengan orang lain. Misalnya sesederhana dengan mengatakan, ‘Saya merasa sangat senang ketika kamu berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu.’

5. Bicara tentang hubungan dan seksualitas

Jika orang tua berbicara tentang hubungan dan seksualitas secara terbuka dan tidak menghakimi, hal itu dapat meningkatkan kepercayaan di antara kalian.Ketika momen-momen ini muncul, ada baiknya mencari tahu apa yang sudah diketahui oleh anak. Perbaiki informasi yang salah dan berikan fakta.Tentu saja, beri tahu mereka bahwa orang tua akan selalu siap untuk berbicara tentang pertanyaan atau masalah.


Desain-tanpa-judul-27.png
admin ku
24/Jan/2022

Saat sedang merasa kesal, bosan, bahkan sedang lelah, anak-anak sering berubah menjadi pemarah. Ada banyak alasan hal tersebut bisa terjadi. Namun, hal yang paling memengaruhi adalah usia anak yang belum matang dan membuatnya belum memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif alias amarah.

Meski terkesan buruk, anak-anak sebenarnya perlu untuk mengenali dan merasakan berbagai macam emosi, termasuk yang bersifat negatif. Namun tentu saja, perlu ada peran orangtua dalam mengontrolnya. Sebab, membiarkan anak “menikmati” emosi negatif bisa menjadi masalah pada kehidupan sosialnya kelak.Tidak mudah untuk mengendalikan emosi anak. Bahkan beberapa dari mereka lebih sering atau lebih mudah marah, Bunda

Bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak?

1.Hindari memukul

Hindari memukul ataupun hukuman fisik lainnya apapun yang terjadi.Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.

2.Berikan dia waktu

 Saat sedang marah, anak mungkin akan secara tidak sengaja melakukan hal-hal yang buruk. Misalnya, melemparkan barang-barang, memaki, atau bahkan menyalahkan anggota keluarga lain. Jika hal ini yang terjadi, orangtua harus mencoba untuk memberikan waktu pada anak untuk menyampaikan kemarahannya.Setelah itu, beritahu padanya bahwa apa yang sudah ia lakukan adalah hal yang salah dan pastikan untuk memberi pengertian pada Si Kecil bahwa hal itu tidak baik dan jangan sampai ia terbiasa dan terus menerus mengulanginya. 

3.Perhatikan nada bicara dan pemilihan kata

Semakin tenang berbicara, semakin mudah juga Anda menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, kata makian atau bentakan akan membuat amarah akan semakin naik

4.Selesaikan Masalah

Setelah anak puas melampiaskan amarahnya, cobalah untuk mengajaknya berbincang dari hati ke hati sebagai cara mengendalikan emosi pada anak. Tanyakan apa yang sebenarnya sedang mengganggu dan membuatnya semarah itu. Sebagai salah satu cara mengatasi emosi pada anak, minta ia menceritakan semuanya dan cobalah untuk mendengarkan apa yang dia sampaikan tanpa menghakimi. 

5.Cukup tidur

Tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan tidur. Ketika anak-anak tidak cukup tidur, mereka lebih mudah marah dan murung, lebih sulit mentoleransi stres, lebih mudah frustrasi. 




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.