Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

Menjelajahi-Dua-Sisi-Diri-Antara-Alter-Ego-dan-Kepribadian-Ganda.png
admin ku
08/Jul/2025

Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang seseorang menciptakan sisi lain dari dirinya sebuah karakter yang berbeda namun tetap berada dalam kendali penuh. Karakter ini sering disebut sebagai alter ego, yaitu identitas yang sengaja dibentuk untuk menampilkan sisi diri yang lebih berani, kreatif, atau bahkan ideal, yang sulit diwujudkan dalam keseharian.

Alter ego bukanlah hal yang aneh. Banyak orang menggunakannya sebagai cara untuk menghadapi tantangan hidup, meningkatkan rasa percaya diri, atau mengekspresikan diri di situasi tertentu. Namun penting untuk memahami bahwa alter ego berbeda secara fundamental dari kepribadian ganda, atau dalam istilah medis dikenal sebagai dissociative identity disorder (DID).

 

Perbedaan Alter Ego dan Kepribadian Ganda

Alter ego merupakan hasil ciptaan sadar dari seseorang. Individu yang memiliki alter ego tetap sepenuhnya sadar dan mengendalikan perpindahan antara karakter yang mereka bentuk dan identitas asli mereka. Mereka tidak kehilangan ingatan atau kesadaran saat berpindah ke peran alter ego, dan proses tersebut dilakukan secara sengaja.

Sebaliknya, kepribadian ganda merupakan kondisi psikologis yang serius. DID adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki dua atau lebih identitas yang berkembang secara terpisah dan mengambil alih kendali tubuh secara bergantian. Tiap identitas bisa memiliki ciri khas berbeda, mulai dari nama, usia, jenis kelamin, hingga cara bicara dan perilaku.

Pengidap DID seringkali tidak menyadari saat identitas lain mengambil alih tubuhnya. Saat satu identitas sedang mendominasi, identitas yang lain benar-benar terputus, baik secara kesadaran maupun ingatan. Bahkan, dalam banyak kasus, mereka menyebut dirinya dengan istilah “kami”, bukan “saya”, karena merasa hidup dalam tubuh yang dibagi dengan identitas lain.

 

Kepribadian Ganda sebagai Gangguan Mental

DID dikategorikan sebagai gangguan identitas disosiatif dan termasuk dalam masalah kesehatan mental yang kompleks. Gangguan ini biasanya muncul sebagai respons terhadap trauma berat yang dialami di masa lalu, seperti kekerasan fisik atau seksual, pengalaman sebagai korban kriminalitas, atau bencana besar. Trauma tersebut membuat pikiran seseorang menciptakan identitas lain sebagai mekanisme perlindungan.

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak serius, mulai dari kehilangan memori, delusi, perubahan perilaku drastis, hingga depresi berat. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan.

Psikoterapi adalah metode paling efektif untuk membantu pengidap DID. Terapi ini dilakukan oleh tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater, dan bertujuan untuk:

  • Mengenali dan mengatasi trauma masa lalu
  • Mengelola pergantian perilaku dan identitas yang tiba-tiba
  • Menyatukan identitas-identitas yang terpisah menjadi satu kepribadian yang utuh

Terapi ini bisa dilakukan secara individu, kelompok, maupun bersama keluarga. Dukungan dari orang-orang terdekat juga berperan penting dalam proses pemulihan. Selain psikoterapi, beberapa obat bisa diberikan untuk menangani gejala penyerta seperti depresi atau kecemasan, meskipun obat bukanlah terapi utama.

 

Alter ego dan kepribadian ganda memang sama-sama menunjukkan keberadaan lebih dari satu identitas dalam diri seseorang, tetapi keduanya berdiri pada konteks yang sangat berbeda. Alter ego adalah bentuk ekspresi sadar, terkontrol, dan tidak mengganggu fungsi kehidupan. Sementara itu, kepribadian ganda adalah kondisi gangguan mental yang membutuhkan diagnosis, pemahaman, serta perawatan khusus.

Memahami perbedaan antara keduanya bukan hanya penting bagi dunia psikologi, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin memahami keragaman psikologis manusia. Kesadaran ini dapat membuka jalan bagi empati, penerimaan, dan dukungan terhadap mereka yang sedang berjuang untuk pulih dan menyatukan kembali bagian-bagian dari dirinya.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Kenali-Langkah-Pertolongan-Pertama-Saat-Serangan-Jantung.png
admin ku
07/Jul/2025

Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Kondisi ini bisa menyerang kapan saja, tanpa tanda yang pasti. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana memberikan pertolongan pertama saat serangan jantung terjadi. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa serta mengurangi risiko komplikasi serius.

Serangan jantung tidak dapat diprediksi, namun kita bisa mempersiapkan diri dengan memahami langkah-langkah awal pertolongan. Pengetahuan ini penting, terutama saat berada di sekitar seseorang yang tiba-tiba mengalami gejala serangan jantung atau bahkan kehilangan kesadaran.

Berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat menyaksikan seseorang mengalami serangan jantung:

  1. Pindahkan pasien ke tempat yang aman
    Segera bawa pasien menjauh dari keramaian atau area yang berisiko, agar pertolongan bisa diberikan dengan aman dan leluasa.
  2. Hubungi layanan darurat
    Segera hubungi nomor darurat seperti 119 atau rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan tenaga medis dan ambulans.
  3. Berikan bantuan hidup dasar
    Jika pasien tidak sadarkan diri dan tidak bernapas normal, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau bantuan hidup dasar. Ini bisa dilakukan oleh tenaga medis maupun orang awam yang sudah terlatih.
  4. Segera bawa ke unit gawat darurat (UGD)
    Setelah bantuan darurat diberikan, pasien harus segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
  5. Lanjutkan dengan perawatan medis di rumah sakit
    Setelah tiba di rumah sakit, pasien akan menerima bantuan hidup lanjutan dan perawatan intensif sesuai kondisi jantungnya.

Dengan memahami dan menguasai langkah-langkah di atas, harapannya semakin banyak pasien serangan jantung yang bisa diselamatkan dan ditangani lebih cepat.

Penting untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini terhadap penyakit, termasuk jantung, dapat mencegah kondisi memburuk dan mempermudah penanganan medis.

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

 

Sumber : Kemkes


Mengenal-Erosi-Gigi-Penyebab-Gejala-dan-Cara-Mengatasinya.png
admin ku
04/Jul/2025

Selain gigi berlubang, ada satu masalah kesehatan gigi lain yang juga patut diwaspadai, yaitu erosi gigi. Masalah ini bisa menyebabkan nyeri dan sensitivitas berlebih pada gigi, serta memengaruhi kualitas hidup seseorang.

 

Pengertian Erosi Gigi

Erosi gigi atau dental erosion merupakan kondisi saat lapisan terluar gigi yang disebut enamel mengalami pengikisan. Proses ini terjadi akibat paparan zat asam yang berasal dari makanan, minuman, maupun asam lambung yang naik ke mulut.

Enamel berfungsi sebagai pelindung keras bagi lapisan dalam gigi yang disebut dentin. Ketika enamel terkikis dan dentin terbuka, gigi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap rasa sakit.

Pada sebagian besar kasus, erosi gigi tidak memerlukan perawatan medis yang kompleks. Namun, bila muncul keluhan seperti nyeri atau sensitivitas berlebih, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Gejala dan Tanda Erosi Gigi

Tanda paling umum dari erosi gigi adalah perubahan pada tampilan permukaan gigi. Gigi mungkin tampak lebih halus, mengilap, atau berbeda dari bentuk semula. Selain itu, gejala lain yang bisa menyertai antara lain:

  • Warna gigi berubah menjadi lebih kuning akibat tereksposnya lapisan dentin.
  • Tepi gigi menjadi lebih tajam, keras, dan memiliki bentuk yang tidak teratur.
  • Timbul rasa nyeri atau ngilu ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, panas, atau dingin.

Meski begitu, gejala tersebut tidak selalu berarti Anda mengalami erosi gigi. Pemeriksaan langsung oleh dokter gigi tetap diperlukan untuk memastikan diagnosis yang akurat.

 

Penyebab Erosi Gigi

Penyebab utama erosi gigi adalah paparan asam yang terus-menerus di dalam mulut. Asam ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti:

  • Makanan dan minuman asam, contohnya soda, jus buah, minuman berenergi, dan cuka.
  • Kebiasaan mengemut makanan asam dalam waktu lama.
  • Gangguan kesehatan seperti penyakit refluks asam lambung (GERD), yang menyebabkan cairan lambung naik ke mulut dan merusak enamel.

Secara alami, kelenjar ludah berperan penting dalam menjaga keseimbangan pH di dalam mulut dengan memproduksi air liur yang bersifat basa. Namun, bila asupan asam terlalu sering dan dalam jumlah berlebih, air liur tidak mampu lagi menetralkan seluruhnya, sehingga enamel akan terkikis seiring waktu.

Penanganan dan Pencegahan

Meski erosi gigi bisa menjadi masalah serius jika dibiarkan, kondisi ini sebenarnya bisa dicegah dan dikendalikan dengan beberapa langkah sederhana, seperti:

  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman asam.
  • Tidak langsung menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam, karena enamel dalam keadaan lemah dan mudah terkikis.
  • Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride.
  • Menggunakan sedotan saat minum minuman asam agar cairan tidak langsung bersentuhan dengan gigi.
  • Memeriksakan kesehatan gigi secara rutin ke dokter gigi.

Dengan mengenali penyebab dan gejalanya sejak dini, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga enamel tetap kuat dan mencegah komplikasi lanjutan yang merugikan

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285

 


Memahami-Obsessive-Compulsive-Disorder-OCD-Gangguan-yang-Mengganggu-Kehidupan-Sehari-hari.png
admin ku
03/Jul/2025

Obsessive Compulsive Disorder atau OCD merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan munculnya pikiran atau dorongan yang bersifat obsesif dan tidak dapat dikendalikan, serta diikuti oleh perilaku kompulsif yang dilakukan secara berulang-ulang. Misalnya, seseorang yang terus-menerus mencuci tangan karena merasa tidak bersih, meski sebenarnya tidak ada ancaman nyata terhadap kebersihannya.

Pemikiran dan perilaku ini sering kali tidak bisa dihentikan oleh pengidap, meskipun ia sadar bahwa tindakan tersebut tidak masuk akal. Bahkan, mereka sering merasa tidak berdaya untuk menghindarinya. OCD dapat memberikan dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari hubungan sosial, pekerjaan, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.

 

Apa yang Menyebabkan OCD?

OCD dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, dan paling sering mulai muncul pada usia sekitar 19 tahun. Anak laki-laki dilaporkan lebih rentan mengalami OCD dibandingkan anak perempuan.

Meskipun penyebab pasti OCD belum diketahui secara pasti, para ahli menduga ada beberapa faktor yang berperan:

  • Faktor Biologis: Perubahan kimia atau fungsi otak dapat memicu OCD.
  • Genetika: Meski gen spesifik belum ditemukan, OCD diyakini memiliki komponen keturunan.
  • Pembelajaran Sosial: Perilaku kompulsif bisa dipelajari melalui pengamatan dari orang lain, terutama anggota keluarga yang juga mengalami OCD.

 

Faktor yang Meningkatkan Risiko OCD

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami OCD antara lain:

  • Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang mengalami OCD, risiko seseorang untuk mengidapnya juga meningkat.
  • Gangguan Otak: Aktivitas otak yang berlebihan di area tertentu dan rendahnya kadar serotonin diduga menjadi pemicu.
  • Pengalaman Hidup Negatif: Kejadian traumatis seperti intimidasi, pelecehan, kehilangan orang terdekat, atau melahirkan dapat memicu OCD.
  • Kepribadian: Individu yang perfeksionis, cemas, dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi lebih rentan mengalami OCD.
  • Gangguan Mental Lain: OCD bisa muncul bersama gangguan kecemasan, depresi, atau penyalahgunaan zat.
  • Lingkungan Masa Kecil: Pola asuh yang tidak mendukung, seperti sering diejek atau diremehkan, dapat menanamkan kebutuhan untuk bertindak sempurna.

 

Gejala OCD yang Umum Terjadi

Gejala OCD muncul dalam bentuk obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran, dorongan, atau gambaran yang muncul secara berulang dan menimbulkan kecemasan. Kompulsi adalah tindakan yang dilakukan untuk meredakan kecemasan akibat obsesi tersebut.

Contoh perilaku kompulsif antara lain mencuci tangan berulang kali secara berlebihan, menyusun barang secara spesifik, hingga memeriksa pintu atau kompor berulang kali untuk memastikan keamanan.

Gejala bisa berfluktuasi, mereda, atau bahkan semakin parah. Beberapa orang mencoba menghindari situasi pemicu, sementara yang lain menggunakan alkohol atau obat penenang untuk meredakan gejala. Banyak orang dewasa dengan OCD sadar bahwa perilaku mereka tidak logis, namun tetap kesulitan untuk mengendalikannya. Sebaliknya, sebagian anak-anak dan beberapa orang dewasa bisa jadi tidak menyadari hal ini.

 

Bagaimana OCD Didiagnosis?

Diagnosis OCD diawali dengan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan kesehatan lain serta menilai komplikasi yang mungkin terjadi. Langkah selanjutnya mencakup:

  • Evaluasi Psikologis: Psikolog akan mengevaluasi pikiran, perasaan, dan pola perilaku seseorang untuk menentukan apakah ada ciri-ciri obsesi dan kompulsi. Evaluasi ini bisa melibatkan keluarga dengan seizin pengidap.
  • Kriteria Diagnostik DSM-5: Dokter atau psikolog menggunakan panduan resmi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima sebagai acuan.
  • Pemeriksaan Tambahan: Tes laboratorium seperti hitung darah lengkap, fungsi tiroid, serta skrining alkohol dan obat juga dapat dilakukan.

 

Penanganan OCD: Upaya Mengurangi Gejala

OCD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikontrol dengan pengobatan dan terapi yang tepat. Beberapa metode penanganan yang umum diterapkan antara lain:

  1. Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam menangani OCD. Pengidap akan ditempatkan dalam situasi yang memicu kompulsi dan secara bertahap diajarkan untuk menghentikan respons tersebut.

  1. Teknik Relaksasi

Aktivitas seperti yoga, meditasi, dan pijat dapat membantu mengurangi stres yang memperparah gejala OCD.

  1. Obat-obatan

Obat golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti fluoxetine, sertraline, escitalopram, dan lainnya digunakan untuk membantu mengendalikan gejala. Efeknya bisa baru terasa setelah dua hingga empat bulan. Bila SSRI tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat antipsikotik seperti aripiprazole.

  1. Neuromodulasi

Untuk kasus yang tidak merespons terapi atau obat, neuromodulasi menjadi opsi. Perawatan ini menggunakan alat untuk merangsang aktivitas listrik pada bagian tertentu di otak.

  1. Stimulasi Magnetik Transkranial

Metode non-invasif ini menggunakan medan magnet untuk merangsang sel saraf di otak yang berperan dalam mengatur gejala OCD.

 

Bisakah OCD Dicegah?

Tidak ada metode pasti untuk mencegah OCD. Namun, deteksi dini dan penanganan yang cepat bisa mencegah kondisi ini menjadi lebih parah dan mengganggu rutinitas hidup.

 

Komplikasi Akibat OCD yang Tak Ditangani

Jika tidak ditangani, OCD bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Kehilangan waktu produktif akibat ritual yang terus dilakukan
  • Gangguan fisik seperti iritasi kulit karena terlalu sering mencuci tangan
  • Hambatan dalam pekerjaan, pendidikan, atau kehidupan sosial
  • Masalah hubungan personal
  • Penurunan kualitas hidup secara umum
  • Munculnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan pilihan pengobatan, masyarakat dapat lebih waspada terhadap OCD dan mengambil langkah tepat untuk membantu diri sendiri maupun orang terdekat yang mengalaminya. Dukungan emosional, kesadaran, dan akses terhadap bantuan profesional merupakan langkah penting dalam perjalanan mengelola gangguan ini.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Menjaga-Asupan-Kalsium-Selama-Kehamilan-Demi-Ibu-dan-Janin-yang-Sehat.png
admin ku
21/Jun/2025

Kalsium memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil sekaligus mendukung tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Nutrisi ini bukan hanya diperlukan untuk menjaga kekuatan tulang, tetapi juga menunjang fungsi tubuh lainnya. Salah satu cara praktis untuk mencukupi kebutuhan ini adalah dengan mengonsumsi suplemen kalsium yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil.

Dengan terpenuhinya kebutuhan kalsium, tubuh ibu tetap sehat dan bayi dalam kandungan bisa memperoleh mineral penting ini untuk proses tumbuh kembangnya. Suplemen kalsium pun menjadi pilihan yang bisa melengkapi kebutuhan harian, terutama ketika asupan dari makanan sehari-hari belum mencukupi.

 

Manfaat Suplemen Kalsium bagi Ibu Hamil dan Janin

Kalsium berperan ganda selama masa kehamilan, tidak hanya menjaga kekuatan dan kesehatan tulang ibu tetapi juga sangat krusial dalam pembentukan sistem tubuh bayi. Berikut ini beberapa manfaat penting yang bisa diperoleh ibu hamil dan janin dari suplemen kalsium:

  • Bagi Janin dalam Kandungan

Janin membutuhkan kalsium untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, mineral ini juga berperan dalam pengembangan sistem saraf, fungsi otot, dan kerja organ hati. Kalsium turut mendukung detak jantung janin agar tetap normal, membantu proses pembekuan darah, serta menjaga kelancaran sirkulasi darah. Kekurangan kalsium dapat menghambat berbagai proses ini dan mengganggu tumbuh kembang janin secara menyeluruh.

  • Bagi Ibu Hamil

Kalsium berkontribusi dalam menjaga keseimbangan fungsi saraf dan otot ibu. Manfaat lainnya yaitu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia, dua kondisi serius yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi. Apabila kebutuhan kalsium tidak tercukupi, janin akan ‘meminjam’ cadangan kalsium dari tubuh ibunya. Hal ini dapat mengakibatkan penipisan kalsium dan menurunkan kepadatan tulang ibu, yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko osteoporosis.

 

Risiko Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil

Kurangnya asupan kalsium selama kehamilan bisa memicu berbagai gangguan kesehatan yang berdampak pada ibu maupun janin. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:

  • Kelahiran prematur
  • Tekanan darah tinggi selama kehamilan
  • Rasa kebas dan kesemutan pada jari
  • Berat badan bayi yang lahir lebih rendah dari normal
  • Pertumbuhan tulang janin tidak optimal
  • Perkembangan janin yang lambat
  • Kram otot dan kaki
  • Gangguan fungsi jantung
  • Peningkatan risiko patah tulang, meskipun jarang
  • Dalam kasus yang sangat ekstrem, dapat menyebabkan kematian

Risiko-risiko ini menunjukkan betapa pentingnya pemenuhan kalsium sebagai bagian dari perawatan kehamilan yang holistik.

Panduan Dosis Kalsium yang Disarankan Selama Kehamilan

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi kalsium sendiri. Oleh karena itu, kebutuhan harian mineral ini perlu dipenuhi melalui makanan atau tambahan suplemen jika dibutuhkan. Kebutuhan kalsium ibu hamil sangat tergantung pada usia, dan berikut ini adalah rekomendasi jumlah asupan harian yang perlu dipenuhi:

  • Ibu hamil berusia 18 tahun ke bawah memerlukan sekitar 1400 mg kalsium per hari
  • Ibu hamil berusia 19 hingga 29 tahun membutuhkan sekitar 1300 mg per hari
  • Ibu hamil berusia 30 hingga 49 tahun memerlukan sekitar 1200 mg per hari

 

Ibu hamil yang masih berada dalam usia remaja membutuhkan lebih banyak kalsium karena tubuh mereka sendiri juga masih dalam proses pertumbuhan. Artinya, selain harus memenuhi kebutuhan janin, mereka juga harus memastikan tulang mereka sendiri berkembang dengan baik.

Mencukupi kebutuhan kalsium selama kehamilan merupakan investasi kesehatan jangka panjang, baik bagi ibu maupun bayi. Konsumsi makanan bergizi tinggi kalsium seperti susu, yoghurt, dan sayuran berdaun hijau, serta penggunaan suplemen kalsium secara bijak, dapat menjadi langkah penting menuju kehamilan yang sehat dan penuh kesiapan.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Gaya-Hidup-Cerdas-untuk-Mencegah-Stroke-Sejak-Dini.png
admin ku
19/Jun/2025

Kemajuan pembangunan nasional dan perkembangan modernisasi telah berhasil meningkatkan usia harapan hidup masyarakat. Namun, di balik pencapaian tersebut tersimpan tantangan baru, yaitu meningkatnya risiko penyakit vaskuler seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gangguan arteri perifer. Stroke kini tak hanya menyerang kelompok usia lanjut, tetapi juga mengintai mereka yang berada di usia produktif. Jika tidak ditangani secara serius, kondisi ini bisa menimbulkan beban besar dalam pembangunan kesehatan di masa depan.

Modernisasi telah mendorong perubahan gaya hidup yang secara tidak langsung memicu risiko stroke, seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta stres berkepanjangan. Selain itu, bertambahnya jumlah lansia sebagai dampak meningkatnya usia harapan hidup juga memperbesar populasi yang rentan terhadap penyakit ini.

 

Pencegahan menjadi langkah krusial yang perlu digencarkan, terutama dalam tahap prahospital. Fokus pada tindakan preventif bukan hanya mampu menekan angka kejadian stroke, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup para penyintas. Pencegahan primer ditujukan bagi mereka yang belum pernah mengalami stroke, baik dari kalangan sehat maupun kelompok berisiko tinggi.

 

Pola Makan Seimbang sebagai Pilar Kesehatan Otak

Asupan makanan memainkan peran penting dalam upaya pencegahan stroke. Menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol adalah langkah bijak, karena kedua zat ini dapat memicu penyumbatan pembuluh darah. Sebaliknya, memilih makanan bergizi seimbang akan membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan otak.

Beberapa makanan yang direkomendasikan meliputi:

  • Biji-bijian seperti beras merah dan jagung yang kaya serat larut
  • Oat mengandung beta-glukan yang membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, serta mendukung pengendalian tekanan darah
  • Kacang kedelai dan berbagai olahannya
  • Sumber makanan yang mengandung asam folat, vitamin B6, B2, dan riboflavin
  • Ikan laut seperti tuna dan salmon yang kaya Omega-3

Disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium (garam) dan menambah asupan kalium dari sayur dan buah. Penting pula untuk membatasi makanan dan minuman manis yang mengandung gula sederhana, seperti monosakarida dan disakarida.

 

Kelola Stres dan Pastikan Waktu Istirahat Cukup

Gaya hidup sehat tak hanya ditentukan oleh makanan, tetapi juga oleh kondisi mental dan pola istirahat. Tidur yang cukup, sekitar 6 hingga 8 jam setiap malam, merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Mengelola stres menjadi bagian tak terpisahkan dari pencegahan stroke. Menerapkan pola pikir positif, menyelesaikan tugas dengan teratur, menjaga hubungan sosial yang baik, dan mensyukuri kehidupan dapat membantu menciptakan kestabilan emosi. Keseimbangan mental dan spiritual berperan penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.

 

Rutin Memeriksa Kesehatan dan Mengikuti Anjuran Medis

Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat diperlukan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit jantung, hipertensi, kadar kolesterol tinggi (dislipidemia), atau diabetes melitus. Semua faktor risiko ini dapat dikendalikan melalui pengobatan yang konsisten, diet tepat guna, dan penerapan gaya hidup aktif.

Pengelolaan tekanan darah dan kadar gula harus menjadi prioritas, terutama bagi mereka yang telah terdiagnosis hipertensi atau diabetes. Konsultasi rutin dengan tenaga medis dan ahli gizi membantu dalam menentukan pola makan harian yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

 

Aktivitas Fisik yang Teratur untuk Keseimbangan Tubuh dan Pikiran

Aktivitas fisik terbukti memiliki dampak signifikan dalam menurunkan risiko stroke. Gerakan sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya, jika dilakukan secara konsisten, mampu memperkuat sistem kardiovaskular. Namun, penting untuk tetap menyeimbangkan aktivitas dengan istirahat yang cukup agar tubuh tidak mengalami kelelahan berlebihan.

Menjalani hidup sehat bukanlah hal yang instan, tetapi langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dapat menjadi investasi besar bagi kesehatan di masa depan. Pencegahan stroke bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari upaya kolektif dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Waspadai-Self-Diagnosis-Mengenal-Ciri-Bahaya-dan-Cara-Mengatasinya.png
admin ku
18/Jun/2025

Di era digital seperti sekarang, akses informasi begitu mudah didapatkan. Sayangnya, kemudahan ini juga memicu tren yang cukup mengkhawatirkan: self diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri tanpa konsultasi ahli. Fenomena ini sering terjadi dalam isu kesehatan mental, di mana seseorang langsung menyimpulkan gangguan yang dialaminya hanya berdasarkan hasil pencarian internet atau tes online. Padahal, tindakan ini dapat menimbulkan dampak yang serius jika tidak ditangani dengan bijak.

 

Tanda-Tanda Seseorang Melakukan Self Diagnosis

Seseorang yang melakukan self diagnosis biasanya menunjukkan sejumlah ciri khas. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Mudah Panik dan Cemas Berlebihan

Ketika seseorang mencoba mendiagnosis dirinya sendiri, ia cenderung berasumsi pada kemungkinan terburuk. Ini bisa memicu kepanikan dan kecemasan yang berlebihan. Pikiran yang tak berdasar tersebut dapat menimbulkan stres dan memperburuk kondisi mental yang sebenarnya belum tentu seburuk itu.

  • Cenderung Menyangkal Kebutuhan Akan Bantuan Profesional

Self diagnosis membuat seseorang merasa sudah memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya. Sayangnya, asumsi ini sering tidak tepat. Seseorang yang hanya menebak tanpa dasar ilmiah dapat menyepelekan gejala atau bahkan mengabaikan kondisi yang seharusnya ditangani dengan serius.

  • Enggan Berkonsultasi dengan Ahli

Banyak orang merasa tidak perlu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater karena merasa sudah tahu diagnosisnya sendiri. Hal ini bisa memperkuat rasa tidak percaya terhadap profesional kesehatan mental. Mereka lebih percaya informasi dari internet dibandingkan penjelasan dari tenaga ahli yang kompeten.

Dampak Buruk dari Self Diagnosis terhadap Kesehatan Mental

Self diagnosis bukan hanya membingungkan, tetapi juga berpotensi membahayakan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi di antaranya:

  • Gangguan Serius Tidak Terdeteksi

Beberapa gejala yang tampak sederhana bisa jadi merupakan tanda dari gangguan serius. Namun karena tidak diperiksa secara menyeluruh, kondisi ini bisa saja tidak terdeteksi hingga terlambat ditangani.

  • Kesalahan dalam Menggunakan Obat atau Terapi

Tanpa diagnosis yang tepat, seseorang bisa saja mencoba mengonsumsi obat sembarangan atau menjalani terapi yang salah. Hal ini berisiko memperburuk kondisi yang ada atau menimbulkan gangguan baru.

  • Memperparah Kondisi Mental dan Emosional

Rasa panik, kekhawatiran yang terus-menerus, dan tekanan dari kesimpulan yang salah bisa memperburuk kesehatan mental seseorang. Bukannya sembuh, yang terjadi justru penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

 

Cara Bijak Menghindari Bahaya Self Diagnosis

Agar tidak terjebak dalam pola pikir yang keliru, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari self diagnosis:

  • Batasi Pencarian Informasi dari Internet

Mencari tahu soal gejala tertentu di internet memang tidak dilarang, namun jangan jadikan itu satu-satunya rujukan. Banyak informasi di internet yang belum tentu valid, tidak terverifikasi, dan belum tentu sesuai dengan kondisi pribadi.

  • Hindari Mengandalkan Tes Online

Tes kesehatan mental daring yang beredar luas di media sosial sering kali hanya memberikan gambaran umum. Akurasinya pun tidak dapat dijamin karena tidak mempertimbangkan aspek pribadi dan latar belakang psikologis seseorang secara menyeluruh.

  • Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Meskipun gejala yang dirasakan tampak mirip dengan cerita orang lain atau selebritas, tetap perlu disadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan kondisi mental yang unik. Apa yang berlaku untuk orang lain belum tentu sama dengan dirimu.

 

Berkonsultasilah dengan Psikolog atau Psikiater

Jika kamu merasa kondisi mental sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan dari para profesional. Konsultasi dengan ahli bukan berarti lemah atau gila. Justru itu adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri agar bisa hidup lebih sehat dan bahagia.

Self diagnosis sering kali membuat seseorang merasa tenang secara semu, padahal bisa menjerumuskannya pada kesalahan yang lebih besar. Penting untuk memahami bahwa diagnosis yang akurat hanya bisa diberikan oleh mereka yang berkompeten. Jadi, jangan abaikan pentingnya konsultasi dan pemeriksaan langsung demi kesehatan mental yang lebih baik.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Mengenal-Penyebab-dan-Solusi-Nyeri-Leher-dan-Pundak-yang-Sering-Terabaikan.png
admin ku
17/Jun/2025

Nyeri pada leher dan pundak adalah keluhan yang sering dialami banyak orang. Meskipun umum terjadi, rasa nyeri ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari, sehingga penting untuk memahami apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Nyeri leher bisa muncul sebagai gejala dari berbagai kondisi, mulai dari cedera ringan hingga gangguan medis yang lebih serius. Salah satu jenisnya adalah nyeri aksial, yaitu rasa sakit yang hanya dirasakan di area leher. Ada juga nyeri radikuler, yaitu nyeri yang menjalar dari leher ke bagian tubuh lain seperti pundak, bahu, atau lengan.

Berikut adalah berbagai penyebab umum yang bisa menimbulkan rasa nyeri pada leher dan bahu:

  1. Postur Tubuh yang Kurang Baik

Postur tubuh yang tidak ideal sering kali menjadi penyebab utama nyeri leher dan pundak. Duduk atau berdiri dengan posisi yang salah, seperti membungkuk ke depan atau menatap layar gadget terlalu lama dengan kepala menunduk, dapat memberikan tekanan berlebih pada otot-otot di sekitar leher dan bahu.

  1. Stres Emosional

Kondisi emosional seperti stres bisa menyebabkan otot-otot tubuh menjadi tegang, terutama di bagian leher dan pundak. Ketegangan ini bisa memicu sakit kepala tipe tegang, di mana otot di sekitar kepala dan leher menjadi kaku dan menimbulkan rasa nyeri.

  1. Cedera atau Trauma

Cedera pada leher dan pundak bisa disebabkan oleh aktivitas olahraga, terjatuh, kecelakaan, atau bahkan aktivitas harian yang tampak sepele. Cedera ini bisa menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri, pembengkakan, kekakuan, memar, hingga keterbatasan gerak.

  1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, struktur tulang belakang mengalami penurunan fungsi. Kondisi seperti osteoartritis atau penyempitan tulang belakang bisa menyebabkan leher terasa nyeri. Gerakan berulang dan tekanan pada cakram tulang belakang dalam jangka panjang dapat menyebabkan cakram melemah atau menjepit saraf.

  1. Kerusakan pada Tulang Belakang dan Saraf

Kerusakan yang terjadi pada tulang belakang, sumsum tulang belakang, atau saraf di sekitar leher bisa menjadi penyebab rasa nyeri yang menjalar ke pundak. Hal ini bisa disebabkan oleh cedera, penuaan, atau gangguan kesehatan tertentu.

  1. Serangan Jantung

Nyeri leher dan bahu terkadang menjadi salah satu gejala serangan jantung. Biasanya disertai gejala lain seperti sesak napas, berkeringat dingin, mual, muntah, dan nyeri pada lengan.

  1. Meningitis

Penyakit ini menyebabkan peradangan pada selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Gejalanya dapat berupa leher kaku, sakit kepala, mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya.

 

Langkah Pencegahan Nyeri Leher dan Pundak

Untuk menghindari munculnya nyeri di leher dan pundak, beberapa kebiasaan yang perlu diterapkan antara lain:

  • Menjaga postur tubuh tetap baik saat duduk, berdiri, atau tidur
  • Menggunakan bantal yang menopang leher dengan tepat
  • Mencukupi waktu istirahat
  • Melakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik
  • Melakukan olahraga dan peregangan secara rutin
  • Menghindari membawa beban berat di satu sisi pundak saja

 

Cara Mengatasi Nyeri Leher dan Pundak

Penanganan nyeri pada leher dan bahu sebaiknya disesuaikan dengan penyebabnya. Namun secara umum, beberapa langkah berikut dapat membantu meringankan keluhan:

  • Istirahat Cukup

Kurangi aktivitas yang memperparah nyeri dan hindari posisi tubuh yang membuat rasa sakit semakin intens.

  • Pemanasan dan Pendinginan

Lakukan pemanasan sebelum berolahraga serta pendinginan setelahnya untuk mengurangi ketegangan otot.

  • Peregangan Otot

Rutin melakukan peregangan otot leher, bahu, dan punggung dapat meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kekakuan.

  • Pijat Ringan

Pijat lembut di area leher dan bahu dapat membantu melancarkan aliran darah serta mengurangi ketegangan otot.

  • Terapi Panas atau Dingin

Kompres panas atau dingin dapat meredakan nyeri dan menurunkan pembengkakan.

  • Perbaikan Postur

Pastikan posisi tubuh selalu dalam keadaan ideal untuk mengurangi tekanan pada area leher dan bahu.

  • Latihan Penguatan Otot

Melatih kekuatan otot pada bagian leher dan bahu dapat memberikan stabilitas dan mencegah cedera berulang.

  • Obat Pereda Nyeri

Obat seperti paracetamol atau antiinflamasi nonsteroid bisa membantu mengurangi nyeri.

  • Terapi TENS

Stimulasi listrik ringan melalui elektroda pada kulit dapat membantu meredakan nyeri.

  • Suntikan Steroid

Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan suntikan untuk meredakan peradangan.

  • Operasi

Tindakan bedah menjadi pilihan terakhir jika terapi konservatif tidak memberikan hasil yang memadai.

Memahami penyebab dan cara menangani nyeri leher serta pundak merupakan langkah penting untuk menjaga kenyamanan tubuh dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan kebiasaan yang tepat dan penanganan yang sesuai, gangguan ini dapat dicegah dan dikendalikan dengan lebih baik.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 6028


Menjaga-Senyum-Sehat-dan-Cerah-Lewat-Gaya-Hidup-Sehari-hari.png
admin ku
16/Jun/2025

Masalah gigi berlubang masih menjadi salah satu tantangan besar bagi masyarakat, terutama di negara berkembang. Bahkan, data menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk mengalami kondisi ini. Gigi berlubang yang dibiarkan tanpa perawatan bisa menjadi gerbang bagi munculnya penyakit kronis. Oleh karena itu, merawat gigi bukan hanya soal estetika, melainkan juga bagian penting dari menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Langkah sederhana seperti menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride sangat penting dilakukan. Selain itu, kebiasaan memeriksakan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali juga tak boleh diabaikan. Pola hidup sehat lainnya seperti menjaga pola makan bergizi seimbang dan menghindari rokok serta alkohol turut mendukung kesehatan gigi dan mulut.

Pola makan yang sehat memainkan peran penting dalam melindungi gigi dari kerusakan. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menjadi penyebab munculnya karang gigi atau gigi berlubang. Untuk mencegah hal tersebut, penting memastikan asupan harian mengandung unsur gizi dari berbagai kelompok makanan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, karbohidrat kompleks, protein baik dari hewan maupun tumbuhan, serta produk susu.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan gigi adalah mengontrol asupan gula. Konsumsi makanan tinggi gula dapat mempercepat proses pembusukan gigi. Gula biasanya tersembunyi dalam berbagai jenis makanan dan minuman instan seperti permen, cokelat, kue kering, biskuit, roti manis, pai buah, puding, teh manis, sereal manis, selai, es krim, minuman bersoda, jus buah kemasan, hingga minuman beralkohol. Sebaiknya konsumsi makanan manis dibatasi dan dikonsumsi hanya saat makan utama, serta hindari camilan manis di luar waktu tersebut.

Merokok juga menjadi salah satu kebiasaan buruk yang berdampak langsung pada kondisi mulut dan gigi. Gigi perokok biasanya menguning, mulut berbau tidak sedap, serta lebih rentan terkena penyakit gusi. Bahkan, risiko terkena kanker mulut meningkat secara signifikan jika merokok lebih dari 20 batang per hari. Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya menurunkan risiko penyakit serius, tetapi juga membantu mempertahankan penampilan yang lebih sehat dan segar.

Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan pun memberi dampak negatif pada kesehatan mulut. Kandungan alkohol dapat mengikis enamel gigi, menyebabkan gigi rentan rusak dan membusuk. Penelitian juga menunjukkan bahwa mayoritas penderita kanker mulut merupakan konsumen alkohol dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol adalah langkah bijak untuk melindungi kesehatan gigi dan mulut.

Bagi yang mendambakan senyum putih bersinar, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang berpotensi menodai warna gigi. Beberapa di antaranya adalah anggur merah, kopi, teh, dan rokok kretek. Mengurangi atau menghentikan konsumsi bahan-bahan tersebut dapat membantu menjaga warna alami gigi agar tetap cerah.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut bukan sekadar rutinitas harian, tetapi investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan gaya hidup yang lebih bijak dan perhatian terhadap kebersihan mulut, kita dapat menikmati senyum yang sehat, indah, dan penuh percaya diri setiap hari.

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285


Nutrisi-Cerdas-untuk-Kehamilan-Sehat-dan-Jantung-Kuat.png
admin ku
14/Jun/2025

Merasa cepat lapar selama kehamilan adalah hal yang lumrah. Saat tubuh bekerja ekstra untuk membentuk kehidupan baru, kebutuhan akan nutrisi pun meningkat secara signifikan. Namun, banyak yang masih keliru dengan anggapan bahwa ibu hamil perlu makan dalam porsi ganda demi memenuhi kebutuhan janin. Faktanya, tubuh memiliki cara kerja yang jauh lebih kompleks dibanding hanya sekadar menggandakan porsi makan.

Yang terpenting bukanlah kuantitas makanan, melainkan kualitasnya. Asupan harian harus mencakup nutrisi lengkap, kaya vitamin dan mineral, serta rendah risiko efek negatif jangka panjang. Pola makan yang seimbang bukan hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang janin, tetapi juga sangat penting dalam menjaga kesehatan organ vital seperti jantung ibu. Beban kerja jantung meningkat selama kehamilan, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga kestabilan kondisi kardiovaskular melalui makanan bernutrisi tinggi.

 

Ngidam Tak Harus Selalu Dituruti

Pada trimester awal, keinginan makan makanan tertentu bisa sangat kuat. Meski demikian, tidak semua keinginan tersebut harus dituruti tanpa pertimbangan. Sesekali menikmati camilan manis atau asin tidak masalah, tetapi penting untuk tetap memprioritaskan asupan gizi yang menjaga daya tahan tubuh, stamina, dan kesehatan jantung.

Tubuh memerlukan keragaman makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Mengonsumsi makanan yang sama berulang kali, meskipun kaya nutrisi, tidak akan cukup jika tidak didukung dengan variasi yang sesuai. Pedoman konsumsi bergizi seimbang dapat membantu menyusun menu harian yang mendukung perkembangan janin sekaligus menjaga kerja jantung tetap optimal.

 

Nutrisi Penting bagi Ibu Hamil dan Kesehatan Jantung

  1. Asam Folat dan Protein dari Kacang-kacangan, Hati, dan Sayuran

 

Kacang-kacangan dikenal kaya serat, protein, dan asam folat ialah zat penting dalam pembentukan sistem saraf janin dan regenerasi sel, termasuk sel otot jantung. Asupan asam folat juga bisa diperoleh dari hati, telur, dan sayuran berdaun hijau tua. Mengonsumsi kacang kedelai, kacang tanah, atau kacang polong secara rutin sangat dianjurkan, khususnya pada trimester pertama.

Perlu diingat, kebersihan bahan makanan sangat penting. Sayuran sebaiknya dicuci bersih untuk mencegah kontaminasi toksoplasma yang berisiko bagi janin dan juga dapat mengganggu sistem peredaran darah.

  1. Kalsium dari Susu dan Ikan

Kalsium berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi, dan juga menjaga kontraksi otot, termasuk otot jantung. Ibu hamil membutuhkan sekitar 1000 mg kalsium per hari. Sumber kalsium meliputi susu, yoghurt, keju, serta ikan rendah merkuri seperti lele, salmon, dan udang. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga mengandung kalsium dalam jumlah cukup.

 

  1. Protein dari Ikan, Ayam, dan Telur

Protein membantu pertumbuhan jaringan janin dan memperkuat struktur jaringan tubuh ibu, termasuk otot jantung. Pilihan makanan kaya protein meliputi ikan, ayam, telur, susu, dan olahannya. Ikan dan telur sebaiknya dimasak matang untuk menghindari risiko infeksi. Konsumsi ikan berlemak tinggi seperti ikan todak dan ikan pedang sebaiknya dibatasi karena kandungan merkuri yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung dan sistem saraf.

 

  1. Zat Besi dari Daging Merah Tanpa Lemak

Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia, yang dapat menyebabkan kelelahan, lemah jantung, dan komplikasi kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan untuk mendukung produksi sel darah merah. Daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayuran berdaun gelap, dan kacang-kacangan adalah sumber zat besi yang baik. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi bakteri seperti salmonella.

 

  1. Vitamin D dari Ikan dan Jeruk

Vitamin D diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta berperan dalam mendukung sistem imun dan kesehatan jantung. Asupan vitamin D yang direkomendasikan adalah 600 IU per hari, yang bisa didapat dari ikan salmon, susu, dan jus jeruk yang difortifikasi.

 

Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin secara Menyeluruh

Selain menjaga pola makan, penting pula bagi ibu hamil untuk cukup beristirahat, minum air putih secara teratur, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta melakukan olahraga ringan yang disarankan. Langkah-langkah ini membantu menjaga keseimbangan metabolisme tubuh dan mengurangi risiko komplikasi jantung selama kehamilan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi bukan hanya soal pertumbuhan janin, tetapi juga memastikan jantung ibu tetap bekerja optimal sepanjang kehamilan hingga persalinan. Keseimbangan nutrisi yang cerdas akan mendukung kesehatan fisik dan emosional ibu, serta memberikan fondasi kuat bagi perkembangan bayi yang cerdas dan sehat.

 

Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:

0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.