Lezat tapi Berisiko! Ini Efek Samping Makan Mi Instan Terlalu Sering
![artikel-12.png](https://dhpclinic.id/wp-content/uploads/2025/02/artikel-12.png)
Bahan-bahan mie instan, seperti garam dan monosodium glutamat (MSG), berbahaya karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung jika dikonsumsi secara berlebihan. Kebanyakan mie instan dibuat dalam bentuk mie kering dan dilengkapi dengan bumbu yang siap dimakan. Mie instan sangat mudah diolah, jadi sering digunakan sebagai makanan saat kelaparan di malam hari atau di tengah kesibukan.
Anda hanya perlu merebus mie dengan air mendidih dan mencampurnya dengan bumbu yang tersedia. Tidak jarang ada orang yang suka makan mie instan mentah sebagai camilan. Mie instan memang lezat, tetapi terlalu sering membuatnya berbahaya.
Berbagai Risiko dan Bahaya Mie Instan
Karena kandungan karbohidrat, lemak, dan garamnya yang tinggi, mie instan terkadang disebut sebagai makanan tidak sehat. Namun, dengan jumlah protein, serat, vitamin, dan mineral yang cukup rendah, mie instan dianggap sehat. Oleh karena itu, Anda harus mengurangi porsi makanan ini, terutama jika Anda hamil atau menyusui.
Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan terkait dengan kualitas makanan yang buruk. Hal ini pasti menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Mie instan juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, sebuah kondisi yang dapat meningkatkan risiko diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Jika Anda terlalu banyak makan mie instan, Anda dapat mengalami beberapa masalah dan bahaya lain. antara lain:
Gangguan pencernaan
Mie instan membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras karena tidak mudah dicerna. Jika dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak, ini dapat menyebabkan masalah pada pencernaan.
Tekanan darah tinggi
Mie instan biasanya mengandung banyak garam atau natrium. Satu kemasan mie instan mengandung sekitar 890 mg natrium, ini belum termasuk makanan lain yang Anda makan pada hari yang sama yang mengandung natrium. Meskipun demikian, jumlah natrium yang direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 2.400 mg, atau 6 gram garam. Beberapa penelitian menunjukkan bahaya mie instan karena tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung.
Penyakit jantung
Mie instan menggunakan monosodium glutamat, atau MSG, untuk membuatnya lebih gurih. Karena kandungan natrium dan MSG yang tinggi, mie instan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan berbagai masalah jantung. Karena itu, orang yang menderita hipertensi dan gagal jantung tidak disarankan untuk mengonsumsinya.
Gangguan ginjal
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mie instan berbahaya karena kandungan garamnya yang tinggi. Kandungan garam ini dapat mengganggu fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering. Seseorang dapat mengalami penumpukan natrium dan cairan di dalam tubuh jika fungsi ginjal terganggu. Hal ini menyebabkan kaki bengkak dan penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
Kemasan yang digunakan untuk mie instan juga harus diperhatikan. Mie instan yang dikemas dengan stirofoam mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA). BPA dapat memengaruhi perkembangan otak bayi dan anak-anak dan mengganggu cara kerja hormon. Kandungan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker pada orang dewasa.
Tips Mengolah Mie Instan
Jika Anda mempertimbangkan kandungan nutrisi dan bahaya mie instan, sebaiknya Anda mulai membatasi porsi yang Anda makan. Namun, jika Anda masih suka makan mie instan, ada beberapa cara untuk membuatnya lebih sehat.
Anda dapat menambah telur, ayam, jamur, wortel, brokoli, dan sayur ke dalam semangkuk mie instan untuk membuat mie instan yang sehat. Jangan gunakan seluruh bumbu jika memungkinkan. Gunakan setengah takaran atau gunakan kaldu buatan sendiri untuk mengurangi jumlah garam dan MSG yang dikonsumsi.
Kesimpulan
Meskipun praktis dan lezat, mie instan menimbulkan banyak masalah bagi kesehatan jika dimakan terlalu sering. Mengandung garam, lemak, dan MSG yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan masalah pencernaan.
Selain itu, kemasan mie instan yang mengandung BPA juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengurangi risiko, kurangi mie instan dan makan makanan yang lebih sehat seperti telur, sayuran, atau protein lainnya. Mengurangi konsumsi bumbu instan juga dapat membantu mengurangi konsumsi natrium dan MSG.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:
- 0315921101
- 085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285