Cara Mengatasi Bayi Gumoh
Gumoh adalah hal yang lazim dialami bayi dan bukanlah hal yang berbahaya. Namun, kondisi ini terkadang membuat para orang tua merasa khawatir.Umumnya gumoh sering terjadi pada bayi usia 0-6 bulan dan akan berkurang seiring bertambah usia bayi. Sistem pencernaan bayi yang baru lahir juga tidak sepenuhnya sedang berkembang. Otot-otot di bagian esofagus (kerongkongan) bayi yang mengontrol makanan datang dan pergi terkadang kehilangan ritmenya karena masih dalam proses perkembangan, sehingga menyebabkan bayi gumoh.
Cara Mengatasi Bayi Gumoh
1. Sendawakan Bayi
Setelah menyusui atau memberi makanan pada Si Kecil, posisikan kepala Si Kecil lebih tegak selama 20-30 menit. Posisi tegak juga dapat membantu bayi agar lebih mudah sendawa. Bersendawa setelah setiap menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi. Penumpukan udara dapat membuat perut bayi kembung dan membuatnya gumoh.Â
2. Beri Makanan Secukupnya
Cara lain untuk mencegah Si Kecil sering gumoh adalah ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi sedikit, namun sering. Pastikan pula untuk menyendawakan Si Kecil setiap habis menyusu atau di sela waktu menyusui.
3. Perhatikan Ukuran Dot
Apabila Si Kecil menyusu dengan dot, perhatikan ukuran dot yang digunakan.Dot yang terlalu besar menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat Si Kecil mudah tersedak dan gumoh.
4. Perhatikan Makanan yang Ibu Konsumsi
Terkadang, makanan yang ibu konsumsi bisa membuat Si Kecil mudah gumoh. Dokter mungkin menyarankan ibu supaya menghindari produk susu atau makanan tertentu lainnya.
Apa perbedaan gumoh dengan muntah?
Tak sedikit orang tua yang masih bingung membedakan antara gumoh dan muntah pada bayi.Beda gumoh dan muntah pada bayi dapat terlihat dari usahanya saat mengeluarkan susu. Pada bayi yang sedang gumoh, susu mengalir keluar dengan sendirinya dari mulut si kecil. Sementara pada bayi yang muntah, ia mengeluarkan susu disertai dengan usaha yang lebih.