Pilihan Olahraga yang Aman dan Bermanfaat bagi Pengidap Penyakit Jantung

Olahraga bukanlah hal yang harus dihindari oleh pengidap penyakit jantung. Justru, aktivitas fisik yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan jantung sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Sejumlah penelitian dan pedoman klinis, baik nasional maupun internasional, telah menegaskan pentingnya exercise-based cardiac rehabilitation (ExCR) atau rehabilitasi jantung berbasis olahraga sebagai bagian dari penanganan penyakit jantung.
Sebuah studi oleh Taylor dan rekan-rekannya yang dimuat dalam Health Technology Assessment tahun 2019 melibatkan 3.900 pasien gagal jantung dan menunjukkan bahwa ExCR mampu meningkatkan kebugaran fisik dan kualitas hidup secara signifikan. Yang menarik, manfaat ini berlaku tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnis, tingkat kebugaran awal, maupun tingkat keparahan penyakit.
Kementerian Kesehatan Indonesia juga menekankan pentingnya olahraga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki, bersepeda santai, yoga, atau lari ringan. Aktivitas ini idealnya dilakukan 30 menit per sesi, sebanyak 3–5 kali per minggu. Sebaliknya, olahraga yang bersifat kompetitif misalnya sepak bola, bulu tangkis, atau basket tidak dianjurkan karena dapat memicu lonjakan adrenalin dan memperberat beban kerja jantung.
Jalan Kaki hingga Bersepeda: Olahraga Aerobik Ringan yang Aman
American Heart Association (AHA) merekomendasikan aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang bagi penderita penyakit jantung. Jalan kaki, bersepeda, dan berenang menjadi pilihan yang efektif karena memberikan manfaat tanpa memberi tekanan berlebih pada jantung.
Penelitian oleh Swank dan Rose yang dipublikasikan dalam Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention (2019) menemukan bahwa latihan aerobik ringan seperti jalan kaki dapat meningkatkan kapasitas kardiorespirasi, yaitu kemampuan tubuh menyuplai oksigen ke otot selama beraktivitas. Selain menekan risiko komplikasi kardiovaskular, olahraga ini juga terbukti memperbaiki kualitas hidup penderita penyakit jantung koroner. Latihan seperti ini dianjurkan dilakukan 3–5 kali per minggu dengan durasi 30–45 menit per sesi.
Latihan Kekuatan Intensitas Rendah untuk Meningkatkan Fungsi Jantung
Latihan kekuatan juga memiliki manfaat signifikan jika dilakukan dengan pengawasan dan intensitas yang sesuai. European Society of Cardiology (ESC), seperti dikutip oleh Piepoli dan rekan-rekannya dalam European Heart Journal (2016), menekankan pentingnya olahraga kekuatan sebagai bagian dari terapi fisik penderita jantung. Latihan ini membantu mengontrol tekanan darah dan memperbaiki stamina secara keseluruhan.
Contoh latihan kekuatan yang cocok adalah angkat beban ringan dan penggunaan resistance band. Latihan ini dilakukan sebanyak 2–3 kali seminggu, dengan memperhatikan teknik yang benar serta menghindari beban berat yang dapat membebani jantung. Dalam jangka panjang, latihan ini dapat memperbaiki fungsi jantung, mengurangi gejala penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Yoga dan Latihan Peregangan: Kombinasi Fisik dan Relaksasi
Latihan fleksibilitas seperti yoga juga memberikan dampak positif bagi kesehatan jantung. Menurut Darshan Mehta dari Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine, yoga merupakan gabungan dari postur tubuh, pernapasan yang terkontrol, dan meditasi, yang secara sinergis mampu menciptakan respons relaksasi tubuh. Hal ini membantu penderita jantung mengurangi respons stres berlebihan yang kerap memperparah gejala, sekaligus menurunkan tekanan darah serta kadar kolesterol jahat.
Penelitian oleh Pullen dan kolega yang dimuat dalam Journal of Cardiac Failure (2008) menunjukkan bahwa yoga memiliki dampak positif terhadap penanda inflamasi dan kualitas hidup pasien gagal jantung kelas I–III. Aktivitas ini dapat dimulai dari jenis yoga yang ringan seperti yoga pemula atau kursi yoga, terutama bagi pasien lanjut usia atau yang memiliki keterbatasan fisik.
Selain yoga, tai chi dan gigong juga menjadi alternatif latihan yang lembut namun efektif. Kedua jenis latihan ini menekankan pada gerakan perlahan dan pernapasan dalam, yang sangat bermanfaat dalam mengurangi stres, meningkatkan keseimbangan, serta mengatur tekanan darah. Aktivitas ini dapat dilakukan beberapa kali dalam seminggu, atau bahkan setiap hari, tergantung pada kondisi fisik masing-masing individu.
Berenang: Olahraga Berdampak Rendah namun Efektif
Berenang termasuk dalam olahraga kardiovaskular berdampak rendah yang ideal untuk penderita penyakit jantung. Penelitian oleh Bertoli dan rekan-rekannya dalam International Journal of Cardiology (2014) membuktikan bahwa berenang secara rutin dapat meningkatkan mobilitas dan fungsi fisik penderita gagal jantung tanpa risiko cedera berarti.
Temuan serupa juga diungkapkan oleh Miyashita dan kolega dalam Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention (2023), yang menyatakan bahwa berenang mampu memperbaiki kapasitas aerobik serta efisiensi kerja jantung. Karena melibatkan hampir seluruh otot tubuh, aktivitas ini turut memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung.
Tak hanya itu, aspek psikologis pun turut mendapatkan manfaat. Studi oleh Broman dan tim dalam Journal of Clinical Psychology (2011) menjelaskan bahwa berenang berperan dalam meredakan kecemasan serta meningkatkan suasana hati penderita jantung. Efek ini turut berkontribusi terhadap penurunan tekanan darah dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Frekuensi berenang yang dianjurkan adalah 2–3 kali per minggu, dengan intensitas ringan hingga sedang.
Konsultasi Sebelum Memulai: Kunci Aman dalam Berolahraga
Meski olahraga memberikan banyak manfaat, penting bagi pengidap penyakit jantung untuk tidak sembarangan memulainya. Konsultasi dengan dokter atau ahli jantung sangat disarankan guna menentukan jenis olahraga yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan fisik masing-masing individu.
Dengan panduan medis yang tepat dan program olahraga yang dirancang secara teratur, penderita penyakit jantung memiliki peluang besar untuk hidup lebih sehat, aktif, dan berkualitas, sekaligus mengurangi risiko komplikasi jantung di masa depan.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:
0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285