Menstruasi Lebih dari 15 Hari: Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

Menstruasi yang berlangsung lebih dari 15 hari bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Dalam dunia medis, situasi ini dikategorikan sebagai menorrhagia perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari atau keluar dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari biasanya. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, kondisi ini dapat menandakan adanya gangguan kesehatan yang lebih serius dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama jika disertai kram hebat atau tanda-tanda anemia.
Apa Saja yang Menyebabkan Menstruasi Berkepanjangan?
Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu menstruasi berlangsung lebih lama dari seharusnya. Beberapa di antaranya berkaitan langsung dengan kondisi hormon dan kesehatan organ reproduksi, sementara yang lain merupakan dampak dari penyakit sistemik tertentu.
Ketidakseimbangan Hormon
Ketika hormon estrogen dan progesteron tidak berada dalam kadar seimbang, siklus menstruasi bisa terganggu. Hal ini umum terjadi pada masa pubertas, menjelang menopause, atau karena gangguan seperti hipotiroidisme dan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan penebalan lapisan endometrium, yang kemudian luruh secara berlebihan dan berlangsung lebih dari 15 hari.
Endometriosis
Pada penderita endometriosis, jaringan yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim justru tumbuh di luar rahim. Setiap bulan, jaringan ini ikut menebal dan luruh layaknya menstruasi biasa, namun karena berada di lokasi yang tidak semestinya, menyebabkan nyeri hebat dan menstruasi berkepanjangan.
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD)
IUD, terutama yang mengandung tembaga, seringkali menyebabkan peningkatan volume darah menstruasi dan memperpanjang durasinya. Efek ini biasanya muncul dalam 3–6 bulan pertama setelah pemasangan, dan cenderung membaik seiring waktu.
Polip dan Miom Rahim
Polip merupakan pertumbuhan jaringan abnormal pada lapisan rahim, sedangkan miom adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Keduanya dapat mengganggu proses menstruasi dan menyebabkan darah keluar lebih banyak serta berlangsung lebih lama.
Adenomiosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh ke dalam otot rahim. Sama seperti endometriosis, jaringan ini juga akan menebal dan luruh selama siklus menstruasi, sehingga menyebabkan perdarahan berkepanjangan. Meskipun demikian, beberapa penderita tidak merasakan gejala sama sekali.
Gangguan Pembekuan Darah
Kondisi seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghentikan perdarahan, termasuk saat menstruasi. Akibatnya, perdarahan menjadi lebih banyak dan lebih lama.
Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID)
Infeksi pada organ reproduksi wanita dapat menimbulkan perdarahan di luar siklus normal, termasuk menstruasi yang tak kunjung berhenti. Selain itu, gejala lain seperti nyeri panggul dan keputihan abnormal juga mungkin menyertai.
Kanker Rahim atau Serviks
Menstruasi lebih dari 15 hari bisa menjadi gejala awal kanker pada sistem reproduksi, terutama rahim dan leher rahim. Gejala lainnya meliputi perdarahan setelah berhubungan intim, nyeri panggul, dan nyeri punggung bawah yang terus-menerus.
Selain kondisi di atas, menstruasi berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh kehamilan ektopik, obesitas, konsumsi obat pengencer darah seperti aspirin, serta gangguan fungsi hati dan ginjal.
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Menstruasi Lebih dari 15 Hari
Penanganan menstruasi berkepanjangan tidak bisa dilakukan sembarangan. Pemeriksaan medis menjadi kunci utama untuk mengetahui penyebabnya secara pasti. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik serta tes penunjang, seperti:
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan zat besi
- USG untuk melihat kondisi rahim
- Pap smear untuk mendeteksi kelainan pada serviks
- Biopsi rahim
- Histeroskopi
- MRI jika diperlukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pengobatan akan disesuaikan untuk mengatasi penyebab serta mengurangi keluhan yang muncul.
Pilihan Penanganan yang Dapat Diberikan
- Obat-Obatan
- Paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan asam mefenamat, digunakan untuk meredakan nyeri perut.
- Suplemen zat besi diberikan bila anemia terjadi akibat banyaknya darah yang keluar.
- Asam traneksamat berguna untuk membantu menghentikan perdarahan secara aktif.
- Terapi Hormon
Bila ketidakseimbangan hormon menjadi penyebab utama, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormonal. Ini bisa berupa pil KB kombinasi, suntik KB, cincin vagina, atau pemasangan IUD hormonal.
Pada kasus polip, terapi hormonal khusus seperti gonadotropin releasing hormone agonist bisa diberikan. Untuk miom rahim, obat yang menekan hormon gonadotropin menjadi pilihan utama.
- Tindakan Operasi
Jika pengobatan tidak efektif atau ditemukan kelainan struktural seperti miom, polip, atau kanker, prosedur operasi bisa menjadi solusi. Beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan meliputi:
- Histeroskopi: untuk mengangkat polip atau kelainan kecil di dalam rahim
- Miomektomi: pengangkatan miom
- Embolisasi arteri uterin: menghentikan aliran darah ke miom
- Ablasi endometrium: menghancurkan lapisan dinding rahim
- Histerektomi: pengangkatan seluruh rahim, biasanya menjadi pilihan terakhir
Kapan Harus ke Dokter?
Menstruasi lebih dari 15 hari bukanlah kondisi yang bisa ditunggu-tunggu. Segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalaminya. Semakin dini penyebabnya diketahui, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan mencegah komplikasi serius.
Jaga kesehatan reproduksi dengan tidak menunda pemeriksaan. Mengenali gejala dan memahami penyebabnya adalah langkah awal menuju pemulihan yang optimal.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:
0315921101
085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285