Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

Desain-tanpa-judul-2023-02-14T144459.974.png
3dpotr876
14/Feb/2023

Sakit telinga bisa jadi datang tiba-tiba, berdenyut, dan mengganggu. Meski ada beberapa penyebab sakit telinga yang tergolong ringan, Anda juga perlu mewaspadai penyebab lainnya.

Apalagi jika sakit telinga sampai disertai gejala lain, seperti demam. Ini bisa jadi pertanda infeksi.

Mengenali penyebab sakit telinga bisa membantu Anda mengatasinya dengan cara yang tepat.

Penyebab telinga sakit yang perlu diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit telinga, dari yang paling umum hingga yang harus diwaspadai:

1. Kotoran telinga menumpuk

Salah satu penyebab telinga sakit berdenyut adalah kotoran yang menumpuk. Kondisi ini biasanya terjadi karena Anda jarang membersihkan telinga atau terlalu sering menggunakan cotton bud.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan kotoran menyebabkan serumen terdorong masuk lebih jauh ke saluran telinga dan berisiko menimbulkan penyumbatan.

Jika terjadi penyumbatan, Anda akan merasakan gatal bahkan sakit pada telinga. Infeksi maupun kehilangan pendengaran untuk sementara pun bisa muncul.

Jika Anda mencurigai sakit pada telinga disebabkan oleh penumpukan serumen dan penggunaan cotton bud, segera temui dokter. Bila penyebabnya memang penyumbatan akibat kotoran telinga, dokter akan mengeluarkannya dan membersihkan saluran telinga dengan alat khusus.

2. Perubahan tekanan udara

Salah satu fungsi telinga adalah menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap seimbang.

Saat Anda berada dalam kondisi tertentu, perubahan tekanan udara yang tiba-tiba mungkin saja terjadi. Naik lift, menyelam, atau naik pesawat bisa menyebabkan sakit telinga atau sulit mendengar sementara waktu.

Sakit telinga yang terjadi akibat perubahan tekanan udara disebut dengan barotrauma telinga. Barotrauma telinga adalah cedera yang disebabkan karena adanya perubahan tekanan udara atau air yang biasa dialami ketika seseorang naik gunung, bepergian dengan pesawat, hingga menyelam di kedalaman tertentu.

Apabila telinga yang sakit terjadi karena perubahan tekanan udara saat naik pesawat, beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Menguap atau menelan ludah saat pesawat lepas landas dan mendarat.
  • Mengunyah permen karet atau mengemut permen.
  • Menarik napas dalam-dalam, menahan napas dengan memencet cuping hidung, lalu mengembuskan udara keluar melalui hidung.

Segera periksa ke dokter jika Anda merasakan adanya gangguan pendengaran. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini bisa semakin parah bahkan sakit pada telinga bisa bersifat permanen.

3. Mengalami tinnitus

Telinga sakit secara tiba-tiba juga bisa disebabkan oleh tinnitus. Tinnitus adalah sensasi telinga berdenging yang bisa terjadi sementara atau dalam waktu lama. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit pada telinga bagian kiri, kanan, atau keduanya.

Tinnitus bisa terjadi akibat pertambahan usia, sering mendengar suara kencang, infeksi telinga, cedera kepala atau leher, hingga efek dari konsumsi obat tertentu.

Untuk mengatasi tinnitus, Anda bisa melakukan langkah penanganan sebagai berikut:

  • Menghindari bunyi yang terlalu keras
  • Rutin membersihkan telinga untuk mengurangi penyumbatan kotoran
  • Menggunakan alat bantu pendengaran
  • Mengganti obat yang dikonsumsi dengan obat baru yang tidak memicu tinnitus

4. Gendang telinga pecah

Salah satu penyebab telinga sakit secara tiba-tiba adalah pecahnya gendang telinga. Selain rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba, biasanya gendang telinga pecah juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti hilangnya pendengaran, suara berdengung di telinga, vertigo, mual, hingga muntah.

5. Sakit gigi

Sakit gigi bisa menjadi salah satu penyebab telinga sakit saat membuka mulut. Ini karena saraf-saraf pada wajah dan leher terhubung dengan telinga bagian dalam. Jadi, ada penjalaran rasa nyeri ke telinga bahkan ke kepala.

Untuk mengatasinya, segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter akan memastikan apa penyebab sakit pada saraf gigi Anda dan akan memberikan perawatan yang tepat, mulai dara menambal gigi yang bolong atau mencabutnya.


Desain-tanpa-judul-2023-02-14T143150.893.png
3dpotr876
13/Feb/2023

Selama tahun pertama usia bayi, orang tua akan banyak belajar tentang cara si kecil berkomunikasi. Dengan memahami perbedaan tangisan bayi, orang tua akan memahami saat bayi sakit atau sehat.

Penyakit pada bayi yang sering terjadi

Seringkali, tangisan menjadi indikasi bayi merasa tidak nyaman atau sakit. Berikut adalah beberapa penyakit umum pada bayi yang sering dihadapi selama tahun pertama kelahirannya.

1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Penyakit pada bayi GERD ditandai dengan bayi rewel

Penyakit pada bayi ini terjadi saat asam lambung naik ke esofagus sehingga menimbulkan rasa sakit, panas pada dada, mual, muntah, dan erosi gigi atau kerusakan gigi karena asam lambung tersebut. Penyebabnya adalah katup antara esofagus dan otot perut bayi belum tumbuh sempurna.

Buah hati akan lebih rewel, menangis terus menerus, dan kolik. Gejala lain termasuk muntah atau meludah dan gerakan mengangkat kaki ke atas atau melengkungkan punggungnya. Terkadang, suara bayi terdengar serak atau berserdawa.

Kolik pada GERD ini seharusnya sudah reda saat memasuki usia 3 bulan. Namun, jika kolik masih terjadi meski sudah melampaui usia 3 bulan, bawa si kecil ke dokter untuk mendapat diagnosis lebih lanjut

2. Pilek

Infeksi virus dituding sebagai penyebab utama pilek sebagai penyakit pada bayi yang membuat selaput hidung dan saluran pernapasan memproduksi lendir.

Bayi akan mengalami demam sebagai salah satu gejalanya. Kadang sulit bernapas, batuk, napas tersengal-sengal, dan pola makan atau tidur terganggu. Bayi juga mengalami bersin atau kadang nafsu makan menurun.

3. RSV

Penyakit pada bayi RSV dapat menyebabkan radang paru-paru

RSV, atau Respiratory Syncytial Virus, adalah virus yang menyerang saluran pernapasan bayi di tahun pertama kelahirannya dan bisa berpotensi sangat serius. Penyakit pada bayi ini lebih berisiko menjangkiti bayi prematur.

Penyakit bayi ini adalah penyebab utama rawat inap gangguan pernapasan anak-anak di bawah usia 1 tahun.

Gejala RSV antara lain pilek, demam, batuk, dan sesak napas. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu. Jika virus menginfeksi saluran bronkus, maka dapat menyebabkan penyakit bronkitis dan radang paru-paru.

4. Sulit buang air besar

Setelah bayi mengonsumsi makanan padat, penyakit bayi yang umum terjadi adalah sulit buang air besar. Feses yang keras akan terasa sakit saat ingin dikeluarkan. Akibatnya, bayi jadi enggan toilet training.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kesulitan buang air besar ini dapat disebabkan karena nyeri karena tinja yang keras, kurang asupan cairan, dan trauma, misalnya di toilet ada kecoa yang membuat mereka takut. Jika bayi tidak BAB, maka tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus,

Untuk memeriksa apakah bayi mengalami kesulitan buang air besar, perhatikan frekuensi BAB dan tekstur fesesnya.

5. Diare

Diare umum ditemukan sebagai penyakit pada bayi

Penyakit pada bayi yang satu ini memang umum menyerang. Bayi yang terkena diare akan sering buang air besar dan teksturnya sangat encer tanpa ampas.

Penyebab diare dipicu oleh virus, tetapi bisa juga bakteri, alergi, atau obat-obatan tertentu. Bahaya yang mengintai penyakit bayi ini adalah dehidrasi. Sebab, bayi akan kehilangan banyak cairan tubuh.

Waspadai gejala-gejala dehidrasi pada bayi akibat diare sebagai berikut:

  • Lemas
  • Rewel
  • Mata cekung
  • Ubun-ubun cekung
  • Buang air kecil sedikit
  • Elastisitas kulit menurun

Desain-tanpa-judul-2023-02-14T093708.844.png
3dpotr876
11/Feb/2023

Pengobatan yang akan diberikan untuk menangani varises di kaki bergantung pada keparahan gejalanya. Bila varises masih ringan, Anda mungkin bisa melakukan penanganan sendiri di rumah dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan seperti berikut.

1. Olahraga teratur

Olahraga secara teratur merupakan cara terbaik untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah vena.

Duduk terlalu lama dengan posisi duduk yang salah atau berdiri terlalu lama tanpa banyak bergerak dapat meningkatkan risiko varises. Bila Anda terlalu lama tidak bergerak, sulit bagi pembuluh darah untuk memompa darah dengan efisien ke jantung.

Olahraga merupakan cara yang paling baik untuk membantu menyeimbangkan hormon secara alami, menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat, dan menurunkan tekanan darah. Hormon yang tidak seimbang, berat badan yang berlebihan dan tekanan darah yang tinggi adalah penyebab varises Anda bisa muncul.

2. Jaga berat badan

Seperti yang telah diketahui, orang yang kelebihan berat badan lebih cenderung berisiko mengalami varises di kaki, terutama para wanita dan orang-orang lanjut usia.

Kelebihan berat badan dapat memberi tekanan pada pembuluh darah lebih tinggi dan dapat menyebabkan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena pada bagian kaki. Varises pada mereka yang obesitas umumnya lebih sulit diatasi karena sudah melebar, lebih meradang, dan lebih besar ukurannya.

Maka dari itu, selain melakukan olahraga rutin, Anda juga harus mengubah kebiasaan makan dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, serta makanan yang mengandung flavonoid untuk membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.

3. Menggunakan stoking kompresi

Mengenakan stoking kompresi sepanjang hari juga dapat menjadi pertolongan pertama untuk meringankan gejala varises.

Stoking ini berfungsi untuk menekan kaki, membantu pembuluh darah dan otot kaki untuk mengalirkan darah lebih efisien. Stoking ini juga dapat mengurangi perkembangan varises.

Anda bisa membeli stoking ini di apotek atau toko peralatan medis. Pilihlah stoking kompresi medis kelas dua. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai rekomendasi stoking yang baik untuk kondisi Anda.

Bila kondisi Anda tak kunjung membaik meski telah melakukan segala pengobatan di rumah, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Perawatan dapat meliputi terapi yang melibatkan penyuntikkan larutan busa ke dalam varises di kaki untuk menutup pembuluh darah yang mengembang atau operasi untuk menutup dan mengangkat varises.

Ingat, sebelum melakukan pengobatan varises, pastikan untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter terlebih dahulu.


Desain-tanpa-judul-2023-02-14T092719.382.png
3dpotr876
10/Feb/2023

Apa itu varises di kaki?

Varises merupakan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi akibat penumpukan darah. Penumpukan darah ini bisa disebabkan oleh kerusakan atau melemahnya katup vena.

Varises paling sering muncul di kaki. Sebab, posisi berdiri atau berjalan tegak dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di tubuh bagian bawah Anda.

Varises di kaki termasuk kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Diperkirakan 3 dari 10 orang dewasa berisiko mengalami varises.

Gejala varises di kaki

Pada beberapa kasus, varises tidak menimbulkan rasa sakit. Hanya saja, akan ada perubahan pada penampilan fisik seperti terlihatnya pembuluh darah berwarna ungu tua atau biru, serta pembuluh darah yang tampak bengkok dan lebih menonjol.

Bila pun muncul gejala, maka biasanya pasien akan mengalami:

  • mati rasa di kaki,
  • sakit pada pergelangan kaki atau sepanjang kaki,
  • pergelangan kaki yang terasa gatal, berdenyut, atau sensasi seperti terbakar,
  • kemerahan dan bengkak di sekitar kaki,
  • ulserasi atau kerusakan kulit di sekitar kaki yang terdampak, serta
  • kaki lebih terasa berat dan sering kram.

Apa penyebab varises di kaki?

Varises terjadi ketika pembuluh darah tidak mampu memompa darah ke kaki dengan cukup, sebab pembuluh darah vena melemah dan tidak mampu menciptakan tekanan yang memadai, sehingga menyebabkan darah naik kembali.

Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga darah dapat disirkulasikan kembali. Untuk mengembalikan darah ke jantung, pembuluh darah di kaki harus bekerja melawan gravitasi.

Pada pembuluh vena, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Katup ini akan terbuka saat darah mengalir ke jantung dan menutup untuk menghentikan darah mengalir ke belakang.

Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan terjadinya arus balik darah dan penumpukan darah dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh tersebut melebar dan menimbulkan varises.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami varises di kaki. Di antaranya meliputi:

Lanjutkan Membaca

  • usia: penuaan menyebabkan katup di pembuluh darah menjadi aus, sehingga darah jadi mengalir kembali ke tempat yang sebelumnya telah dilewati,
  • berjenis kelamin perempuan: perubahan hormon sebelum menstruasi, selama kehamilan, atau menopause dapat membuat dinding pembuluh darah vena mengendur,
  • riwayat keluarga: bila ada keluarga lain yang memiliki varises, ada kemungkinan Anda juga memiliki penyakit yang sama, serta
  • obesitas: kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan tambahan pada pembuluh darah, terutama bila Anda berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.



Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.