Cara mengatasi kejang pada bayi

Kejang demam pada anak merupakan salah satu kondisi yang paling ditakuti orang tua. Situasi ini sering dihubungkan dengan epilepsi dan risiko keterbelakangan mental sebagai efeknya. Benarkah demikian?
Demam pada sebagian anak bisa diikuti dengan kejang. Kondisi ini dikenal sebagai kejang demam. Saat menghadapinya, dianjurkan untuk waspada namun tetap tenang. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui langkah pertolongan pertama bagi si kecil yang mengalami kejang demam.
Sejumlah gejala berikut dapat membantu Bunda mengenali kejang demam pada Si Kecil:
– Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38°.
– Seluruh tubuhnya, terutama tungkai dan lengan, terlihat gemetar, kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.
– Si Kecil mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.
– Si Kecil tidak merespons Bunda, misalnya tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.
– Si Kecil pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang.
Kejang biasanya hanya berlangsung sebentar dan tidak membahayakan nyawa anak. Sebaliknya, orang tua harus mengetahui penanganan anak kejang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti apakah langkah-langkah nya?
– Letakkan bayi di tempat yang datar.
Tempat tersebut sebaiknya luas dan bebas
– Posisikan bayi tidur menyamping
– Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
– Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh bayi
– Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.
– Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.
– Catat berapa lama anak mengalami kejang.
– Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan.
– Untuk mencegah agar ia tak menelan muntahnya sendiri, letakkan ia menyamping, bukan telentang, dengan salah satu lengan berada di bawah kepala yang juga dimiringkan ke salah satu sisi.
– Hitung durasi kejang – demam. Panggil ambulans atau segera bawa ke instalasi gawat darurat (IGD) jika kejang terjadi lebih dari 10 menit.
– Tetaplah berada di dekatnya untuk menenangkannya.
Pindahkan benda tajam atau berbahaya dari sekitarnya.
– Jangan mencoba untuk menghentikan gerakan kejang-kejang anak dengan paksa, misalnya memeluk erat atau menahan tubuh anak. Dilansir dari laman British Red Cross, tindakan ini tidak akan menghentikan kejang dan justru akan membuat anak semakin tidak nyaman dan bisa memicu bahkan patah tulang.
– Setelah kejang usai, anak akan berada dalam posisi sadar, namun kehabisan energi. Biarkan ia beristirahat hingga kondisinya pulih kembali. Setelah itu, Anda bisa membawanya ke dokter atau unit gawat darurat di rumah sakit.
– Ibu perhatikan kejang demam yang terjadi pada anak. Umumnya, kejang demam anak yang sederhana dapat reda dengan sendirinya. Jika kejang demam pada anak berlangsung lebih dari 5 menit, segera bawa anak menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan secara medis dan mengetahui penyebab kejang demam.