Penyebab Bayi Muntah Usai Minum ASI & Hal Yang Harus Dilakukan
Para orangtua sering mengeluh karena bayinya selalu muntah setelah minum ASI, umumnya banyak bayi yang mengalami muntah setiap kali usai menyusu. Walaupun hal ini normal, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh gangguan berbahaya yang bunda harus waspadai.
Istilah bayi yang muntah setelah minumASi dikenal dengan sebutan Gumoh. Gumoh yang normal, tidak menyebabkan bayi rewel dan sesak napas. Walaupun dapat dicegah, kondisi ini tidak perlu penanganan lebih, justru normal terjadi.
Penyebab Bayi Muntah Usai Minum ASI
Gumoh disebabkan oleh susu yang telah diminum oleh bayi namun kembali lagi keluar atau muntah. Hal ini disebabkan karena otot saluran pencernaan bayi masih sangat lemah. Inilah yang disebut dengan refluks.
Bayi yang mengalami refluks disebabkan karena ukuran lambungnya yang masih sangat kecil sehingga cepat terisi penuh. Refluks juga dapat disebabkan karena katup di kerongkongan masih belum sempurna, Sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Bunda harus mewaspadai jika bayi muntah dengan gejala lain seperti :
- Ubun-ubun tampak menonjol.
- Perut bengkak.
- Sesak napas.
- Demam
- Sulit tidur, rewel
- Timbul ruam
- Perut bengkak
- Muntah terus menerus lebih lebih dari satu atau dua hari.
- Mengalami dehidrasi
- Muntah disertai darah
Cara Mengatasi Muntah pada Bayi
Bayi gumoh tidak perlu dikhawatirkan justru akan mereda dengan sendirinya. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan keluhan bayi muntah usai minum ASI, yaitu :
- Hindari menggoyangkan bayi atau membuat bayi bermain segera setelah menyusu.Bunda juga jangan bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi menyusu.
- Posisikan ia duduk sekitar 30 menit setelah menyusu, apabila bayi sudah cukup besar.
- Letakkan kepala bayi sedikit lebih tinggi saat tidur. Bunda dapat meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu dan kepalanya. Sebaiknya hindari menggunakan bantal pada bayi.
- Teliti kemungkinan bayi muntah setelah minum ASI akibat makanan atau minuman yang telah dikonsumsi ibu, seperti susu sapi.
- Usahakan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya, saat menyusu.
- Usahakan badan Si Kecil tetap tegak setelah menyusu, agar bayi dapat lebih mudah bersendawa.
- Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang. Hal ini akan mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI.
- Membuat bayi sendawa setiap kali setelah menyusu. Biarkan bayi sendawa terlebih dulu sebelum berganti payudara.
- Usahakan pakaian dan popok bayi tidak terlalu ketat.
- Hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Bunda. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada perutnya.
Jika bayi mengalami muntah meskipun telah melakukan semua cara diatas, Bunda bisa membawa Si Kecil ke Puskesmas atau dokter anak terdekat.
Semoga Bermanfaat.