Senin - Jumat07:00-21:00Sabtu07:00-13:00Hubungi kami+0315921101

Blog

Desain-tanpa-judul-67.png
3dpotr876
04/Nov/2022

Fungsi pankreas sangatlah penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme. Selain dapat memproduksi hormon, pankreas juga memiliki fungsi utama sebagai organ yang memproduksi enzim untuk menghancurkan dan mencerna makanan di dalam perut.  

Pankreas adalah salah satu organ yang terletak di belakang rongga perut dengan panjang sekitar 12–18 cm. Organ yang bentuknya memanjang ini bisa saja mengalami gangguan. Jika fungsi pankreas terganggu atau rusak, bisa timbul masalah pada pencernaan dan penyakit lain, misalnya diabetes.

Memahami Fungsi Pankreas

Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua fungsi pankreas yang perlu Anda pahami:

Fungsi eksokrin

Selain pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar air liur di mulut, kelenjar keringat di kulit, dan kelenjar eksokrin di usus dan lambung.

Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

  • Enzim lipase untuk menguraikan lemak
  • Enzim protease, termasuk kemotripsin dan tripsin, untuk mencerna protein menjadi asam amino
  • Enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau glukosa

Fungsi endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan zat tertentu ke dalam peredaran darah. Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah untuk menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke berbagai jaringan di dalam tubuh agar bisa digunakan sebagai energi. Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa darah ketika kadarnya terlalu tinggi.

Penyakit-Penyakit yang Bisa Terjadi Akibat Gangguan Pankreas

Pankreas yang sehat akan memproduksi enzim dan hormon dalam jumlah dan waktu yang tepat ketika kita makan. Namun, jika fungsi pankreas terganggu, kelenjar ini tidak akan mampu memproduksi enzim pencernaan atau hormon insulin secara optimal.

Hal ini bisa menimbulkan penyakit tertentu, seperti intoleransi makanan dan diabetes. Gangguan pada pankreas bisa menimbukan beberapa gejala, seperti berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, tinja berlemak, mual, muntah, dan diare.


Desain-tanpa-judul-65.png
3dpotr876
03/Nov/2022

Pankreas adalah organ kelenjar yang memanjang pada dinding posterior abdomen, tepat di belakang lambung, yang memiliki beberapa fungsi dalam sistem pencernaan. Pankreas dikelilingi oleh hati, limpa, kantung empedu, dan usus kecil. Separuh pankreas berada di antara limpa dan lambung, sedangkan bagian lainnya yang disebut kepala, terhubung dengan bagian utama usus kecil, yaitu duodenum atau usus dua belas jari.

Pankreas terbentuk oleh dua primordial yang terpisah, yaitu pankreas dorsal dan ventral, dimana bagian dorsal terlihat lebih awal dan menghidupkan hampir seluruh bagian pankreas. Hal ini diikuti dengan pembentukan pankreas ventral, di samping saluran empedu yang membentuk kepala pankreas dan proses uncinate. Kedua primordial ini akan bergabung membentuk pankreas dan segera melakukan fungsi eksokrin, sedangkan fungsi endokrin atau pelepasan hormon baru dimulai setelah 10 minggu. Saat masa pembentukan, pankreas akan memutar ke arah kiri, hal ini dipicu oleh pertumbuhan dinding lambung yang berbeda, karena lambung dan hati juga mengalami pertumbuhan. Hal ini membuat separuh pankreas berputar di sekeliling usus dua belas jari.

Apa itu Gangguan Pankreas?

Pankreas adalah organ berukuran 6 inci yang terletak di perut bagian atas tepat di belakang lambung. Kepalanya terhubung ke duodenum (bagian atas dari usus kecil) melalui saluran pancreas, sementara ekornya memanjang ke sisi kiri tubuh. Pankreas memiliki dua fungsi. Pertama, menghasilkan enzim yang membantu tubuh mencerna protein, lemak, dan karbohidrat yang berasal dari lambung sebelum mereka akhirnya bisa diserap oleh usus. Kedua, memproduksi hormon, terutama insulin yang berfungsi untuk mengatur pemecahan gula dalam tubuh. Gangguan pada pankreas ketika fungsinya gagal dijalankan secara efektif. Gangguan tersebut antara lain: Pankreatitis (pembengkakan pankreas) biasa terjadi, ketika pankreas meradang (apapun penyebabnya). Sehingga, menyebabkan pembuluh darah di dekatnya membengkak. Selain itu, pankreatitis dapat memicu pendarahan, infeksi, dan kerusakan lainnya. Kondisi ini juga dapat membuat cairan pencernaan (enzim dan hormon) terjebak di dalam pankreas. Jika terjadi, cairan tersebut dapat “mencerna” pankreas itu sendiri.

Penyebab Gangguan Pankreas

Seperti telah disebutkan di atas bahwa pankreatitis adalah salah satu kondisi yang paling umum terjadi ketika pankreas rusak. Pankreatitis terbagi menjadi dua jenis – akut dan kronis, dan keduanya menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada pankreas. Pankreatitis akut adalah peradangan mendadak pada organ dan ditandai dengan [sakit perut bagian atas. Serangan pertama biasanya berlangsung dalam waktu singkat dan relatif ringan. Umumnya disebabkan oleh batu empedu, massa padat berukuran kecil yang terbentuk di dalam empedu. Bisa juga disebabkan oleh hal lain seperti alkohol, obat-obatan, faktor keturunan dan infeksi juga memengaruhi kemampuan pankreas berfungsi sepenuhnya. Di sisi lain, pankreatitis kronis adalah terjadinya pankreatitis akut yang berulang. Dengan pankreatitis akut, pankreas mendapat kesempatan untuk kembali ke keadaan normal ketika serangan menghilang. Namun, jika serangan itu terjadi berulang kali, hal ini menjadi pankreatitis kronis, yang mana mencegah pankreas untuk kembali ke keadaan normal. Akhirnya, kerusakan memburuk dan dapat menyebabkan komplikasi seperti kanker pankreas, diabetes, infeksi pankreas dan ginjal.

 


Desain-tanpa-judul-63.png
3dpotr876
02/Nov/2022

Mata minus alias miopi adalah gangguan penglihatan yang sangat umum ditemukan. Kondisi ini menyebabkan mata sulit melihat objek yang jauh. Sebelum benar-benar terjadi, apakah kondisi mata minus bisa dicegah? Kabar baiknya, ternyata Anda bisa mencegah mata minus dengan beragam cara.

1. Makan makanan bergizi

 

Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang Anda makan akan berpengaruh pada kesehatan, termasuk kesehatan mata.

Oleh karena itu, cara mencegah agar tidak mengalami mata minus bisa Anda mulai dari mengatur pola makan yang kaya nutrisi.

Sebaiknya, pilih sayur dan buah dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang tinggi, seperti vitamin A, C, dan E.

Beberapa contoh makanan yang kaya akan vitamin-vitamin tersebut adalah:

  • sayur dan buah berwarna oranye, seperti wortel, ubi manis, jeruk, aprikot,
  • stroberi,
  • tomat,
  • paprika,
  • alpukat,
  • kacang almond, dan
  • biji bunga matahari.

 

2. Memeriksakan mata ke dokter secara berkala

Selain mencegah dengan cara mengubah pola makan, Anda bisa menghindari risiko mata minus dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Hal ini penting terutama pada anak-anak dengan orang tua yang memiliki mata minus atau orang dewasa yang cukup sering menghabiskan waktu di depan layar gadget.

Melalui pemeriksaan mata, Anda dapat mengetahui apakah Anda memiliki masalah penglihatan tertentu atau faktor-faktor risiko yang membuat lebih rentan mengalami mata minus.

Dengan demikian, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan sejak dini.

 

3. Tidak melihat atau membaca terlalu dekat

Gangguan penglihatan seperti mata minus juga dipicu oleh aktivitas yang mengharuskan mata untuk membaca atau melihat objek terlalu dekat.

Biasanya, hal ini cenderung dilakukan ketika Anda sedang membaca, menulis, atau menggunakan gadget seperti telepon genggam dan laptop.

Oleh karena itu, cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah mata minus adalah usahakan tidak melihat atau membaca terlalu dekat.

Selain itu, Anda bisa mulai membatasi waktu yang Anda habiskan di depan layar gadget untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan.

Pastikan Anda membaca dengan jarak pandang minimal 30 sentimeter (cm) dari mata. Untuk layar komputer, beri jarak setidaknya 50 cm dari mata.Sementara itu, Anda sebaiknya menonton televisi dengan jarak pandang minimal 2 meter.

 

4. Istirahatkan mata saat mulai terasa lelah

Cara lain yang tidak kalah penting untuk mencegah mata minus adalah jangan memaksakan mata Anda untuk terus bekerja.

Jika Anda sudah mulai merasa lelah saat menatap layar gadget atau membaca terlalu lama, jangan tunda waktu untuk beristirahat.

Anda bisa memakai aturan “20-20-20” untuk mengistirahatkan mata. Caranya mudah, coba alihkan pandangan Anda dari gadget setiap 20 menit sekali.

Lihatlah objek atau benda yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

Untuk anak-anak, Anda bisa mengajak mereka lebih sering beraktivitas di luar rumah dibanding terlalu lama bermain dengan gadget atau menonton televisi.

Anak-anak disarankan untuk menghabiskan waktu di luar ruangan selama 2 jam per hari untuk mencegah kerusakan mata.

 

5. Melakukan senam mata

Untuk mendapatkan mata sehat yang terbebas dari kondisi minus, cara lain yang bisa Anda tempuh adalah rutin melakukan senam mata.

Ya, senam tak hanya ditujukan untuk menggerakkan badan Anda, tetapi ada pula senam yang diciptakan untuk menjaga kesehatan mata. Cara melakukan senam mata sebagai berikut.

  1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah letakkan jari sejauh 2 cm dari mata Anda. Fokuskan penglihatan ke jari tersebut.
  2. Perlahan, jauhkan jari Anda dari mata, lalu alihkan fokus Anda ke objek lain yang lebih jauh.
  3. Setelah itu, kembali fokus ke jari Anda.
  4. Kembalikan lagi posisi jari dengan jarak 2 cm dari mata.
  5. Fokuskan lagi penglihatan ke objek lain yang lebih jauh, kemudian kembali ke jari Anda.

6. Perbanyak beraktivitas di luar ruangan

 

Cara selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menjaga mata agar tidak minus adalah sering berkegiatan di luar ruangan.

Sebuah studi dari jurnal Acta Ophthalmologica menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan berdampak positif pada kualitas penglihatan Anda, terutama dalam mencegah miopi.

Itu sebabnya, mulailah sering beraktivitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan penglihatan Anda.


Desain-tanpa-judul-60.png
3dpotr876
01/Nov/2022

Ada beberapa tips atau cara yang bisa dilakukan untuk merawat kesehatan mata agar tidak mengalami mata minus atau plus. Caranya pun sangat mudah untuk dilakukan. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mata yang dianjurkan:

1. Periksa mata setiap 12 bulan

Tips menjaga kesehatan mata yang pertama adalah rutin memeriksakan mata Anda. Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan berkembang semakin parah, sebaiknya dihindari memakai lensa kontak atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk Anda karena dapat menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.

2. Kacamata anti-UV

Tips menjaga kesehatan mata merikutnya menggunakan kacamata anti-UV. Seperti kita ketahui, sinar UV dapat membuat kerusakan serius pada mata. Kacamata yang baik dapat mencegah hal ini. Ketika membeli kacamata, pastikan yang dapat memantulkan paling tidak 98% radiasi UV.

3. Nutrisi untuk mata

Cara menjaga kesehatan mata selanjutnya dengan menjaga asupan nutrisi. Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vitamin dan kelompok antioksidan dapat mencegah, atau paling tidak memperlambat degenerasi makular dan pertumbuhan katarak. Nutrisi yang baik bagi tubuh juga baik untuk mata.

4. Penggunaan cahaya yang cukup

Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik. Cara menjaga kesehatan mata dengan mengarahkan cahaya terbaik, jika bekerja menggunakan komputer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang (brightness) monitor. Warnanya memang jadi tak terlalu tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.

5. Istirahatkan mata Anda

Cara menjaga kesehatan mata ini sederhana, Anda cukup istirahat. Hampir semua orang merasakan mata mereka jadi tidak nyaman setelah duduk seharian di depan layar komputer. Hal ini disebabkan mata berkedip 25% lebih sedikit dari biasanya, yang menyebabkan mata jadi kering.

Satu hal yang bisa dilakukan adalah menutup mata Anda dan menghitung sampai 5 sebelum membukanya kembali. Hal lainnya adalah berpaling dari layar monitor dan fokus pada sebuah objek yang jauh. Lakukan ini selama beberapa menit setiap 30 menit.

6. Cari lensa kontak dengan kualitas baik

Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang berisiko merusak mata. Tips menjaga kesehatan mata untuk kasus ini adalah pintarlah memilih lensa kontak dengan kualitas yang baik.




Klinik Utama Dharmahusada Premier merupakan klinik Utama yang berlokasi di area Dharmahusada. Dengan seluruh tenaga medis profesional, Klinik Utama Dharmahusada Premier menghadirkan pelayanan komprehensif yang meliputi perawatan promotif, preventif, dan kuratif. Segala tindakan medis ditangani oleh tenaga medis ahli dan berpengalaman, serta menggunakan teknologi yang modern.



Social Media


Facebook

www.facebook.com/dhpclinic


Twitter

@dhpcclinic


Instagram

@dhpclinic



Hubungi Kami


Whatsapp

085233664118


Telepon

(031)5921101


Email

klinik.dharmahusadapremier@gmail.com


Copyright by Markbro 2024. All rights reserved.