Tips and Trik Ketika Hendak Menindik Telinga Bayi

Tindik telinga bayi perempuan sudah jadi tradisi dalam masyarakat kita. Namun hal ini tidak bebas risiko.
Para orangtua memilih untuk menindik telinga bayi mereka dengan berbagai alasan , ada yang menganggap agar identifikasi jenis kelamin lebih mudah dilakukan, sehingga orang asing akan langsung tahu bahwa si bayi adalah perempuan.
Ada juga yang menganggapnya sebagai adat atau kebiasaan keluarga yang harus dilakukan.
Tidak dimungkiri, tindik bayi memang menjadi kebiasaan yang sudah dilakukan sejak dahulu kala. Meski tidak ada larangan mengenai hal itu, setiap orang tua tetap perlu berhati-hati saat melakukannya. Selain itu, orang tua juga harus tahu cara merawat tindik bayi, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan .
Berikut tips and trik ketika hendak menindik telinga bayi :
- Kondisi bayi
Pastikan saat bunda hendak menindik bayi, tubuhnya dalam kondisi sehat dan bugar. Hal itu untuk mengurangi risiko iritasi atau rasa sakit yang bisa dirasakan bayi nantinya. Setiap kali menusuk kulit bayi, ada kemungkinan si kecil terserang infeksi. Ini karena bayi masih mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya sehingga tubunya sebenarnya belum terlalu kuat.
- Memilih anting bayi
Untuk anting pertamanya, pilih yang bentuknya tusuk, bukan seperti cincin. Pilih yang ukurannya cukup kecil dan rata, sehingga nggak gampang disentuh dan ditarik oleh bayi. Pastikan bagian penutupnya terlindungi dengan baik. Disarankan agar bayi menggunakan anting-anting yang terbuat dari baja khusus (baja ini tidak mengandung nikel) atau emas setidaknya 14 karat. Hal ini untuk menghindari reaksi alergi.
- Usia
Sebagian dokter, akan menyarankan tindik telinga bayi, untuk mengurangi rasa sakit yang akan dirasakan anak, pendapat lainnya adalah bayi tidak mudah nggak berontak ketika ditindik, sehingga lebih aman dan tindik telinga pada anak akan mengurangi risiko tumbuhnya jaringan parut. Namun, di Amerika misalnya, American Academy of Pediatrics atau AAP, menyarankan anak ditindik telinganya ketika ia sudah bisa merawat dirinya sendiri, yaitu usia dua tahun. Atau setidaknya, menunggu hingga usia bayi dua sampai enam bulan. Saran lainnya adalah setelah bayi mendapatkan vaksin tetanus.
Pastinya, jika Anda ingin melakukan tindik telinga bayi, Anda mesti lebih dulu berkonsultasi dengan dokter, pastikan semua dilakukan di bawah arahannya.
- Vaksin tetanus
Banyak orangtua yang tidak sabar untuk menunggu sampai 2 tahun untuk menindik bayinya. Kalau bunda adalah salah satunya sebenarnya tidak dilarang. Asalkan bunda tunggu sampai bayi mendapatkan imunisasi pertamanya, yaitu imunisasi tetanus. Saran ini dikeluarkan langsung oleh AAP.
Biasanya, vaksin diberikan pada anak sebanyak 4 kali, yaitu di usia 2, 4, 6, dan 15 bulan. Tunggulah sampai usia bayi 2 bulan dan sudah disuntik vaksin, baru ditindik telinganya.
- Tindik keduanya
Meski masih bayi, si kecil sudah bisa merasakan sakit dan trauma, termasuk saat ditindik jarum. Untuk hindari itu, ketika hendak menindik telinga bayi, langsung saja tindik kedua teinganya jangan satu per-satu. Hal itu juga lebih hemat dan memudahkan bunda sehinga tidak perlu bolak-balik .
- Konsultasi pada tenaga ahli terpercaya
Menindik telinga bayi tidak boleh sembarangan. Ketika sudah memenuhi beberapa syarat di atas, ibu juga harus berkonsultasi dengan tenaga ahli untuk masalah ini. Tenaga ahli di sini maksudnya selain dokter adalah orang yang sudah ahli dalam bidang menindik telinga anak. Jangan sekali-kali menindik sendiri telinga bayi .
Setelah semua proses menindik selesai , inilah yang perlu bunda terapkan seperti perawatan tindik bayi sebagai berikut :
- Bersihkan Anting Anak Secara Rutin
Anda bisa membersihkan anting sebanyak satu sampai dua kali dalam seminggu. Caranya, lepas anting secara perlahan dari telinga anak, lalu bersihkan dengan alkohol atau cairan desinfektan.
Anda bisa menggunakan kapas atau cotton bud sebagai alat bantu untuk membersihkannya.
- Perhatikan Kebersihan Telinga si Kecil
Selain membersihkan anting, Anda juga diminta untuk membersihkan telinga bayi secara berkala. Gunakan sabun khusus bayi atau sabun antibakteri yang dioleskan ke cotton bud, lalu bersihkan bagian telinga yang ditindik.
Setelah itu, bilas dengan air bersih dan seka menggunakan handuk yang lembut hingga kering sempurna. Lakukan kebiasaan ini secara rutin, agar telinga bayi tidak terinfeksi.
- Waspada Tanda Bahaya
Segera lepas anting bayi jika telinganya terlihat memerah, berkerak, atau meruam. Bisa jadi, anak alergi dengan bahan anting yang digunakan.
Jika ruam bayi semakin parah, segera bawa si kecil ke rumah sakit agar infeksi tidak menyebar ke dalam telinga ataupun bagian tubuh lainnya.