Penyebab Bayi Lahir Prematur
Pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin merasa harus melahirkan saat itu juga. Namun usia kehamilan masih belum cukup dan pertumbuhan bayi dalam rahim masih belum sempurna. Kondisi ini disebut dengan kelahiran bayi prematur. Lalu mengapa tubuh ibu sudah memberi tanda bahwa bayi harus segera dilahirkan padahal belum waktunya? Berikut beberapa penyebab bayi lahir prematur:
- Mengalami Komplikasi Saat Kehamilan
Komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan diabetes gestasional bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Masalah plasenta seperti plasenta previa dan abruptio plasenta juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur.
Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel dibagian bawah rahim. Sementara abruptio plasenta adalah kondisi saat plasenta terlepas seluruhnya atau sebagian sebelum bayi lahir.
- Stres
Penyebab Bayi lahir prematur yang selanjutnya adalah karena Stres berat yang disebabkan oleh pengalaman traumatis dapat menyebabkan pelepasan hormon yang memicu kelahiran sehingga bayi harus dilahirkan secara prematur. Stres dari pekerjaan juga dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
- Berat Badan Saat Hamil Tak Memenuhi Standar
Walaupun hampir setengah dari wanita mengalami kenaikan berat badan terlalu berlebihan selama periode kehamilan, 21% nya justru kurang dari berat ideal. Hal ini merujut pada sebuah studi dalam jurnal Obstetrics Gynecology.
Bukti menunjukkan bahwa berat badan sebelum kehamilan yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.
Ibu hamil yang obesitas juga berada di peningkatan risiko komplikasi tertentu selama kehamilan, masa persalinan dan kelahiran bayi, dan usai kelahiran.
- Jarak Antar Kehamilan Sangat Pendek
Periode antar dua kehamilan yang berjarak hanya enam sampai sembilan bulan antara kelahiran satu bayi dengan awal kehamilan bayi yang berikutnya diketahui juga menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Para ahli mengatakan waktu optimal antara kehamilan adalah delapan belas bulan, namun tidak jelas apa alasan dibalik itu. Oleh karena itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Semakin panjang jarak kehamilan antar anak, semakin menurun juga kemungkinan bayi lahir prematur. Oleh karena itu, Bunda harus mengetahui berapa lama menunggu untuk hamil lagi guna menghindari risiko bayi lahir secara prematur.
- Infeksi Pada Rahim dan Vagina
Infeksi pada rahim, termasuk pada cairan ketuban, dan vagina, seperti infeksi vaginosis (BV), dapat menyebabkan kelahiran prematur. Infeksi ini pada umumnya menjadi sebab setengah kasus dari semua kasus kelahiran prematur.
Para ahli menduga bahwa infeksi dapat menyebabkan peradangan vagina sehingga terjadi pelepasan hormon prostaglandin dimana hormon inilah yang memicu proses kelahiran.
Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada rahim sehingga memicu kelahiran bayi secara prematur.