Tips Penggunaan Popok Bayi yang Aman

Kalau membahas produk perawatan bayi, pasti bunda akan memberikan yang terbaik untuk si buah hati kan? Termasuk saat memilih popok bayi yang aman dan nyaman untuknya.
Popok merupakan kebutuhan dasar bayi. Biasanya banyak orangtua memilih popok sekali pakai karena lebih praktis. Meski terbilang mudah, bunda perlu memperhatikan bahan dan ukuran yang cocok utuk si kecil.
Banyak orang tua yang memilih popok bayi sekali pakai karena dinilai lebih praktis dan mudah digunakan. Namun, di sisi lain, tidak sedikit orang tua yang meragukan keamanan jenis popok bayi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis popok yang aman agar bayi terhindar dari risiko ruam popok.
Berikut tips penggunaan popok bayi yang aman :
- Bahan penyerap pada popok bayi
Bagian tengah popok mengandung olahan ampas kayu yang diberi pemutih dan penyerap polimer. Bahan-bahan tersebut memiliki daya serap tinggi.
Akan tetapi, beberapa popok bayi ada yang mengandung senyawa kimia dioksin atau klorin untuk memutihkan ampas kayu. Bahan kimia tersebut sempat menjadi perhatian karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kanker.
Meski demikian, kadar senyawa dioksin yang terdapat pada popok bayi umumnya sangat rendah, sehingga dianggap aman untuk bayi.
Bagian popok yang memiliki daya serap tinggi juga biasanya mengandung bahan polimer, yaitu natrium poliakrilat. Walaupun tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi kulit, bahan ini bisa mengganggu pernapasan bila terhirup.
Selain itu, bahan penyerap pada popok bayi sekali pakai juga ada yang mengandung phthalate. Bunda sebaiknya tidak memilih produk popok bayi sekali pakai yang mengandung zat kimia tersebut karena berisiko menimbulkan gangguan pada kesehatan Si Kecil.
- Parfum
Popok sekali pakai ada yang mengandung bahan pewangi atau parfum. Reaksi alergi terhadap bahan pewangi jarang terjadi, namun mungkin saja dialami oleh beberapa bayi yang kulitnya sensitif terhadap parfum.
Sebagai alternatif, Bunda dapat menggunakan popok sekali pakai yang terbukti bebas klorin atau menggunakan kapas organik. Selain itu, Bunda juga bisa memilih popok sekali pakai yang bebas lateks, parfum, dan pewarna.
Namun, jika Bunda khawatir dengan popok sekali pakai yang digunakan saat ini, mungkin Bunda bisa beralih ke popok kain. Walau kurang mampu menyerap urine bayi, popok kain memiliki keunggulan, yaitu bebas pewarna dan bahan kimia lainnya.
- Pilih popok sesuai ukuran bayi
Menentukan ukuran popok yang tepat sangat penting. Bila memilih memakaikan popok sekali pakai, pilihlah popok yang sesuai dengan ukuran bayi. Karena popok yang terlalu ketat akan membuat bayi tidak nyaman, dan bisa membuat pantat menjadi lebih lembab. Inilah yang berisiko membuat iritasi pada kulitnya.
Bila bunda menemukan ada bekas karet popok pada kulit si kecil, itu menandakan ukuran popoknya terlalu kecil. Cobalah utuk menggantinya dengan ukuran yang lebih besar, atau melonggarkan ikatan karetnya.
- Sesuaikan harga popok dengan anggaran
Soal harga tentu bunda akan mempertimbangkan dengan seksama untuk memilih harga yang cukup ekonomis. Pasalnya, keperluan popok bayi akan meningkat seiring pertumbuhan si kecil.
Untuk itu, pilihlah popok yang sesuai dengan anggaran, namun cocok untuk si kecil.
- Bahan lapisan popok bayi
Lapisan luar biasanya dilapisi dengan plastik yang terbuat dari film polietilena atau bioplastik. Sementara itu, bagian dalam popok yang bersentuhan dengan kulit terbuat dari polipropilena. Kedua bahan tersebut dianggap aman untuk kulit bayi.
- Pilih bahan popok yang aman bagi kulit si kecil
Beberapa bayi mungkin lebih sensitif terhadap merek popok tertentu. Ini bisa ditandakan dengan munculnya kemerahan atau ruam pada kulitnya, seperti di area pantat, dan selangkangan.
Disarankan untuk menggunakan popok sekali pakai yang tidak mengandung pewangi apa pun. Jika memilih popok kain, disarankan untuk tidak mencucinya menggunakan detergen yang mengandung pewangi. Sebab, pewangi dapat menyebabkan ruam pada kulit bayi, terlebih pada kulit bayi yang sensitif.