Ini Cara Mengukur Suhu Tubuh pada Bayi, Anak, dan Dewasa

Kemampuan tubuh untuk menghasilkan dan menyingkirkan panas dikenal sebagai suhu tubuh. Banyak hal dapat memengaruhi suhu tubuh, seperti suhu lingkungan. Suhu tubuh seseorang juga dapat menunjukkan seberapa baik dia secara kesehatan.
Suhu tubuh normal seseorang dapat berbeda tergantung pada aktivitas yang dilakukan dan kondisi tubuhnya. Namun, suhu tubuh normal manusia biasanya berkisar antara 36,5 dan 37,2 derajat Celcius. Perubahan suhu ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk aktivitas fisik dan masa subur wanita (juga dikenal sebagai ovulasi) atau menstruasi.
Berbahayakah Suhu Tubuh Rendah atau Tinggi?
Suhu tubuh yang berada di atas atau di bawah batas normal tentu perlu diperhatikan, karena hal ini bisa saja menjadi tanda seseorang menderita penyakit tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
Suhu tubuh terlalu rendah
Hipotermia adalah tingkat suhu tubuh yang terlalu rendah. Kondisi ini berbahaya karena dapat mengganggu aliran darah, pernapasan, dan fungsi organ penting tubuh seperti otak dan jantung. Hipotermia bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera. Suhu tubuh di bawah 35°C disebut hipotermia. Paparan panas atau dingin adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini.
Menggigil, bicara tidak jelas, napas sesak dan pelan, serta pusing adalah gejala hipotermia pada orang dewasa. Seiring waktu, pasien dapat kehilangan kesadaran atau koma. Hipotermia pada bayi dapat menyebabkan lemas, rewel, kulit dingin, dan pucat, serta kurangnya keinginan untuk menyusu. Untuk meningkatkan suhu tubuh saat kedinginan karena hipotermia, kenakan pakaian yang lebih tebal dan hangat serta usahakan agar tubuh selalu kering.
Suhu tubuh tinggi
Tidak seperti hipotermia, hipertermia adalah ketika suhu tubuh lebih tinggi dari 40°C. Ini terjadi karena tubuh tidak dapat mengontrol suhunya, sehingga suhunya terus meningkat. Kondisi yang disebut hiperpireksia terjadi ketika suhu tubuh melebihi 41,1°C.
Hipotermia dan demam tidak sama. Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak terkendali oleh sistem pengaturan suhu tubuh, sedangkan demam adalah peningkatan suhu yang sepenuhnya terkendali oleh sistem tersebut. Infeksi, seperti infeksi virus dan bakteri, dapat menyebabkan demam.
Namun, sengatan panas, juga dikenal sebagai “heatstroke”, adalah ketika seseorang tidak dapat mendinginkan tubuhnya secara efektif saat berada di lingkungan yang sangat panas. Ini adalah penyebab utama hipertermia. Suhu tubuh yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi parah dan kerusakan permanen pada organ tubuh, seperti otak. Akibatnya, kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
Cara Mengukur Suhu Tubuh
Suhu tubuh tidak bisa diketahui hanya dengan meraba. Anda perlu menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh secara akurat. Ada beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk menilai suhu tubuh, antara lain:
Termometer telinga
Termometer berbentuk kerucut kecil ini digunakan di telinga, seperti namanya. Di layar digital, suhu tubuh biasanya dapat dilihat dalam hitungan detik.
Termometer raksa
Jenis termometer konvensional, yang paling murah dan mudah ditemukan, terbuat dari kaca dan air raksa. Namun, karena kacanya pecah dan mengeluarkan air raksa yang beracun, mereka tidak aman untuk digunakan.
Termometer elektronik
Termometer elektronik atau digital memiliki ujung yang mirip pensil dari plastik. Termometer jenis ini mudah digunakan dan dibaca karena dapat digunakan di berbagai area tubuh, seperti mulut, ketiak, atau rektum, atau anus.
Termometer dahi
Bentuknya yang tipis, termometer dahi digunakan untuk mengukur suhu tubuh dengan mengukur suhu kulit.
Termometer arteri temporal
Terdapat kemiripan antara termometer ini dan termometer dahi, yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh di area dahi.
Termometer sekali pakai
Termometer jenis ini aman, tetapi tidak seakurat termometer telinga atau elektronik; namun, termometer sekali pakai ini dapat digunakan untuk mengukur suhu bayi selama empat puluh delapan jam.
Termometer dot
Sesuai namanya, termometer dot berbentuk seperti dot bayi dan digunakan dengan meletakkannya di mulut bayi. Dianggap kurang efektif dan efisien daripada jenis termometer lain karena hasilnya butuh waktu lama dan tidak akurat.
Penyebab Tidak Akuratnya Termometer
Terkadang hasil pengukuran suhu tubuh oleh termometer bisa tidak akurat karena beberapa hal, seperti:
- Termometer tidak ditempatkan di bagian tubuh yang tepat.
- Baterai termometer rusak atau tidak berfungsi.
- Termometer diangkat terlalu cepat dari tubuh.
- Anda menggunakan termometer dengan cara yang salah atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
- Mengukur suhu tubuh secara oral (melalui mulut.
- Mengukur suhu tubuh setelah olahraga berat atau mandi air panas.
Kesimpulan
Terlalu rendah (hipotermia) atau terlalu tinggi (hipertermia) suhu tubuh dapat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera. Suhu tubuh normal adalah 36,5–37,2°C. Hipertermia (suhu tubuh di atas 40°C) dapat menyebabkan dehidrasi dan kerusakan organ permanen, sementara hipotermia (suhu tubuh di bawah 35°C) dapat mengganggu fungsi organ penting.
Penggunaan termometer yang tepat, seperti termometer digital, termometer di telinga, atau termometer di dahi, diperlukan untuk mengukur suhu tubuh dengan tepat. Memahami cara mengukur suhu tubuh dengan benar sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
Ini karena ketidakakuratan pengukuran suhu dapat disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan termometer, baterai yang lemah, atau faktor eksternal seperti berolahraga atau mandi dengan air panas sebelum pengukuran.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pengobatan segera, Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang Anda butuhkan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi kami di:
- 0315921101
- 085233664118
Atau Anda bisa kunjungi Klinik Dharmahusada Premier di Jl. Raya Dharma Husada Indah No.26, Mojo, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285